5. Tidak Mau Ditinggal

453 40 0
                                    

Di rumah besar itu, kini sedang ada percekcokan antara seorang wanita tak tahu diri dan wanita pemilik rumah. Bukan karena apa, karena wanita tak tahu diri itu hanya membebani semua orang yang ada di rumah tersebut.

Yang katanya mau ikut mencari keberadaan Juna. Tapi, yang terjadi wanita itu hanya bersantai-santai saja disana. Tentu saja tingkah nya membuat semua orang geram.

Wanita itu justru malah, meminta uang pada Junko dengan alasan kalau dia juga butuh uang itu untuk membayar bawahan nya yang dia suruh untuk mencari keberadaan Juna.

Hanna berkacak pinggang menatap sinis pada wanita itu, "kalo kamu emang beneran sayang sama Juna seenggaknya kamu bantu cari dia, bukan nya malah kerumah terus minta uang. Dimana sih harga diri kamu! " seru Hanna yang benar-benar muak dengan wanita ini.

Perempuan bernama Dayeon itu membelalak malas pada Hanna, "kan udah jelas, Juna nggak bisa di temuin. Mau nyari dimana lagi,"balasnya dengan suara lantang.

Hanna mengutuk Dayeon dari dalam hati nya, "dasar perempuan nggak tau malu, kamu bukan siapa-siapa di rumah ini tapi kamu seenaknya bersikap begini disini," cibir Hanna tak tertahan lagi.

Hanna pun melangkahkan kaki nya pergi, bisa-bisa naik darah kalau berurusan dengan wanita seperti Dayeon ini. Sementara Dayeon, wanita itu hanya tertawa miring karena merasa menang dengan ucapannya.

Baru beberapa langkah, Hanna langsung di hampiri seorang maid.

Maid itu menundukkan kepala nya hormat, "permisi nyonya ... Di depan ada perempuan yang membawa pulang tuan muda,"

Hanna memutar tubuhnya, sontak matanya langsung terbuka lebar mendengarkan ucapan maid tersebut.

"Kamu serius?!" atensi Hanna tertuju ke ruangan depan.

Maid itu mengangguk patuh, "iya, katanya perempuan itu yang menemukan Tuan Juna di taman waktu itu. Dia baru bisa mengantarkan nya karena dia tidak tau, tuan Juna anak siapa" jelas nya.

"Begitu kah, kalau begitu kamu beritahu Junkyu sekarang." Hanna berucap sambil berlari kecil menuju ruangan depan untuk menghampiri siapa yang datang. Sedangkan maid itu berjalan menuju kamar Junkyu untuk memberi kabar baik ini.

Sementara itu, Dayeon yang ada di sana mengerutkan dahi heran.

"Mereka ngomong apa?" monolog nya. Lalu, Dayeon pun beranjak dari duduknya dan berjalan menyusul Hanna.

Dan benar saja, Yena sudah tiba disana dan kini Ajun tidak mau lepas dari gendongan nya. Tadi, Yena sudah bertemu dengan maid yang tadi dan menjelaskan apa yang terjadi. Semuanya yang melihat kembali nya Ajun langsung lega, senang dan lega.

"Juna!!"

Atensi Yena langsung tertuju pada wanita itu yang itu adalah Hanna, Hanna langsung menghampiri Yena.

Ajun hanya melirik sekilas pada wanita yang di yakini adalah neneknya itu dan Ajun juga langsung kembali memeluk Yena kembali.

"Saya nemuin Ajun di taman, beberapa hari lalu. Awalnya saya juga akan langsung mencari dan memulangkan Ajun tapi karena saya baru liat Ajun dan nggak tau siapa keluarga nya, makanya saya bawa ke rumah saya dulu untuk sementara dan akhirnya saya menemukan rumah nya, maaf kalau ibu tidak nyaman dengan sikap saya terhadap Ajun yang lebih membawa Ajun ke rumah saya," jelas Yena apa adanya.

