28. Black Space

74.2K 7.8K 2K
                                    

Malam...

Baru kelar ketik makanya baru bisa update 😮‍💨

Btw, terima kasih untuk 1,9k+ komen di chapter sebelumnya 🤍

Jangan lupa vote dan ramaikan komen di setiap paragrafnya 😊

Selamat membaca!

────────────────────────────────────────────

Pangeran Javas membawa langkahnya untuk mendekati keberadaan Raja Zeroun. "Selir Anda yang ini benar-benar lain dari yang lain." ujarnya begitu berdiri di dekat Raja Zeroun.

"Ya, dia pembangkang dan susah diatur," sahut Raja Zeroun.

"Maksud saya, sebelumnya saya belum pernah bertemu wanita yang jago berkelahi seperti Isvara. Saya mengagumi kemampuan bela diri yang Isvara miliki," ucap Pangeran Javas meluruskan.

Raja Zeroun masih lahap memakan ubi, sementara pandangannya tertuju pada Isvara yang sedang melawan empat prajurit. Raja Zeroun tak heran jika Pangeran Javas kagum pada Isvara, sebab gerakan Isvara pada saat menyerang dan menangkis sangat terlatih. Isvara juga memiliki insting yang tajam, fokus dan konsentrasi yang kuat saat menghadapi setiap serangan dari lawan. Pangeran Javas yang juga memahami bela diri, tentulah sangat paham jika keahlian bela diri yang dimiliki Isvara cukup di atas rata-rata.

Dan sejauh pengamatan Raja Zeroun, serangan Isvara lebih kuat dan bertenaga dari sebelumnya. Pukulan atau tendangan dari Isvara mampu membuat prajurit meringis kesakitan. Apakah setiap hari wanita itu melatih kekuatan ototnya?

Walau lawan Isvara hanya prajurit biasa, tapi tanpa memiliki kecakapan bertarung, tentu tidaklah mudah bagi siapa saja untuk melawan empat orang sekaligus. Tapi Isvara, pada dasarnya wanita itu telah menguasai teknik-teknik bertarung. Sehingga Isvara sama sekali tidak kesulitan menangani empat prajurit itu. Bahkan, tidak ada serangan berarti dari prajurit yang berhasil membuat Isvara kesakitan. Itu karena Isvara memiliki kesigapan yang baik dalam menangkis setiap serangan mereka.

Karena diabaikan, Pangeran Javas kembali bersuara. "Apakah pembangkangan yang Anda maksud ada kaitannya dengan Isvara yang bersembunyi di peraduan saya?" lanjutnya bertanya.

"Hmm."

"Sudah berapa lama Isvara menjadi selir Anda?" tanya Pangeran Javas berikutnya.

"Belum genap dua bulan."

"Apakah saya boleh mengambil Isvara setelah keberadaannya di sini sudah genap enam bulan?"

Raja Zeroun menoleh ke arah Pangeran Javas. "Mengambil untuk?"

"Untuk saya jadikan selir, Yang Mulia Raja."

Seketika itu juga Raja Zeroun membuka mulut untuk memaki Pangeran Javas. Namun mulutnya kembali tertutup. Raja Zeroun mengurungkan niat untuk memaki Pangeran Javas.

"Kau tertarik dengannya?" tanyanya dengan nada bicara yang terdengar datar.

"Benar. Saya tertarik dengannya karena dia wanita langka." Saat berucap, pandangan Pangeran Javas terarah pada Isvara yang masih berjibaku melawan empat prajurit.

Miracle of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang