Malam....
Seminggu tidak update berasa lama sekali ya? Mohon dimaklumi gais, mikir konflik tu gak mudah dan kebetulan idenya juga gak ngalir dengan lancar 🥴
Btw, Vote dulu yuk sebelum baca. Dan jangan lupa ramein kolom komentar 🙂
Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────
Di dalam novel disebutkan, dulunya Kerajaan Amalis dan Kerajaan Vinargel merupakan dua kerajaan bersaudara dari rahim yang sama, konflik internal yang membuat kerajaan terpisah menjadi dua bagian. Semenjak kejadian tersebut hingga pada masa sekarang Kerajaan Amalis dipimpin oleh Raja Zeroun dan Kerajaan Vinargel dipimpin oleh Raja Evander, kedua kerajaan memiliki hubungan yang buruk, saling bersaing dan sering terlibat konflik. Termasuk perseteruan wilayah bernama Marastir yang sekarang berada di bawah naungan Kerajaan Amalis.
Mulanya, warga yang menghuni kawasan Marastir tidak ingin bergabung ke Kerajaan Amalis ataupun Kerajaan Vinargel dan keputusan tersebut pun disetujui oleh kedua kerajaan. Namun pada masa kepemimpinan berikutnya, Raja yang saat itu memimpin Kerajaan Vinargel mengerahkan pasukan untuk menyerang Marastir dengan tujuan ingin menguasai wilayah Marastir sepenuhnya. Serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan Vinargel membuat Marastir meminta bantuan kepada Kerajaan Amalis dan setelahnya, Marastir memproklamirkan bahwa mereka menjadi bagian dari Kerajaan Amalis.
Sejak saat itu akses masuk Kerajaan Vinargel ke wilayah Marastir ditutup sepenuhnya, sehingga jalur perdagangan dengan kedua kerajaan yaitu Kerajaan Menyamen dan Kerajaan Honingal juga dikuasai oleh Kerajaan Amalis. Itulah yang menyebabkan Kerajaan Vinargel masih berhasrat untuk menguasai Marastir, yakni karena mereka tidak terima Kerajaan Amalis menguasai jalur perdagangan dengan Kerajaan Menyamen dan Kerajaan Honingal.
Jika di dalam novel, akan terjadi peperangan antara Kerajaan Amalis dan Kerajaan Vinargel karena Raja Zeroun menolak menyerahkan wilayah Marastir. Meski pada akhirnya peperangan akan dimenangkan Kerajaan Amalis, namun peperangan tetap mengakibatkan banyak korban jiwa. Tak hanya pasukan dari Kerajaan Vinargel, pasukan dari Kerajaan Amalis pun tak kalah banyak yang tewas dalam medan pertempuran.
Lalu, terdapat adegan dramatis tepat setelah peperangan dinyatakan berakhir. Pada saat Raja Evander akan menandatangani kesepakatan untuk tidak mengusik wilayah Marastir lagi, tiba-tiba Raja Zeroun mendapatkan serangan anak panah yang telah dibalur oleh racun. Tak sampai di situ, Raja Evander menarik pedangnya dan berniat menyerang Raja Zeroun. Namun sebelum pedang Raja Evander mengenai tubuh Raja Zeroun, pedang Raja Zeroun terlebih dahulu menghunus ke tubuh Raja Evander.
Kerajaan Vinargel benar-benar menyerah setelah pemimpin mereka tewas di tangan Raja Zeroun. Nyawa Raja Zeroun pun hampir terenggut akibat panah beracun. Selain itu, di dalam novel disebutkan bahwa adik Raja Zeroun yang tidak lain adalah Pangeran Javas, akan kehilangan satu tangan setelah terkena tebasan pedang saat di medan pertempuran.
Pada intinya, peperangan akan menghasilkan berbagai macam dampak negatif. Dan bagaimana seandainya alur di dalam novel berbeda dengan yang akan terjadi, misalnya saja Kerajaan Amalis akan kalah, atau mungkin Raja Zeroun akan tewas dalam peperangan?
Apa yang bisa Isvara lakukan untuk mencegah Raja Zeroun agar tidak berperang?
"Apa yang kau lamunkan?" Suara Raja Zeroun menarik Isvara dari ketermenungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Life
FantasíaBukannya pergi ke alam baka setelah insiden penembakan yang ia alami, namun pada saat membuka mata, pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah wajah seorang pria rupawan yang membayang tepat di atasnya. Ia dan pria itu sama-sama telanjang dan p...