08. Bad Destiny

83K 7.6K 1.4K
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca
Dan jangan lupa ramein komen 😙

Selamat membaca!

────────────────────────────────────────────

Ketiga anjing pelacak milik Panglima Arez berhenti di depan tempat sampah dan tidak lama mereka menggonggong keras. Panglima Arez kemudian mengedikkan kepala pada prajurit untuk memeriksa tempat sampah tersebut.

Prajurit menemukan pakaian wanita di dalam tempat sampah tersebut. "Sepertinya gaun ini milik selir Isvara, Panglima."

Panglima Arez tampak mengedarkan pandangan ke area pasar yang dipenuhi manusia. Berarti Isvara sempat menginjakkan kaki di pasar ini dan jika beruntung, mungkin saja sekarang Isvara masih di kawasan ini.

"Lanjutkan pencarian," titah Panglima Arez kepada prajurit yang ikut bersamanya.

Kemudian salah satu prajurit kembali memerintah ketiga anjing, mendekatkan barang pribadi milik selir Isvara ke hidung tiga anjing secara bergantian, guna mengintruksikan tiga anjing itu untuk melanjutkan pencarian. Selain pakaian bekas pakai selir Isvara, prajurit juga memerintah anjing itu untuk mengendus kain yang digunakan selir Isvara untuk mengeringkan tubuh setelah mandi.

Setelah mengendus dan seolah mengerti apa tugasnya, ketiga anjing itu langsung bergerak melakukan pelacakan. Dan ketiga prajurit yang memegang tali kekang pada leher anjing juga turut mengikuti. Begitu pun Panglima Arez berikut prajurit lainnya menyusul di belakangnya.

Warga terdengar menyerukan kalimat sapaan untuk Panglima Arez. Mereka juga membungkuk hormat kepada panglima tertinggi di Kerajaan Amalis tersebut. Panglima Arez menanggapi sapaan mereka dengan ala kadarnya, yakni dengan menganggukkan kepalanya.

Tak lama kemudian, ketiga anjing masuk ke salah satu kedai makanan yang menjual menu olahan daging bebek. Ketiga anjing tampak mengendus-endus salah satu bangku sebelum terdengar suara gonggongan yang saling bersahutan dari ketiga anjing tersebut.

"Kau pemilik kedai ini?" Panglima Arez bertanya pada wanita paruh baya yang berdiri di dekatnya.

"Benar, saya pemilik kedai ini. Suatu kehormatan bagi saya karena Anda berkenan singgah kemari, Panglima Arez. Apakah Anda ingin memesan,-"

Panglima Arez menaikkan tangan, menyela kalimat wanita itu. "Apa tadi ada wanita datang kemari?"

"Pagi ini terhitung sudah ada lima pengunjung wanita yang makan di sini, Panglima," balasnya.

Panglima Arez menyuruh prajurit menunjukkan perkamen yang berisi gambar wajah Isvara.

"Di antara lima pengunjungmu wanita, apakah salah satunya ada dia?" tanya Panglima Arez kemudian.

Wanita itu menggelengkan kepala. "Saya rasa tidak. Pengunjung wanita yang kemari berusia lebih dari 40 tahunan, Panglima. Dan wanita digambar itu tampaknya lebih muda."

Panglima Arez melirik ketiga anjingnya yang hingga sekarang masih mengendus-ngendus bangku. Panglima Arez tidak pernah meragukan indra penciuman ketiga anjingnya. Sejauh ini mereka hampir tidak pernah gagal saat melakukan pelacakan. Jadi, ia menarik kesimpulan jika wanita itu berbohong.

Miracle of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang