41. Conversation

72.7K 8.6K 2.3K
                                    

Malam....

Btw, terima kasih untuk 2,1k+ komen di chapter sebelumnya 🤍

Vote dulu yuk sebelum baca. Dan jangan lupa ramein kolom komentar 🙂

Selamat membaca!

────────────────────────────────────────────

Raja Zeroun tidak mengizinkan Isvara keluar saat Isvara berpamitan ingin kembali ke peraduannya dan ingin membersihkan diri. Raja Zeroun justru memanggil pelayan untuk membantu Isvara membersihkan diri di kamar mandi yang berada di peraduan Raja Zeroun.

Setelah makan malam bersama pun, Raja Zeroun masih tidak mengizinkan Isvara kembali ke peraduannya. Padahal Isvara memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan, yaitu pekerjaan menggambar desain busana yang akan ia pasarkan. Raja Zeroun justru mengutus prajurit ke peraduan Isvara untuk mengambil barang yang Isvara butuhkan, supaya Isvara menyelesaikan pekerjaan di peraduannya.

Sekarang, Raja Zeroun dan Isvara duduk di atas permadani. Sebuah meja berada di hadapan mereka dan Isvara terlihat serius menyelesaikan gambar desain busana rancangannya. Sementara itu, Raja Zeroun yang berada di sebelah Isvara tampak bertopang dagu sambil memerhatikan apa yang dikerjakan Isvara.

"Darimana kau belajar menggambar desain pakaian?" tanya Raja Zeroun penasaran, karena Isvara begitu terampil menggambar dan gambar desain pakaian yang dibuat Isvara juga terkonsep dengan baik.

"Bakat mendesain pakaian tiba-tiba muncul begitu saja, dan kebetulan saya suka menggambar," jawab Isvara.

"Aku juga penasaran dari mana datangnya ide-ide rancanganmu itu, lalu ide tentang mesin uap dan juga sepeda."

"Ide-ide ini muncul karena sebenarnya saya datang dari masa depan."

"Datang dari masa depan?" ulang Raja Zeroun diiringi senyum.

"Anda tidak percaya saya datang dari masa depan?"

Raja Zeroun menanggapi dengan mengedikkan bahu. "Seperti apa kehidupan di masa depan?" sahutnya menanggapi candaan Isvara. Ya, bagi Raja Zeroun itu adalah candaan semata.

"Peradaban di masa depan jauh berbeda dengan zaman sekarang. Tentunya di masa depan mengalami banyak perkembangan dan kemajuan. Baik dari teknologi, ilmu pengetahuan, industri, dan struktur masyarakat." Saat berujar, Isvara menatap Raja Zeroun dengan ekspresi seriusnya.

Isvara mengambil salah satu gulungan perkamen yang paling berbeda dengan gulungan perkamen lainnya. Perkamen yang ia ambil memiliki ukuran lebih panjang. Lalu ia melebarkan perkamen itu ke hadapan Raja Zeroun. Ia memperlihatkan sesuatu pada Raja Zeroun.

"Kurang lebih seperti inilah gambaran peradaban masa depan." Yang Isvara tunjukkan adalah gambar suasana perkotaan. Gambar ini sudah lama ia buat, hanya sekedar iseng dan untuk mengobati kerinduannya terhadap kehidupan semasa di dunia nyata.

Kening Raja Zeroun berkerut dalam saat mengamati gambar Isvara dengan seksama. "Ini apa?" tanya Raja Zeroun sambil menunjuk gambar yang ia tanyakan.

"Ini namanya gedung pencakar langit atau bangunan tinggi yang digunakan sebagai tempat kegiatan seperti perkantoran, perdagangan, hotel dan lain sebagainya," jawab Isvara, tampak antusias menjelaskannya.

Miracle of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang