Seminggu berlalu sejak bertemu Amira di depan pintu apartment 602. Faris juga lupa belum bertanya ke Pak Liam, agen properti, tentang anak kecil di unit tersebut.
"Dok, ada yang kirim makanan." Suster Meta masuk ke ruangan sambil senyum-senyum.
Faris mengangkat kepalanya dari tumpukan kertas yang sedang ia baca. "Saya nggak pesan makanan, Sus."
"Memang bukan, Dok. Ada perempuan yang kasih tadi. Cieee." Ujarnya meledek
Dari belakang, Faris mengikuti Suster Meta berjalan ke nurse station. Sesampainya di sana, meja sudah dikerubungi beberapa suster dan dokter jaga lainnya. Ternyata, ada lebih dari sepuluh box Nasi Padang Pagi-Sore kesukaannya.
"Dok, akhirnya. Siapa perempuan beruntung itu?" Goda dr. Zul penuh semangat.
Faris mengabaikan ucapan dr. Zul, "ada kartu ucapannya?"
dr. Zul dengan sigap mengeluarkannya dari amplop, "saya bacain boleh nggak?"
"Ya cepet." Kata Faris.
"dr. Faris, ini tanda terima kasih saya atas pertolongannya Sabtu kemarin. Salam untuk yang lain. Tertanda, Fita." Ucap dr. Zul dengan nada menggoda dan disambut riuh dari yang lain.
Suster Meta datang menghampiri sambil menyodorkan boks makanan tersebut, "punya dr. Faris yang ada sticky note-nya."
Lagi-lagi suasana menjadi sedikit gaduh, "udah, bubar. Jangan berisik ini Rumah Sakit,"
Faris membaca sebentar tulisan di sticky note, "nih kalau ada yang mau, saya makan di kantin aja."
Pria itu meninggalkan mereka yang dari belakang masih memanggil namanya.
Setelah agak jauh dari keributan tersebut, Faris membuka handphone dan benar saja Fita sudah mengirimkan chat melalui WhatsApp dan menelponnya berkali-kali.
From Fita
Dok, makanannya udah ada di meja suster yang lain juga dapet. Selamat menikmati.From Fita
Dok, kalau saya ada waktu luang, boleh makan di sana juga gak?From Faris to Fita
Saya nggak punya waktu luang.From Fita
Jum'at jaga, Dok? Ada kajian bagus di Masjid Tanah Kusir.Faris mengabaikan chat terbaru Fita. Jangankan dengan lawan jenis, dengan profesi yang sekarang saja ia jarang bertukar kartu nama kalau ada pertemuan. Banyak yang menyayangkan keputusannya tersebut karena mereka berkata networking itu penting.
Sebetulnya yang Faris permasalahkan adalah beberapa orang tidak peka terhadap penolakan. Kata penolakan bukan hanya 'enggak', atau 'tidak'. Dengan enggan menjawab telfon atau membalas pesan, itu juga bentuk ketidaktertarikan. Bukan hanya di dunia percintaan, tapi juga di dunia profesional.
Contohnya adalah WhatsApp yang masuk siang ini
From BNBC
Selamat siang dr. Faris, saya produser sekaligus tim kreatif Hola, Dok ingin mengundang dokter ke program kami dan membicarakan PCOS.*Penolakan Faris terhadap BNBC stasiun TV ini terjadi beberapa bulan yang lalu ketika mereka memintanya untuk hadir ke salah satu pogram mereka. Ia membalas pesan mereka dengan cara merekomendasikan Sandy dan menyebutkan keunggulannya. Mereka akhirnya menghubungi Sandy untuk hadir di tiga episode program tersebut. Lalu sekarang, produser acara masih menghubunginya lagi? Sudah saatnya gue balas dengan jawaban yang jelas. Pikir Faris.
From Faris to BNBC
Selamat siang, terima kasih telah menghubungi saya dan maaf baru membalas. Sampai saat ini saya belum tertarik untuk hadir di program televisi manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
Romance(Ditulis pada bulan Oktober 2023. Republished pada bulan Maret 2024) *** Amira Khalil masih betah melajang dan memilih untuk tetap fokus kepada karirnya sebagai seorang Market Researcher. Kehidupan yang stabil dan minim gangguan merupakan dua hal ya...