Malam...
Up di jam pocong karena baru kelar ketik. Lagi batuk pilek gais, minum obat bawaannya malah ngantuk mulu. Karena kebanyakan tidur jadi ga punya waktu buat nulis deh 🤧
Jangan lupa vote dan ramaikan komen di setiap paragrafnya 😊
Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────
Pagi telah datang, namun langit di atas sana terlihat mendung dan menyembunyikan sinar mentari pagi yang seharusnya bersinar dengan terang. Awan-awan hitam berkumpul serta menurunkan tetesan air hujan, membuat angin yang berhembus pada pagi hari ini menebarkan hawa dingin yang menusuk tulang.
Cuaca pagi hari ini tidak cerah, seperti halnya dengan Isvara yang pagi ini juga terlihat tidak cerah atau kurang bercahaya dan tidak berseri. Isvara juga tampak lesu dan kurang bersemangat, terlihat dari caranya menyantap sarapan paginya yang lamban, ogah-ogahan, atau kurang berselera. Wanita itu lebih banyak mengaduk-ngaduk mangkuk yang berisi sup krim kental dengan isian ikan, udang, kepiting, dan cumi yang berada di hadapannya, ketimbang memasukkan sup itu ke dalam mulut.
Raja Zeroun yang tengah menyantap makanannya dan duduk di hadapan Isvara, tentulah menyadari ekspresi wajah Isvara yang tidak cerah itu. Ia juga bisa membaca bahasa tubuh Isvara yang kurang bersemangat.
"Kalau tidak cocok dengan makanannya, aku akan menyuruh pelayan menyajikan makanan lain. Tinggal katakan saja kau ingin makan apa." Raja Zeroun terdengar bersuara.
"Tidak perlu, Yang Mulia. Sup ini rasanya enak, hanya saja saya belum lapar dan saya tidak terbiasa bangun tidur langsung makan," jawab Isvara seadanya.
Isvara tidak membual, ia memang belum lapar dan tidak terbiasa langsung makan setelah bangun tidur. Sekarang, ia baru sekali bangun tidur setelah dibangunkan oleh pelayan. Jika pelayan tidak membangunkannya, mungkin ia akan terus tidur hingga siang atau sore hari. Sebab, tubuhnya terasa lelah dan semalam ia juga kurang tidur.
"Kau bisa mengulangi sarapanmu nanti saat kau sudah lapar." Kemudian Raja Zeroun lanjut bertanya, "Kau juga terlihat letih, apa kau letih karena semalam kita terlalu bersemangat?" tanyanya.
Mendengar pertanyaan Raja Zeroun barusan membuat wajah Isvara yang sebelumnya lesu berubah menjadi merengut kesal. Bisa-bisanya Raja Zeroun bertanya apakah dirinya letih. Tentu saja ia sangat letih dan yang membuat tubuhnya letih adalah Raja Zeroun sendiri.
Memang benar, Isvara secara terang-terangan menggoda Raja Zeroun. Ia sengaja mempersiapkan penampilannya supaya terlihat sensual dan seksi di mata Raja Zeroun. Melalui mulut manisnya ia merayu Raja Zeroun, dan bahkan ia berjanji akan selalu melayani Raja Zeroun kapanpun pria itu menginginkannya. Lalu ia bertingkah sejalang mungkin, membujuk, merayu, menggoda baik melalui sentuhan dan yang lebih intim lainnya, memuaskan pria itu dengan pengalaman seks yang berkesan, apapun Isvara lakukan demi Raja Zeroun terpikat padanya.
Usaha Isvara membuahkan hasil. Malam tadi secara gamblang Raja Zeroun memintanya tinggal, mengatakan tak cukup sekali bercinta dengannya dan bahkan Raja Zeroun berkata ketagihan dengan tubuhnya. Oh, Isvara tentu saja bangga karena pada dasarnya tujuannya adalah, membuat Raja Zeroun terpikat padanya, tergila-gila padanya, atau apapun itu yang pada intinya ingin membuat Raja Zeroun hanya memikirkannya. Dan hal terbaik dari itu semua adalah, sikap Raja Zeroun padanya berubah drastis. Tak ada lagi Raja Zeroun yang suka merendahkannya melalui kata-kata. Dan Raja Zeroun lebih terbuka dalam bersikap dan bertutur kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Life
FantasyBukannya pergi ke alam baka setelah insiden penembakan yang ia alami, namun pada saat membuka mata, pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah wajah seorang pria rupawan yang membayang tepat di atasnya. Ia dan pria itu sama-sama telanjang dan p...