Hanna menggeleng pelan, "tidak apa-apa, selagi Ajun baik-baik saja." Hanna hendak menarik tangan Ajun. Namun, Ajun malah menepis nya dan menenggelamkan wajah nya di ceruk leher Yena. Tingkahnya tentu membuat Yena semakin merasa bersalah.

"Juna ... Anak mama sini sayang," iyah Dayeon dengan pede nya mengucapkan kalimat itu  dan membuat Hanna mendengus kesal.

Dayeon juga langsung menghampiri Jihan dan merentangkan tangannya berharap Ajun akan datang ke pelukan nya. Tapi justru Ajun semakin mengeratkan pelukan nya pada Yena dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Yena.

"Sayang, ayo." Dayeon masih berusaha meluluhkan Ajun. Walaupun nyatanya Ajun tetap tidak merubah posisinya.

Jihan melonggarkan pelukan nya. "Ajun, turun yah. Tuh ada mama," ucap Yena dan Ajun menggelengkan kepala nya ribut, pelukan pada leher Yena juga semakin menguat ketika Dayeon menarik tangan Ajun dengan paksa.

Dayeon menatap tajam pada Yena, "apa yang kamu lakukan pada anak saya, sehingga dia tidak mau turun dari kamu. Kamu menghasutnya!!" gertak Dayeon menatap nyalang ke arah Yena

Hanna yang ada di sebelah Yena, yang tersulut emosi sebab Dayeon menaikan nada bicara nya di depan Ajun yang notabene nya Ajun sensitif pada suara keras. Yena juga terkejut.

Yena tidak mau menjadi bahan keributan dari dua orang itu. Karena tidak mau turun juga, akhirnya Yena pun menurunkan Ajun dari pangkuan nya namun yang terjadi saat kakinya sudah menyentuh lantai, Ajun langsung kembali memeluk kaki Yena dengan sangat berat.

Tindakan yang di lakukan Ajun tentu membuat mereka tercengang, karena setelah nya Ajun pun menangis keras.

Tangisan nya langsung pecah ketika Yena menepis tangan Ajun dari kaki nya. "Mama. Jangan pelgi ... Jangan tinggalin Ajun mama..." ucap parau Ajun yang siapapun mendengar nya pasti merasa kasihan dan iba.

Itu langsung di jadikan kesempatan untuk Dayeon membujuk Ajun, "ayo Juna sama mama yuk, kita beli eskrim yuk, " Dayeon hendak memegang tangan Ajun namun dengan cepat anak itu menghempaskan pegangan nya.

Yena hanya mematung memperhatikan Ajun yang kian menangis lebih keras lagi. Ada rasa kasihan di lubuk hati nya, tapi Yena sadar kalau Ajun bukan siapa-siapa nya.

"Ajun, ayo ke papa." Kini giliran Hanna yang membujuknya.

"Nda!! Ajun mau sama mama," pekik nya dengan suara parau. Ajun mencoba melepaskan pegangan dari Hanna juga.

"Ajun," panggil seseorang yang tidak lain tidak bukan adalah Junkyu. Semua atensi langsung tertuju pada Junkyu termasuk Yena, Yena tidak tau kalau papa dari Ajun ternyata sangat tampan dan keren.

Ajun menoleh dan langsung lari pada Junkyu, Ajun menubrukan tubuhnya pada tubuh Junkyu.

Junkyu langsung memeluk erat tubuh mungil putra nya itu. "Jun. Ajun nggak apa-apa kan? Kok nangis, siapa yang jahatin Ajun heumm," ucap Junkyu memeluk erat sang buah hati dengan satu tangan nya yang mengelus rambut Ajun.

"Papa, jangan bialin mama pelgi. Papa..., " ucap nya memohon. junkyu mengernyit heran, siapa mama yang di maksud Ajun. Dari dulu Ajun tidak mengatakan kata mama, darimana Ajun tau kalimat itu. Junkyu tidak langsung merespon, hanya memeluk erat putra nya untuk mengobati rasa rindu pada nya.


___________
Mari kita bayangkan Junkyu di panggil papa☺

𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang