10. My Mine

451 36 2
                                    

Sementara di restoran tersebut. Junkyu sudah datang dan menunggu dari sekitar tigapuluh menit lalu, sesekali Junkyu juga melirik pada arloji ditangannya kemudian menatap sekeliling tempat itu.

"Dia gak mungkin, gak dateng kan?" gumam Junkyu lalu ia melirik juga ke sekeliling berharap perempuan itu sudah datang.

Beberapa menit berlalu.

Terlihat dari kejauhan, seorang perempuan berjalan dengan sangat elegan dan ia mendekat pada Junkyu yang sudah duduk di kursi yang ada disana. Iyaps Yena tiba disana dengan perasaan campur aduk antara kebingungan juga terkagum-kagum, sebab yang membuat nya heran Iyalah restoran itu sangat sepi padahal Yena tau ini adalah restoran terkenal dan selalu ramai pengunjung dan yang membuat nya kagum adalah nuansa indah nya karena banyak sekali kelopak bunga bertebaran di lantai maupun di meja-meja juga banyak lilin yang menyala.

Dan pandangan Yena pun langsung tertuju pada Junkyu yang sedang duduk disana, Yena pun mempercepat sedikit langkah nya untuk menghampiri laki-laki itu.

Yena menunduk sebentar, "maaf tuan, saya sudah membuat tuan menunggu," ucap Yena merasa bersalah.

Junkyu menoleh dan langsung bangkit juga dari duduknya. Junkyu tak bisa berkata-kata. Yena sangat cantik dan aura mahal nya terpancar ketika ia memakai dres vintage berwarna hitam, lalu rambutnya yang  terurai di tambah dengan beberapa aksesoris yang menempel di sebagian tubuh putih Yena.

Junkyu memandangi Yena dari ujung kepala hingga ujung kaki dan Yena pun langsung merasa risih ketika Junkyu terus memandangi nya. Junkyu menelan saliva membuat jakun nya naik turun.

"Ayo, duduk lah,"titah nya. Junkyu langsung duduk duluan.

Yena pun mengikuti nya, "kenapa disini sepi? Basanya di sini ramai pengunjung," ujar Yena sembari melihat kesana kemari.

Junkyu menipis kan bibir nya, "saya sengaja menyewa tempat ini hanya untuk kita berdua saja," ucapan Junkyu membuat jantung Yena berdegup sangat kencang, "saya ingin bicara serius sama kamu," Junkyu langsung to the poin, Junkyu menatap lekat pada netra Yena.

Itu membuat Yena gugup.

****

Di tempat lain.

"Ajun bobo yuk!" ajak Hyunmi pada anak itu namun Ajun malah melamun sembari memandang ke luar jendela di kamar tempat Haruto tidur.

Dia ada disana karena ikut Hyunmi yang sedang menidurkan si bayi kulkas, Haruto.

Hyunmi menghela napas, kenapa lagi anak itu. Namun karena Haruto yang tidurnya masih belum lelap jadi Hyunmi belum bisa menghampiri Juna sebab takut nanti Haruto kebangun dan nangis nanti, dan untung nya Yoshi yang memang sudah pulang beberapa menit lalu dari kantornya.

Yoshi pun datang kesana.

Hyunmi menoleh pada suami nya itu, "tolong ajak Ajun tidur dong ay, daritadi dia ngelamun terus," pinta Hyunmi pada Yoshi, tanpa menjawab Yoshi langsung menghampiri Juna lalu mengusap rambut Juna.

Yoshi juga berjongkok menyesuaikan tinggi badannya dengan tinggi nya Ajun, "Ajun kenapa? Mau pulang?" tanya Yoshi yang suaranya selalu lembut.

Mungkin Juna agak gimana sekarang ada di rumah Yoshi, karena semenjak ada Yena, Juna sudah tidak pernah pergi-pergian dari rumah nya kecuali kalau dia sendiri yang mau.

Dengan tatapan mata sayu Juna menoleh pada Yoshi, "mama kemana?" tanya nya.

"Mama lagi pergi sama papa, kenapa emang nya. Kalo Ajun mau pulang om bisa anterin Ajun," jawab Yoshi.

