Chapter 16

10.4K 1.2K 62
                                    

©Claeria


Perkiraan Runa meleset. Sepulang dari bulan madu, Arlan tidak hanya mengunggah foto monyet di Pura Uluwatu, tebing kapur Pantai Melasti, atau hamparan sawah di Tegalalang. Dia juga mengunggah foto mereka yang diambil Pak Wayan. Menjadi satu-satunya foto Arlan bersama perempuan selain ibunya di akun Instagram resmi sang aktor, foto itu menimbulkan kehebohan di media sosial.

@asastaya: Mbak Runa amalannya apa sih bisa beruntung dapat William Arlan?

@perahubesi: Masih nggak ikhlas Arlan jadian sama mbak-mbak biasa :(

@makanikan: Duhhh, mau juga dong jadi istrinya Arlan. Kebayang nggak sih rasanya tiap bangun tidur disambut wajah tampan paripurna?

@roketterbang: Asik banget nih pengantin baru, pasti lagi mesra-mesranya. Semoga cepet dapat momongan ya!


Karena foto itu, Monica bahkan menelepon dan minta diceritakan pengalaman bulan madu mereka dengan penuh semangat. Runa hanya bisa tertawa. Pasalnya, dugaan semua orang meleset. Mesra apanya? Mereka tidur terpisah sepanjang bulan madu!

Sepulang dari Bali, Arlan langsung kembali pada kesibukannya. Dia hampir tidak pernah ada di rumah. Syuting hingga tengah malam, pulang sebentar untuk istirahat, lalu pergi lagi di siang hari. Kalau bertemu di rumah, Runa dan Arlan hanya bertukar sapa, tidak sempat mengobrol. Beberapa minggu belakangan Runa bahkan lebih sering melihat Arlan di layar televisi.

Runa menarik kedua tangannya ke atas, meregangkan otot yang pegal karena terus berada di posisi yang sama dalam dua jam terakhir. Ia duduk di antara timbunan paket yang sudah selesai ia kemas dan siap dikirim.

"Udah selesai, Run?"

Kartika muncul dari balik pintu bersama Lena. Keduanya geleng-geleng melihat puluhan paket yang kini sedang dirapikan beberapa orang karyawan.

"Belakangan pesanan yang masuk banyak banget. Kamu minta Arlan promosiin Bundle of Joy ya? Endorse gratis?" tebak Kartika.

Runa menggeleng. "Nggak kok. Aku nggak pernah bilang aku punya usaha sampingan. Nggak paham juga dari mana, orang-orang bisa tahu. The power of netizen," Runa mengangkat bahu sambil merapikan paket di salah satu sisi ruangan.

"Kenapa nggak minta Mas Arlan promosi aja, Kak? Pasti nanti yang beli makin membludak!" usul Lena penuh semangat.

"Kalau ordernya nambah lagi, bisa-bisa Mama sama Kakak pingsan ngerjainnya!" Runa terkekeh, sementara Kartika mengangguk setuju.

Di luar Bundle of Joy, para karyawan juga mengurus pesanan jahitan dari klien-klien Kartika. Kalau Bundle of Joy dipromosikan Arlan, mungkin mereka harus bekerja dua puluh empat jam dalam seminggu! Pasalnya, semua produk yang dipromosikan Arlan pasti laris manis. Contohnya saja warung bakso yang pernah dia datangi ketika istirahat syuting. Begitu Arlan mengunggah foto baksonya di Instagram, warung itu kebanjiran pesanan dalam sekejap. Gosipnya, sang pemilik sampai harus menutup warung selama dua hari karena bahannya habis tak bersisa.

Selain karena keterbatasan tenaga, Runa tidak ingin aji mumpung. Arlan sudah memberikannya penghasilan yang lebih dari cukup. Tidak pantas jika Runa memanfaatkan popularitasnya untuk mencari untung tambahan. Lebih baik Runa berusaha sendiri!

"Ngomong-ngomong, Run, kain yang mertua kamu kirim bagus-bagus banget!" suara Kartika mengalihkan perhatian Runa. Dia tengah mengagumi gulungan kain warna warni yang terletak di atas meja. Jemarinya menyentuh permukaan kain dengan hati-hati, merasakan betapa halus teksturnya. "Ini semua buat Mama?"

Job Offer: WifeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang