Keadaan menjadi kacau balau. Anggota-anggota RIVERA tumbang dan terlihat tidak sadarkan diri. Lala dan Gara baru saja sampai di depan markas Black Stars, mereka bisa melihat para anggota genk mereka tergeletak di lantai-lantai.
"Ndra, lo masih sadar?" Lala bertanya pada Andra yang terkapar tak jauh dari tempatnya.
Dengan suara yang terdengar kesulitan, Andra menjawab. "M-masih, tapi yang lo harus tau, ada pengkhianat di RIVERA."
Andra tidak sadarkan diri setelahnya. Kacau, benar-benar kacau, Lala tidak tahu siapa pengkhianat yang Andra bicarakan.
"Thea, Bian sama yang lain mana? Kita kayaknya telat ya dateng kesini?"
Lala tidak menghiraukan kerisauan Gara. Lala juga tengah risau sendiri, ia tidak bisa menjawab pertanyaan yang Gara berikan, karena ia pun tidak tahu jawabannya, Lala sama bingungnya dengan Gara.
"Selamat datang, Althea." Sapa seorang pemuda dari Black Stars.
Lala mengenalnya, sosok yang pernah ditemuinya 2 tahun yang lalu. Dengan langkah angkuh ia berjalan mendekat, diikuti oleh para anggota BS di belakangnya.
Sosok itu tersenyum miring, sosok menyeramkan dengan luka bekas sayatan di atas alisnya. Kepalanya menunduk, menatap Lala yang tubuhnya lebih rendah daripada dirinya.
"Apa kabar?" Tanyanya, diakhiri dengan tawa meremehkan.
"Baik. Setelah menghadapi dua anak buah lo yang pengecut!" Balas Lala tanpa takut.
"Haha, tau darimana kalo mereka itu anak buah gue hah? Gak usah fitnah!"
Kini giliran Lala yang terkekeh. "Bodoh, mereka yang kasih tau gue. Terus fitnah kata lo? Orang yang mau bikin gue sama Gara celaka selain kalian siapa lagi?" Lala menatap tajam kedua netra hitam itu. "Gue tau lo sengaja kirim mereka buat ulur waktu, biar gue sama Gara datang terlambat!"
"Ck, sialan."
Merasa anak buahnya tidak becus sampai-sampai memberi tahu pihak lawan, laki-laki yang berdiri di hadapan Lala itu menendang kerikil di dekat kakinya. Harga dirinya terinjak-injak, Lala dan Gara tahu kalau ia sengaja mengirim dua orang agar bisa menghabisi anak-anak RIVERA yang lain dengan mudah.
"KALIAN HABISI MEREKA BERDUA!" Perintahnya kemudian.
Mendengar perintah barusan, para anggota Black Stars yang tersisa 10 orang itu langsung menyerang Lala dan Gara. Jelas mereka menang jumlah, tapi Lala dan Gara bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan.
Seorang laki-laki mengincar Lala, ia melayangkan sebuah tendangan yang membuat tubuh Lala terdorong ke belakang. Datang pula seseorang lagi yang hendak memukul punggung Lala.
"Brengsek!"
Lala yang menyadarinya langsung menarik tangan orang itu, Lala membantingnya ke arah anggota Black Stars yang lain. Mereka mengaduh kesakitan, tenaga Lala cukup kuat hingga tubuh keduanya terjatuh menghantam tembok. Terlalu lemah untuk mereka menyerang Lala lagi, badan mereka terasa remuk, sulit untuk bangun dan kembali melawan Lala.
Sementara Gara telah berhasil menumbangkan tiga anggota Black Stars, saat ini mereka sudah tidak sadarkan diri. Entah apa yang laki-laki itu lakukan kepada mereka.
Tersisa 5 anggota Black Stars dan satu laki-laki yang merupakan ketua mereka. Kelima anggota itu berkerumun mengelilingi Lala dan Gara. Seolah tak membiarkan Lala dan Gara bernafas sebentar, ada dua anggota perempuan yang menarik paksa kedua tangan Lala, satu di tangan kanan dan satu di tangan kiri. Lala memberontak tidak terima, ia menyikut dagu salah satu dari mereka, berhasil membuatnya melepaskan tangan kanan Lala.
![](https://img.wattpad.com/cover/335361821-288-k228329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen Fiction"Namaku tak seindah takdirku." -Pelangi Nabastala Althea ©meyytiara, 24 Feb 2023 Credit cover: Pinterest