37 - Pengajian

5K 269 3
                                    

Pada umumnya pengajian diadakan terpisah antara calon pengantin pria dan wanita. Tapi untuk Faris dan Amira, acara tersebut menjadi tempat untuk bertemu dan berkenalannya dua keluarga besar.

Amira setuju untuk mengadakannya di kediaman keluarga Faris. Untungnya, mama Faris mau turun tangan memesan katering dan menghubungi sekelompok ibu-ibu pengajian. Untuk dekor dan run down acara dibantu oleh tante-tante Faris yang memang hobi mengadakan arisan.

Berbeda dengan Amira yang tidak begitu mengenal keluarganya sendiri, Faris sangat dekat dengan para sepupu bahkan sepupu orang tuanya yang sudah lansia. Pria itu juga berpesan pada Amira untuk mau membaur, karena bagaimanapun juga, saudara sendiri yang akan membantu ketika ada kesulitan.

Mendengar itu, tentu prinsip Amira berbeda dengan Faris. Amira menganggap bahwa keluarga besar tidak akan selalu  membantu dalam kesulitan. Pada akhirnya, hanya diri sendiri dan orang tua yang bisa dimintai pertolongan.

"Mira, ke mobil yuk bentar, ada yang mau aku kasih." Ujar Faris berbisik

Amira yang sedang asik minum boba tea hanya mengangguk mengikuti Faris dari belakang dan setelah sampai mobil, pria itu mengeluarkan bunga.

"Buat kamu." Ucap Faris penuh kepercayaan diri.

Baby's breath, bunga kecil berwarna putih yang dijadikan bouquet itu sudah berada di pelukan Amira. "Cantik banget. Kamu bilang ke tokonya gimana ini?"

Faris mengusap lehernya sendiri karena salah tingkah. "Aku kasih tunjuk foto kamu ini, Mbak calon istri saya. Bunga yang cocok kira-kira apa ya?"

Amira terbahak mendengar proses pembelian bunga tersebut. "Emang nggak ada ide banget gitu kira-kira apa? Tanpa harus tunjukin foto aku?"

Pria itu hanya menggeleng. "Aku rasa bunga tipe ini udah tepat sih. Soalnya nggak terlalu besar banget ternyata."

"Aku memang sukanya baby's breath." Amira mencium bunga tersebut. "Walaupun agak rontok."

Faris mengeluarkan handphone. "Berdiri di sana, Mir. Sekalian aku foto."

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang