Bab 38. Lost Control 2

331K 6.8K 237
                                    

Siang-siang baiknya baca Bara Kelaya 🔥🔥🔥

Selamat bertemu Bara dan Kelaya ❤️‍🔥❤️‍🔥

...
 

Bara mengelus puncak dada Kelaya yang kemerahan basah akibat ulahnya. Kelaya yang diperlakukan seperti itu hanya dapat menggigit bibir, menahan desisan geli-geli nikmat dari jempol Bara yang mulai bermain nakal di dadanya.

Masih dengan tangan setia bersarang di kelembutan Kelaya, mata Bara mengerling nakal lalu mengginggit puting kemerahan tersebut dan menariknya pelan.

"Mas ..."

Mereka sama-sama setengah telanjang, hanya bagian bawah tubuh masing-masing yang tertutup rapat, bagian atasnya telah polos tanpa sehelai benang. Saling menempel di atas sofa, dengan Kelaya berbaring setengah miring, menikmati setiap belaian lidah dan tangan Bara yang bermain di atas tubuhnya.

Ini sungguh ujian untuk Bara yang baru beberapa hari buka puasa, dan harus puasa kembali. Kelaya terlalu menggoda untuk dibiarkan menganggur.

"Mas tangannya jangan ke bawah."

Bara bahkan tak sadar tangannya telah mencari jalan sendiri. Tempat ternyaman untuk membenamkan diri, menyatu dengan Kelaya dan mendaki surga dunia bersama.

"Kelepasan, Sayang."

Kini sebelah tangan Bara itu bersarang di pinggul Kelaya. Meremasnya pelan lalu tergelincir mulus melingkari pinggang ramping tersebut dan menariknya. Memeluk Kelaya erat dengan wajah tenggelem di dada perempuannya itu.

"Berapa hari lagi selesai datang bulannya, Ay?" suara Bara terdengar seperti rengekan manja.

"Mungkin lima atau enam hari lagi, Mas." Kelaya mengelus rambut hitam lebat itu dengan lembut. Ia tahu sekali Bara menginginkannya, Kelaya pun begitu, tapi mau bagaimana lagi? Alam tidak mendukung.

Bara mengeluh dalam hati. Lama sekali.

Ia mengecup belahan dada Kelaya, menggigit-gigit gemas squishy favoritnya itu.

"Mas kenapa suka banget sih sama susu?" Sesekali bibir Bara akan mengenai puncak dadanya, tapi suami Kelaya itu sepertinya belum tertarik untuk menghisapnya kembali.

"Susu yang mana, Ay?" Bara bertanya serak. Kakinya telah melingkari kaki Kelaya, mengungkung istrinya itu dalam pelukannya.

"Susu yang mana lagi?" Susu yang lagi mas jilat-jilat ini lah! Kelaya yakin sekali Bara paham apa yang ia maksud tanpa perempuan itu terangkan lebih lanjut.

Namun, Bara tetaplah Bara. Lelaki itu lebih senang bermain-main lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan Kelaya. Ia memeluk Kelaya lebih erat, lantas mengubah posisi mereka. Kali ini, Kelaya sempurna di bawah tubuhnya.

Mulai deh mulai ... Kelaya membatin, tahu kemana hal ini akan mengarah. Tatapan serta, elusan ringan tangan Bara lebih dari cukup untuk menjelaskan semuanya.

"Mas jangan main-main deh, Mas. Jawab aku dulu." Meski begitu, Kelaya tak menghentikan tangan Bara yang mulai memberi penekanan pelan pada buah dadanya.

"Kamu punya, squishy nggak, Ay?"

Kelaya menatap Bara tak mengerti. Apa hubungan antara squishy dengan pertanyaannya? "Nggak punya, tapi aku tahu. Bintang punya banyak squishy."

Bara juga tahu hal itu. "Berarti kamu pernah pegang dong?"

"Pernah."

"Rasanya gimana?"

Oh My Doctor (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang