16. I'm here for you III

791 155 12
                                    

Jennie keluar kamar sudah berpakaian hoodie, celana jeans pendek dan sepatu. Dia berlalu ke dapur membuka kulkas untuk meneguk susu instan sambil memeriksa hp, melihat nomor Rosie.

Awalnya pengen dia chat. Cuman kayaknya terlalu lama. Jadi dia coba telpon. Jennie setelah dari agensi mau ke rumah Rosie buat bawa bahan dapur biar dia gak keluar-keluar rumah gitu. Kan tangannya sakit. Atau gak, Jennie beli makanan cepat saji biar Rosie gak repot masak lagi ataupun dia yang masak di rumah Rosie.

Sekali di telpon, langsung di angkat orangnya.

" Hallo, baru bangun?"

" Ani."

Suara berisik terdengar bikin Jennie ngerut kening.

" Kamu dimana?"

" Di dalam bis."

" Mwo!? Kerja ya!?"

" Iya."

" Ihhh Rosie!!!!"

.

.

.

.

.

Rosie menjauhkan hpnya karena Jennie marah-marah di telpon buat dia melirik seorang nenek-nenek di sebelahnya yang tersenyum.

" Pulanglah!!"

" Aku tidak bisa. Hari keduaku sangat berharga. Lagipula aku hanya duduk nanti, tidak kemana-mana."

" Tapi tanganmu selalu bergerak!! Bagaimana kamu bisa beraktifitas dengan tangan kiri!?"

" Itu gampang. Aku memang tidak mau menyia-nyiakan gajiku 5% ini."

" Hah~~ dasar!! Nanti pulangnya jam 5 kan?"

" Iya."

" Nanti aku jemput. Jangan kemana-mana dulu. Tunggu aku. Ok!?"

" Iya. Bawel sekali!"

" Harus!"

Rosie tersenyum kecil karena dia merasa ada yang memperhatikan juga akhirnya.

" Aku matikan dulu. Sudah sampai kantor."

" Yasudah. Jangan terlalu letih."

" Iyaa~"

" Bye."

" Byee..."

Telpon di matikan Rosie. Diapun berdiri dari duduknya lalu memberi tundukan sopan terlebih dahulu pada nenek tadi sebelum turun.

Setelah sudah turun dari bis yang berlalu pergi, Rosie jalan mendekati gedung. Saat itu Jisoo baru datang. Rosie kaget sambil lari langsung ke dalam karena takut di semprot pagi-pagi kayak kemarin.

Mobil Jisoo berhenti pas sekali di depan pintu lobby. Satpam membuka pintu belakang lalu memberi hormat pada Jisoo yang tersenyum angguk sambil jalan masuk. Namun dia sambil menelpon.

" Aku akan pulang Minggu. Setidaknya sambut aku."

" Aku selalu menyambutmu Oppa."

" Kemarin aku pulang kamu tidak di rumah. Aku mau nanti kamu sudah di rumah. Tidak mau tau!"

Jisoo tersenyum kekeh. Dia sedang telponan dengan Seokjin dari rumah sampai kantor.

Ting!! Lift terbuka. Jisoo melepas tasnya, meletakkan di atas meja besar itu dan kaget jika ada buket bunga besar di atas meja.

" Oppa kirim bunga ke kantor?"

Critical Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang