Sudah larut malam, Juna masih belum pulang ke rumah dan itu membuat Yena khawatir, karena tidak biasanya Juna pulang terlambat dan di hubungi juga tidak bisa. Yena memang belum mengetahui kembali nya Dayeon tapi dia tetap khawatir karena tidak biasanya Juna begini.
"Mama ngapain masih disini? Ini udah malem nanti mama masuk angin loh," ucap gadis itu seraya menghampiri Yena dari dalam rumah.
Yena menatap nya, "Jieun, mama khawatir sama abang kamu. Dia belum pulang padahal ini udah larut banget, kamu udah coba telpon dia kan?" kata nya dengan nada cemas.
"Udah, aku udah coba telpon abang tapi gak di jawab," balas nya.
Perkenalkan, Kim Jieun anak keduanya Junkyu dari Yena. Jieun gadis cantik yang sangat di sayangi Juna maupun mama dan papa nya, bahkan Juna tidak pernah melakukan apapun kalau misal nya Jieun tidak mengizinkan nya. Juna sangat meratu kan Jieun, gadis itu adalah sosok yang sangat di jaga oleh Juna.
"Mama khawatir?" tanya Jieun memastikan. Yena langsung mengangguk.
"Ya udah mama nunggu nya di dalam aja, ya." pinta Jieun. Namun, Yena malah menggeleng kan kepala nya.
Beberapa saat sebuah mobil memasuki area halaman rumah itu dan pemilik mobil itu adalah Junkyu.
Junkyu keluar dari mobil nya dan menghampiri mereka. "Kenapa kalian masih ada disini?" tanya Junkyu menatap Yena serta Jieun bergantian.
"Abang belum pulang, papa." Jieun yang menjawab..
"Belum pulang? Ck pergi kemana dia." Junkyu langsung merohoh hp dari saku celananya dan langsung mencoba menghubungi putra kesayangan nya itu, namun nihil Juna tetap tidak menjawab.
Junkyu pun mencoba menghubungi Yoshi,. karena biasanya Juna memang selalu datang ke rumah Yoshi
Yoshi yang sedang rebahan di sofa pun langsung mengangkat telepon nya, saat benda yang dia pegang itu bergetar.
"Kenapa?" tanya Yoshi.
"Juna ada di rumah?" tanya Junkyu.
"Nggak ada, Ruto juga di rumah sendirian." Yoshi langsung beranjak dari rebahan nya dan berjalan menuju kamar Haruto yang maksud nya untuk bertanya.
"Bentar, aku tanya Ruto dulu," kata Yoshi saat sudah di depan kamar Haruto.
Perlahan Yoshi mendorong knop pintu kamar Haruto lalu nampak lah Haruto yang sedang memainkan hp nya juga.
"Ruto tadi pulang sama Juna gak?" tanya Yoshi pada anak kutub nya itu tanpa bicara Haruto menggeleng kan kepala.
"Nggak katanya Jun," ucap Yoshi pada Junkyu. Setelah itu telepon di putus oleh Junkyu.
Haruto beranjak dan menghampiri Yoshi.
"Jangan sampe Juna ketemuan sama perempuan bernama Park Dayeon itu," monolog Haruto to the poin.
Haruto mengerti kenapa Yoshi menanyakan Juna, ini hal langka bagi Juna yang mendadak hilang.
Yoshi mengerutkan kening, "Park Dayeon?"
"Ayah kan yang pernah bilang, kalo perempuan itu jangan pernah di dekati. Tapi kemarin Juna ketemuan sama perempuan itu, Juna sendiri yang cerita waktu tadi siang," tutur Haruto. Yoshi pun diam sebentar mencerna ucapan putra bongsor nya itu.
"Kayaknya Juna juga udah mulai terpengaruh sama perempuan itu, kata nya Juna harus benci tante Yena dan ikut tinggal sama dia," lanjut nya.
"Perempuan itu masih belum juga berubah!" decak Yoshi kesal.
"Boleh minjem hp ayah bentar gak, mau ngirim alamat tempat Juna ketemuan sama perempuan itu ke om Junkyu." pinta Haruto dan tentu saja Yoshi langsung memberikan hp nya.
"Atau Ruto susul Juna kesana, biar Ruto seret paksa si Juna biar mau pulang," kata Haruto lagi.
Yoshi menatap mata hazel milik cowok itu."Jangan, jangan pergi malem-malem nanti Ruto di marahin sama bunda," balas Yoshi.
Haruto pun mengangguk, lalu Haruto pun langsung mengirim alamat itu pada Junkyu
Cerita nya Haruto ini, meski kebanyakan orang tau cowok itu memiliki sikap dingin dan cuek banget tapi gak berlaku di rumah nya, kalo di rumah manja full kalo mau tidur harus di temenin dulu dan dia juga gak suka di panggil 'kamu' dan gak pernah manggil dirinya 'aku' Ruto aja Ruto katanya.
Dan berbeda dengan anak-anak pada umum nya yang lebih takut pada ayah nya, justru Haruto lebih takut pada Hyunmi-ibunya ketimbang sama Yoshi-ayahnya.
"Karena yang ngelahirin Ruto itu bunda bukan ayah, jadi ngapain Ruto takut sama ayah, lagian kan ayah Ruto baik." katanya.
****
Junkyu langsung bergegas pergi saat sudah mendapat lokasi nya itu, namun saat dia akan berjalan ke arah pintu. Anak tampan nya itu masuk.
"Darimana aja kamu, sampe pulang malam gini. Masih ingat tempat tinggal kamu," tanya Junkyu mengidintimidasi.
"Bukan urusan papa," Juna menjawab dengan ketus dan itu hal baru bagi Juna yang bersikap begini.
Juna pun berjalan melewati Junkyu.
"Juna kamu habis dari mana? Ayo masuk pasti kamu kecapean kan, mama udah bikin makan malam buat kamu," ucap Yena antusias. Bahkan Yena hendak meraih tas nya Juna.
Tangan Yena memegang tangan Juna namun dengan cepat Juna menghempas pegangan itu.
"Minggir!" seru Juna dengan suara lantang.
Yena hanya menatap Juna dengan tatapan sendu. Ada apa dengan Kim Juna.
"Siniin tas nya, biar mama yang bawa," pinta Yena lagi.
Plakkk!!
Satu tamparan keras mendarat di pipi Yena dan itu di saksikan langsung oleh Junkyu, Junkyu langsung emosi detik itu juga.
"Juna apa-apaan kamu?" pekik Junkyu mulai tersulut emosi sedangkan Yena hanya mematung memegangi pipi nya yang kini rasa perih dan panas menjalar di pipinya. Matanya juga langsung berkaca-kaca.
______
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚
Teen FictionYena tidak ada niatan untuk menikah dengan seorang duda, hanya saja Yena tidak sengaja bertemu dengan anak yang terus memanggilnya 'mama'. Pada akhirnya, Yena pun di nikahi oleh papa dari anak itu. Namun, menikah dengan seseorang yang sudah berpen...