Bab 33. Dia Istri Saya

376K 8.6K 417
                                    



Selamat membaca ❤️‍🔥❤️‍🔥

***

"Akh Mas ... "

Seharusnya Kelaya tak memercayai Bara begitu saja ketika suaminya itu meminta jatah satu ronde. Seharusnya Kelaya tak termakan godaan licin Bara yang lihai mengobrak abrik lembah basahnya. Membuatnya menjerit, keluar berkali-kali hingga lemas tak terkira.

Lelaki itu kini bergerak cepat, tangannya mencengkeram bokong Kelaya yang melingkari pinggangnya. Bara dalam mode buas benar-benar membuat Kelaya kualahan.

"Oh! Mas ..." Kelaya gemetar. Seandainya saja Bara tak menahan tubuhnya, sudah pasti ia jatuh berdentam ke atas lantai.

Siapa yang mengajari Bara cara enak-enak sambil berdiri, sih?! Kelaya tak sanggup!

Benda panas milik Bara menyentuh titik terdalam Kelaya. Mengobrak-abrik tempat lembut itu hingga cairannya menetes berceceran di atas lantai kamar.

Lupakan bersiap-siap pergi ke apartemen Bara, mereka tidak mungkin bisa berangkat dengan keadaan kamar seperti ini.

"Ah ... Sayang ..." Bara mengerang nikmat, pinggulnya sekali lagi memberikan hentakan kuat, membuatnya tenggelam sepenuhnya.

Bersamaan dengan hal itu Kelaya menjerit, memeluk erat leher Bara saat lelaki itu meledak dalam dirinya.

Mata hitam lelaki itu perlahan terbuka, ujung jemarinya dapat merasakan cairan lengket di tempat penyatuan mereka yang tak dapat Kelaya tampung sepenuhnya.

"Lain kali jangan dibuang begini, Sayang," lirihnya tepat di samping telinga Kelaya.

Kelaya tak paham apa yang Bara maksud, ia terlalu lelah untuk berpikir. Ia hanya ingin tidur. Namun, saat Bara perlahan merebahkannya di atas kasur, perempuan itu membuka matanya.

Ia menggeleng lemah, "Nggak sanggup lagi ..." Kelaya mendorong dada Bara yang menaungi tubuhnya. "Keluarin itu-nya Mas, jangan digerakin lagi, ih."

Bara membelai sayang pipi Kelaya. Ia jelas tak ingin berhenti. Di dalam diri Kelaya terlalu rapat dan hangat. Bara masih ingin lagi. "Satu ronde lagi ya, sayang ..."

"No."

Baiklah, mau tak mau Bara berhenti. Lelaki itu ikut merebahkan diri seraya memeluk Kelaya, mengelus lembut rambut istrinya hingga Kelaya tertidur lelap.

Setelah memastikan Kelaya benar-benar tertidur, Bara melepaskan pelukannya dengan hati-hati, gerakannya teramat pelan, takut pergerakan kecilnya membangunkan Kelaya.

Bara sadar dirinya tak bisa tidur tenang dengan keadaan dirinya sama polosnya dengan Kelaya. Junior beperan Bara bisa bangun tanpa tahu situasi.

Maka dari itu, Bara memilih untuk pergi ke kamar mandi. Menjernihkan pikiran selama menunggu Kelaya bangun. Pun ia juga harus membereskan kekacauan yang telah dirinya buat. Calon anak-anaknya banyak terbuang di lantai kamar, sayang sekali rahim Kelaya tak bisa menampung semuanya.

"Tidur yang nyenyak, Sayang. I love you." Dikecupnya pelipis Kelaya sebelum benar-benar pergi ke kamar mandi.

Bara harus menenangkan diri.

***
 

Acara pindahan yang direncanakan sore akhirnya molor hingga ke malam hari. Jam delapan malam mobil Bara akhirnya mendarat di basemen apartemen. Mereka juga telah selesai menurunkan dua koper milik Kelaya.

Oh My Doctor (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang