Malam....
Btw, terima kasih untuk 2,2k+ komen di chapter sebelumnya 🤍
Vote dulu yuk sebelum baca. Dan jangan lupa ramein kolom komentar 🙂
Selamat membaca!
────────────────────────────────────────────
Isvara sedang bersiap karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan Raja Zeroun. Sementara Ellis sedang membantunya menata rambut, Isvara sedang menggambar cara kerja mesin uap supaya lebih mudah menjelaskannya pada Raja Zeroun.
"Selir, maaf apabila pertanyaan saya sedikit lancang. Apakah Anda mencintai Yang Mulia Raja, sehingga Anda ingin membuktikan pada Yang Mulia Raja jika Anda lebih sempurna dibanding selir Galina?" tanya Ellis di sela kegiatannya menyanggul rambut Isvara.
Sebelumnya Ellis sudah mendengarkan cerita dari Isvara jika Isvara baru saja diremehkan oleh Raja Zeroun. Isvara juga berkata ingin seperti Galina yang berperan dalam memajukan dan mengembangkan kerajaan, bahkan Isvara bertekad ingin lebih unggul dari Galina. Keputusan Isvara yang seolah ingin bersaing dengan Galina cukup mengejutkan bagi Ellis. Sebab yang Ellis ketahui, Isvara selalu menunjukkan sikap penolakan dan terlalu cuek pada Raja Zeroun. Sehingga Ellis bertanya-tanya, apakah karena beberapa malam ini Isvara rutin menjalani ritual intim dengan Raja Zeroun, sehingga menimbulkan benih-benih cinta di hati Isvara.
"Aku tidak suka diremehkan. Aku suka tantangan dan aku adalah tipe orang yang berjiwa kompetitif," balas Isvara dengan perhatian masih terpusat pada gambarnya.
"Jadi Anda tidak mencintai Yang Mulia Raja?"
"Mana mungkin aku secepat itu mencintai Yang Mulia Raja. Aku akan jatuh cinta saat pria itu sudah benar-benar takhluk olehku."
"Yang namanya jatuh cinta mana bisa dikontrol, Selir."
"Buktinya aku bisa mengontrol perasaanku dengan cara berpikir tentang baik dan buruknya Yang Mulia Raja. Dan sejauh ini beliau masih terlihat buruk di mataku. Oleh sebab itu aku menahan diri untuk tidak jatuh cinta."
"Lalu kenapa kemarin Anda marah ketika Yang Mulia Raja melanggar kesepakatan? Saya pikir Anda sakit hati dan kecewa karena Yang Mulia Raja enggan mengakhiri hubungannya dengan selir Galina."
"Aku marah karena merasa dibohongi dan ditipu."
Setelah selesai menata rambut Isvara, kini Ellis mengoleskan wewangian pada kulit leher Isvara dan beberapa bagian lainnya. "Jika Anda merasa dibohongi atau ditipu, kenapa Anda justru ingin menunjukkan bahwa Anda lebih baik dari selir Galina?" tanya Ellis yang sebenarnya cukup keheranan dengan pola pikir Isvara yang berbeda dari biasanya.
"Sudah kubilang, aku tidak suka diremehkan. Aku ingin menjadikan diriku berkualitas melalui hal-hal positif yang akan aku lakukan. Saat keberadaanku diakui, maka tidak ada kesempatan lagi bagi Yang Mulia Raja untuk membandingkanku dengan selir Galina atau wanita lain."
Sebenarnya, Isvara bisa saja memilih tidak peduli dan tidak perlu membuktikan apapun pada Raja Zeroun jika ia bisa seperti Galina, atau bahkan lebih unggul dari Galina. Tapi, alih-alih menyerukan sikap pemberontakan seperti biasanya, ia justru terlebih dahulu menawarkan kesepakatan pada Raja Zeroun. Yakni, andai ia berhasil menjadi seperti Galina yang berperan dalam memajukan dan mengembangkan kerajaan, maka Raja Zeroun harus mengakhiri hubungannya dengan Galina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Life
FantasyBukannya pergi ke alam baka setelah insiden penembakan yang ia alami, namun pada saat membuka mata, pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah wajah seorang pria rupawan yang membayang tepat di atasnya. Ia dan pria itu sama-sama telanjang dan p...