Ajun menggeleng pelan, kemudian dia langsung menaikan kaki nya dan naik ke pangkuan Yoshi. Yoshi tau kalau anak itu sudah mengantuk, makanya dia jadi tidak semangat begini. Yoshi langsung berdiri dan menggendong Ajun, Yoshi mengusap-usap punggung mungil nya. Ajun juga meletakan pipi nya di bahu Yoshi dengan matanya yang coba ia pejamkan.

"Kasian Ajun ya ay, kalo aku ada di posisinya. Aku gak akan biarin papa aku nikah lagi," ucap Hyunmi pelan.

"Walaupun Junkyu duda, tapi muka nya belum keliatan kayak duda. Lagian duda modelan Junkyu mah siapapun juga gak akan nolak kan?"

Hyunmi tertawa pelan mendengar jawaban Yoshi itu.

****

Balik ke Junkyu dan Yena.

"Saya mohon. Ini demi Ajun juga masa depan saya," ucap Junkyu memegang kedua tangan Yena.

Tatapan Junkyu begitu tulus menatap padanya, "Ajun aja manggil kamu mama, masa Ajun manggil kamu mama tapi kamu bukan istri saya," lanjutnya.

Yena menundukkan pandangan nya, "tapi bagaimana dengan nyonya Dayeon, tuan." balas pelan Yena sembari menunduk

Junkyu semakin menatap Yena, "saya akan jaga kamu dari Dayeon, Dayeon tidak ada hubungan apapun dengan keluarga saya apalagi sama saya. Dia cuman terobsesi sama saya, tapi untuk kali ini saya berjanji akan melindungi kamu dan Ajun dari kelicikan nya Dayeon," tutur Junkyu.

"... Saya tau kamu juga suka kan sama saya?" tanya Junkyu dengan pede nya.

Tentu saja Yena yang merasa pun pipi nya seketika langsung memerah menahan malu, ia juga menunduk. Yena memang menyukai Junkyu sejak pertama kali mereka bertemu.

Junkyu tertawa pelan.

"Jadi ... Gimana? Kamu mau jadi istri saya," papar Junkyu yang kesekian dan Yena kembali bungkam, ia benar-benar tidak bisa berkata-kata tenggorokan nya tercekat mendengar kata-kata manis dari seorang Kim Junkyu itu.

Junkyu pun langsung mendekat pada Yena dan berlutut di depannya. "Mau kah kamu menikah dengan saya?" kata Junkyu sambil menyodorkan sebuah cincin di tangannya.

Kepala Yena pun mengangguk pelan, "iya. Saya mau," jawabnya.

Junkyu pun tersenyum puas lalu ia meraih tangan kiri Yena dan memasangkan cincin itu di jari manis milik Yena, "berdiri lah sebentar." Junkyu berdiri dan Yena langsung mengikuti nya. Junkyu senang karena ukuran cincin nya ternyata pas.

Junkyu tersenyum ke arah perempuan yang kini berstatus sebagai calon istrinya lalu Junkyu menarik tangan Yena dan mencium punggung tangan Yena.

Kemudian, "terima kasih karena sudah mau menerima saya, saya cinta sama kamu," tutur Junkyu masih memegangi kedua tangan Yena.

Yena mengangguk, "sama-sama tuan, saya––eehhmpp"

Iyaps ucapan Yena rumpang ketika Junkyu langsung melumat bibir pink milik Yena dengan tidak sabaran, mata Yena membulat sempurna karena terkejut. Mata Junkyu terpejam dan ia terus melumat lembut bibir Yena bahkan tangan Junkyu beralih mengusap rahang Yena, tangan nya juga menarik tengkuk leher nya. Merasa gerakan Junkyu semakin kuat, yang pada akhirnya Yena terbawa suasana dan membalas ciuman nya juga, mata Yena juga ikut terpejam. Tangan Yena meremat jas hitam milik Junkyu.

_______
Di part selanjutnya bakal nyeritain Yoshi sama Yuna.

Yuna siapa hayooo

𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang