Chapter 11

12.2K 1.1K 23
                                    

©Claeria


Runa tahu bahwa selain jabatan dan kekuasaan, uang memiliki kekuatan besar di dalam hidup. Namun, setelah setuju untuk menikah dengan William Arlan, Runa semakin menyadari bahwa uang memang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi begitu banyak hal.

Kalau biasanya persiapan pernikahan teman-teman Runa dilakukan dalam waktu setahun; berkat koneksi sana sini dan kucuran uang dari Arlan, persiapan pernikahan mereka memakan waktu tiga bulan saja.

Ketika Runa dan Arlan mengutarakan niat mereka untuk menikah dalam waktu dekat, keluarga Arlan menyambut berita itu dengan antusias.

"Kalau bisa bulan depan, Mami bahkan pengennya kalian menikah bulan depan aja!" kata Hesti berapi-api. "Semakin cepat semakin baik! Mami nggak sabar ingin menunjukkan ke seluruh dunia kalau putra Mami ini nggak seperti yang dituduhkan orang-orang! Nggak usah khawatir, Mami akan bantu kalian urus semuanya!"

"Papi setuju, begitu kalian menikah, para wartawan dan netizen itu nggak akan mengungkit-ungkit lagi soal tuduhan homoseksual dan insiden ciuman di parkiran. Mereka akan berganti membicarakan soal pernikahan kalian," timpal Lingga sama antusiasnya.

Kedua orang tua Arlan kemudian sepakat membantu mengurus berbagai keperluan pernikahan, sehingga dalam waktu tiga bulan semuanya sudah selesai. Sementara itu, pihak keluarga Runa tidak banyak menuntut. Meski awalnya kurang setuju pernikahan diadakan dalam waktu begitu singkat karena dapat menimbulkan dugaan yang tidak-tidak, Kartika tetap menyerahkan semua keputusan kepada Runa dan Arlan.

"Kalian yang menjalani pernikahannya, bukan Mama. Lakukanlah sesuai pertimbangan kalian," begitu komentar Kartika ketika dimintai pendapat.

Meski begitu, bukan berarti masa persiapan pernikahan mereka berjalan semulus jalan tol tanpa hambatan. Ketika rencana pernikahan sang aktor sudah diberitakan oleh media, rakyat Indonesia langsung gempar. Nama Runa dan Arlan menduduki peringkat teratas trending topic di seluruh platform media sosial. Berbagai komentar dilontarkan netizen, mulai dari yang mengucapkan selamat, menangisi Arlan karena idola mereka akan melepas masa lajang, hingga mencibir pasangan yang berbahagia itu. Yang paling banyak tentu saja yang mencibir dan nyinyir.

"Kok nikahnya cepat amat? Jangan-jangan ceweknya udah isi duluan!"

"Yuk pura-pura kaget kalau setelah ini mbaknya ngepost test pack positif terus lahiran dalam waktu kurang dari sembilan bulan."

"Kayaknya ini ceweknya buat kedok aja deh, buat nutupin kalo masnya tuh sebenarnya belok dan doyan pedang-pedangan."

"Gue yakin banget kalau Arlan dipelet. Bisa-bisanya dia mau sama mbaknya ketika banyak artis cakep ngantri buat dia."

"Jangan begitu, guys. Mbaknya mungkin nggak secantik artis, tapi body-nya itu lho. Melonnya bisa membuat Arlan yang belok bisa kembali lurus!"

"Setuju! Kirain Arlan doyan sosis, taunya masih normal, doyan sama melon juga hihihi..."

Rasanya Runa ingin menjambak satu per satu netizen yang berkomentar! Bagaimana bisa mereka dengan entengnya mengetik hal-hal jahat seperti itu untuk seseorang yang bahkan tidak mereka kenal? Apakah mentang-mentang Arlan seorang figur publik maka mereka merasa sah-sah saja bicara seenaknya tentang Runa dan Arlan?

Runa merasa mual dan jijik sendiri membaca komentar-komentar netizen. Pernah suatu hari ia bahkan harus izin ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya yang bergejolak ketika membaca komentar-komentar berbau pelecehan yang mengomentari tubuhnya.

Melihat Runa kembali dari kamar mandi dengan tubuh lemas dan wajah pucat, Arlan merebut ponsel di tangan gadis itu dan menutup semua portal berita dan media sosial di layarnya.

Job Offer: WifeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang