Sore hari seorang perempuan berusia 21 tahun bernama Choi Yena sedang berjalan di trotoar, ia baru saja pulang dari pekerjaan nya.
Namun, ia terpaksa harus memberhentikan langkah nya tatkala melihat seorang anak kecil berusia sekitar tiga tahunan yang tengah menangis di pinggir jalan. Yena mempercepat langkah nya dan menghampiri anak itu karena merasa iba serta kasihan.
"Kamu kenapa?" tanya Yena sembari berjongkok di depan anak itu, anak laki-laki itu mendongak pelan. Ia menatap intens pada Yena tiba-tiba saja ... Ia berdiri dan langsung memeluk leher jenjang milik Yena dengan erat. Yena langsung terkejut dengan tindakan nya.
"Mama ... Ajun takut mama," ia langsung kembali menangis di dekapan Yena dan Yena pun membalas pelukan anak itu. Yena juga shock saat anak itu memanggil nya dengan sebutan 'mama' padahal Yena tidak tau siapa anak ini. Bahkan cara bicara nya masih lucu-lucu.
"Gak apa-apa, ada aku disini ... Kamu jangan takut yah," Yena mengusap punggung mungil milik nya.
"Jangan tinggalin Ajun mamaa...," ucap nya lirih, Yena benar-benar tak tega mendengar nya.
"Mama sama papa kamu kemana, kok kamu sendirian disini?" tanya Yena dan anak yang mengaku dirinya Ajun itu melepas pelukan nya. "Bukan kamu, ini Ajun...," gerutu nya sambil menghentakan kakinya, tindakan nya tentu membuat Yena semakin gemas. Anak itu tidak suka di panggil kamu.
Yena terkekeh pelan, anak itu sangat menggemaskan dengan pipi nya yang chubby dan kulit nya yang putih yang kini hidung nya memerah dan matanya sembab karena mungkin ia sangat lama menangis.
Yena mengusap pipi nya yang basah, dan menakup dua pipi chubby itu. "Iya Ajun. Mama sama papa Ajun kemana kok Ajun nya sendiri disini?" Yena kembali bertanya.
"Kan mama ada," jawab nya sembari memainkan jari tangannya.
"Mana?" tanya Yena untuk yang kesekian kali nya.
"Kan ini mama..." ucap yang sungguh di luar ningsih. Ajun memeluk Yena lagi seakan berkata kalau mama nya itu adalah Yena sendiri.
Yena memejamkan matanya sejenak, "pliss lah, gimana kalo ada orangtua nya terus nyangka mau nyulik dia. Kan berabe mana dia manggil aku mama lagi," batin nya, "nama kamu Ajun yah?" timpal Yena dan anak laki-laki itu mengangguk langsung.
Yena melepaskan pelukan nya. "Papa nya Ajun kemana?" tukas Yena mengusap. bahu anak itu dengan lembut berharap anak kiyowo itu menjawab nya dengan benar. Namun, ia menggelengkan kepala nya.
"Mama ... Ajun mau cama mama ... Mama ayo beli esklim mama," ujar nya tiba-tiba, Ajun memang melihat penjual eskrim di area sana. Lebih lagi Ajun memegang tangan Yena dengan erat.
"Bodo amat lah, lagian dia manggil mama," batin Yena, "yaudah yuk, beli eskrim buat Ajun." Yena pun membawa nya ke sebuah tempat penjual eskrim. Walaupun dengan rasa cemas karena Yena takut nanti ada orangtua dari Ajun dan takut Yena yang di tuduh menculik Ajun.
Tapi, Yena betulan kaget karena Ajun yang sekali bertemu langsung memanggil nya dengan sebutan 'mama' walaupun masih bisa di maklumi karena Ajun hanya anak kecil yang pasti ingatan nya masih tajam, besar kemungkinan. Yena dan mama nya Ajun ini mirip 'kan. Entahlah, biarkan itu menjadi urusan nanti saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚
Teen FictionYena tidak ada niatan untuk menikah dengan seorang duda, hanya saja Yena tidak sengaja bertemu dengan anak yang terus memanggilnya 'mama'. Pada akhirnya, Yena pun di nikahi oleh papa dari anak itu. Namun, menikah dengan seseorang yang sudah berpen...