Prologue

26.9K 1.4K 26
                                    

©Claeria


"Sebentar..." Runa mengangkat sebelah tangannya. Keningnya berkerut dalam, meragukan kalimat di luar nalar yang baru saja ia dengar. "Barusan lo bilang apa?"

"Gue bilang, gue sedang menawarkan pekerjaan buat lo," Arlan menyesap kopinya dengan tenang. Pria berkacamata itu meletakkan cangkirnya di atas meja sebelum melanjutkan. "Jadi istri gue."

Kedua mata Runa membesar. Ia kira kupingnya sedikit bermasalah dan menipunya. Rupanya ia tadi tidak salah dengar.

Runa menyipitkan mata dan memindai teliti wajah Arlan, berusaha menemukan petunjuk sekecil apapun di sana yang menandakan pria itu sedang bercanda. Namun, hasilnya nihil. Sang pria malah kini melipat tangan di atas meja dan melanjutkan dengan raut serius.

"Tugas lo adalah berperan sebagai istri gue di depan semua orang; publik maupun keluarga besar. Lo akan bertanggung jawab mendukung semua kegiatan dan pekerjaan gue sebagai public figure dan mengurus rumah tangga kita," Arlan menjelaskan.

"Lo sebut itu sebagai pekerjaan?"

Tidak menanggapi pertanyaan Runa, Arlan meneruskan penjelasannya. "Gaji lima puluh juta sebulan, tidak dipotong pajak, ada asuransi kesehatan, dan THR. Kalau kinerja lo bagus gue juga akan memberikan bonus tahunan."

"What?!"

Arlan menjentikkan jarinya, baru teringat sesuatu. "Oh tenang, lo juga akan mendapatkan fasilitas mobil, supir, juga asisten rumah tangga. Nggak usah khawatir soal biaya hidup sehari-hari, karena gue yang akan membiayai kebutuhan rumah tangga kita, termasuk kebutuhan lo untuk tampil di acara publik, seperti baju, tas, makeup, dan sebagainya. Gaji yang lo terima udah bersih."

Mendengar rentetan penjelasan itu, Runa hanya bisa melongo. Bibirnya bahkan sudah menganga lebar, tanpa ada satu pun kata yang keluar dari sana.

Sebelah sudut bibir Arlan terangkat naik, membentuk senyuman penuh rasa bangga. Lihat ini, Runa sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Wanita itu pasti sangat terkesan dengan penawaran Arlan. Di mana lagi dia bisa menemukan pekerjaan dengan keuntungan sebesar ini?

"Gimana? Penawaran yang menarik, bukan?"

"Gila..." gumam Runa.

Arlan mengangguk. "Iya, gue tahu penawaran ini terlalu bagus untuk menjadi nyata."

"Lo yang gila!"

"Ya...?"

"GUE BILANG LO YANG GILA!!! DASAR NOBITA!"


***


Moodboard

Moodboard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Author's Note

Hai, selamat datang di tulisan terbaru aku dengan judul Job Offer: Wifey!

Cerita ini merupakan cerita dengan universe terpisah dari cerita-cerita lainnya, dapat dibaca secara terpisah. Diusahakan up seminggu sekali, semoga bisa rutin dan tidak lama-lama ya :D

Manis dan ringan, semoga bisa menjadi tempat rehat sejenak untuk teman-teman dari penatnya dunia.

Bagi yang sudah pernah membaca ceritaku, semoga tidak bosan. Bagi yang belum pernah, selamat datang, semoga betah ya :)

Enjoy!

Love,

Claeria

Job Offer: WifeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang