25. Different feeling II•

846 150 29
                                    

Mobil Jisoo sampai perusahaan. Dia sudah melangkah untuk masuk ke dalam gedung. Namun suara motor juga kepala menoleh ke belakang melihat ada yang datang dan memberi klakson pada supir Jisoo.

" Kenal Pak?" Tanya Jisoo.

" Tidak Nona." Geleng supirnya.

Jisoo memperhatikan dari jauh saat orangnya sudah turun dari motor. Kemudian helm terbuka membuat Jisoo mengangkat kedua alis jika itu Rosie.

" Itu Rosie, Nona!" Senyum supirnya.

Jisoo mengangguk saja. Dia malah salfok saat Rosie melepas jaketnya, membenarkan rambutnya di spion kaca kemudian jalan mendekati Jisoo disana.

" Pagi Sajangnim!"

" Pagi. Motor baru?"

" Ne. Baguskan Sajangnim? Tabunganku dari bekerja di kafe dulu."

" Heemmmm...bagus. Tapi gajimu potong 5%."

Senyum Rosie luntur langsung.

" Kenapa Sajangnim!?" Tanya Rosie sambil jalan masuk mengikuti Jisoo.

" Kamu telat."

" Sajangnim saja telat!"

Jisoo berhenti jalan. Dia menatap datar Rosie disana.

" Ahh! Maja! Sajangnim yang punya perusahaan." Gumam Rosie kaku.

" 5%."

" Ayolah Sajangnim. Bulan kemarin aku tidak di gaji. Lagipula hari ini aku telat karena mengambil motor dulu."

" Itu salahmu. Juga karena belanja parfum Chanel. Kamu yang meminta sendiri padaku."

" Tapi Sajangnim....5% itu- aku bisa membeli telur 4 butir untuk dua hari."

" Kenapa kamu protes?"

" Aku bukan protes Sajangnim. Ini permintaan adilku karena Sajangnim juga telat."

" Aku yang punya kantor!"

" Kalau begitu, Sajangnim harus memberi tips padaku."

" Mwoya!?"

Ribut keduanya depan lift. Bikin pihak resepsionis ngintip dan beberapa karyawan yang telat pada ngacir cepat lewat tangga darurat karena takut ketahuan Jisoo.

" Setidaknya makan malam Sajangnim. Sajangnim kan punya visi misi terhadap kantor. Harusnya Sajangnim tepat waktu." Jelas Rosie membuat Jisoo naik darah namun dia mengakui kesalahannya secara tidak langsung.

" You!" Tunjuk Jisoo. Dia mendongak menatap Rosie yang ikut menatap.

" Setidaknya nasi goreng Sajangnim." Timpal Rosie.

" Argh~~!!" Kesal Jisoo yang acuh, segera masuk ke dalam lift dan dia menekan tombolnya segera.

" Aku tunggu di depan selesai bekerja Sajangnim! Khamsahamnida!!" Semangat Rosie sambil memberi tundukan saat pintu lift perlahan tertutup.

Rosie berbalik. Dia full senyum sambil jalan untuk ke lift sebelah menuju lantai atas.

•••

Jennie bekerja keras. Dia latihan terus sampai benar-benar sukses comeback kali ini. Besok, dia akan syuting jadi sulit mengatur jadwal kesana kemari.

Rosie juga sudah tau karena pria itu orang pertama yang diberitahu Jennie.

" Jennie, kamu dan mantan staf kemarin pacaran?"

Jennie di tanya Dony soal Rosie.

" Iya. Kenapa memangnya?" Senyum Jennie.

" Jinjjayo? Really?"

Critical Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang