Bab 32. Lost Control

675K 9.6K 529
                                    

Selamat membaca 🔥🔥

***

Bara tak benar-benar serius ingin berada di dalam diri Kelaya semalaman meski ia teramat sangat menginginkannya. Kelaya akan terluka. Bara tahu itu.

Istrinya itu bahkan masih terengah-engah, rambut hitam Kelaya terurai berantakan, beberapa rambut nakal menempel di pelipisnya yang dipenuhi keringat. Bibir perempuan itu bengkak akibat ulah Bara, sepanjang tulang selangka hingga dadanya dipenuhi oleh tanda yang dibuat Bara.

Sexy sekali.

"Sayang ..." Bara membuka paha Kelaya lebih lebar, menekan kembali dirinya untuk tenggelam lebih dalam. Bara mengumpat dalam hati, sempit sekali.

Kelaya yang hampir terbuai oleh dinginnya ac kamar kontan terjaga kembali. Tak menyangka jeda yang diberikan Bara malam membuatnya hampir tertidur.

Kakinya sudah lelah mengangkang, tapi Bara malah membuka pahanya lebih lebar. Memberi penekanan hingga mau tak mau Kelaya lagi-lagi melenguh.

Sialnya, tubuh Kelaya tak bisa diajak bekerjasama. Mulutnya mendesah diberi tekanan oleh benda berurat mematikan milik Bara.

Rasanya ngilu tapi nikmat, terasa perih tapi nagih. Bagaimana Kelaya harus mendiskripsikannya?

"Uh Mas capek ..." Meski mulutnya berkata demikian, kaki Kelaya malah melingkari tubuh Bara. Memeluk lelaki itu untuk menyatu lebih dalam dengan dirinya.

Bara terkekeh kecil, ia tak bisa berhenti kalau respons Kelaya seperti ini. Mata hitam itu berkilat berbahaya, meneliti tiap inci kulit polos Kelaya, lalu berhenti pada tempat penyatuan mereka. Lelaki itu membelai belahan basah Kelaya dengan jemarinya yang panjang.

"Uh ..." Kelaya menggelinjang. "Jangan digituinn ... nggak kuat ah ..."

..

"Akh Kelaya ...." Aneh memang, tapi Bara menyukai semua kekerasan yang didapatnya saat mereka bercinta. "Ah ... sayang ..."

Kenikmatan ini membuat Bara seakan melayang, pikirannya kosong, yang tersisa hanya mulutnya terus menggumamkan cinta untuk Kelaya sembari memompa pelan, menyamburkan lava panasnya dalam rahim Kelaya.

Gadis ini—tidak, Kelaya telah menjadi wanitanya. Miliknya.

...

“Sayang …” Jari Bara dengan mudah masuk ke tempat sempit itu. Sebelah tangannya lagi manahan Kelaya agar tetap bersandar di dadanya. “Satu ronde ya, Ay. Janji cuman satu ronde aja.”

Sebelum Kelaya menjawab, Bara sudah membuka baju Kelaya. Melucuti satu persatu kain yang perempuan itu pakai hingga Kelaya benar-benar polos di pangkuannya. Ia mendudukkan Kelaya menghadapnya lantas menyatukan bibir mereka.

...

Bara tak tahan lagi! 

Lantas dengan satu hentakan erat, Kelaya dibuatnya menjerit kencang. Dirinya  telah sempurna tertanam dalam diri Kelaya. 

..

Mohon maaf bab ini sudah tidak lengkap. Kurang lebih seperti di atas lah isi bab ini. Ada 2000 lebih lengkapnya 🔥

Lengkapnya ada di karyakarsa aku ya 🔥🔥  cari aja judulnya yg sama

Lengkapnya ada di karyakarsa aku ya 🔥🔥  cari aja judulnya yg sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh My Doctor (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang