Chapter 28

14.4K 1.6K 314
                                    

©Claeria

Stroberienak: Ini mah beneran, bukan settingan. Liat aja tatapannya Arlan ke Becca. Fix banget mereka cinlok.

Fitriablm: Aku lebih suka liat Arlan sama Becca daripada sama istrinya. Kelihatan lebih cocok. Becca manis, Arlan cool.

Janitakn: Gila ya kayaknya gue nggak kuat kalau jadi istrinya Arlan...

Rita0905: Arlan kamu cocok sama Becca. Udah cantik, baik, lebih muda lagi. Pasti kamu lebih bahagia nantinya.

Siputlontar: Ini orang2 sadar nggak sih kalo Arlan udah punya istri? Wkwkwk

Yenikwba: Kalau sama Becca Arlan nggak usah khawatir diporotin. Nggak kayak sama yang sekarang tuh...

Monica218: Ini yang jodohin Arlan sama Becca nggak mikir apa gimana sih? Udah tahu Arlan punya istri. Tolong bedain antara film sama realita. Kalo ngefans sama Bintang dan Mentari, nggak usah bawa2 pemerannya

Tatakarina: Males banget baca komen2nya toksik semua. Arlan udah punya istri, jangan dijodoh2in sama cewek lain. Nggak kasihan apa sama istrinya? Kalau kalian jadi istrinya gimana coba perasaannya?

"Jadi, Rebecca Giovanna itu siapa?"

Mata Runa buru-buru terangkat dari layar ponselnya. Tatapan menyelidik Eyang serta kedua alisnya yang berkerut membuat Runa terkesiap. Tadi Eyang sedang sibuk memberi makan ikan-ikan koinya di kolam ketika Runa mencuri waktu untuk melihat komentar di postingan Instagram film Hingga Mentari Terbit.

Sudah hampir seminggu Arlan pergi ke Surabaya untuk syuting. Selama itu pula gosipnya dengan Becca berembus semakin kencang. Pemujaan netizen terhadap keduanya semakin dikompori konten-konten teaser dari tim promosi film. Netizen lama-lama tidak bisa membedakan batas antara cerita dan realita. Mereka menganggap Arlan dan Becca sama seperti Bintang dan Mentari, saling jatuh cinta.

"Rebecca Giovanna itu lawan mainnya Arlan di film terbarunya, Eyang," Runa menjejalkan ponselnya ke dalam saku celana dan segera memasang senyum manis andalannya. "Kok Eyang nanyain Becca?"

Eyang mengelap tangannya dengan tisu basah sebelum duduk di sebelah Eyang Uti. Di akhir pekan ini, Eyang Uti mengundang Runa, Hesti, Tiana, dan beberapa tante Arlan untuk berkunjung ke rumah dan menunjukkan koleksi anggreknya yang sedang mekar. Mereka duduk-duduk di teras belakang sambil menikmati teh dan berbagai camilan.

"Temannya Eyang pada tanya soal Arlan dan perempuan itu. Selain ngomongin soal filmnya, mereka juga bilang, katanya Arlan dekat sama dia. Gosip sudah ada di mana-mana. Benar begitu?" Eyang mengangkat sebelah alisnya.

Pelototan tajamnya membuat Runa menelan ludah. Rasanya seperti tersangka yang sedang dipaksa mengaku.

Eyang kembali mendesak. "Benar begitu? Runa?"

"Nggak, Eyang. Arlan sama Becca cuma rekan kerja. Kalau ada yang gosipin, itu karena netizen kebawa sama peran mereka di film." Diam - diam Runa meremas jemarinya, berharap pembelaannya benar adanya.

"Tapi orang-orang itu mulutnya jahat lho, Runa. Tante sudah lihat infotainment, Instagram, Youtube, di mana-mana isinya gosip tentang Arlan sama Becca. Ngaco semua omongannya!" Tante Agatha meletakkan cangkir tehnya dan bicara dengan berapi-api.

Tiana berdecak sebal. "Padahal Arlan kan udah punya istri, bisa-bisanya mereka jodoh-jodohin sama perempuan lain. Bahkan sampai bikin gosip kalau mereka cinlok."

"Adik kamu itu profesional, nggak mungkin ada main belakang sama Becca. Lagian, Arlan itu kan cinta mati sama istrinya. Ya kan, Nak?" Hesti beralih kepada Runa, meminta persetujuan menantunya.

Job Offer: WifeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang