1. Pasrah sudah

532 41 0
                                    

Sementara di tempat lain.

Seorang pria yang frustasi karena telah mendapat kabar kalau putra kecil nya hilang, padahal sekarang saja kondisi dirinya sedang tidak baik-baik saja. Namun, dengan kabar putra nya hilang, itu membuat kondisi nya memburuk aku pasti.

"Kamu gegabah dan tidak melakukan tugas dengan baik, percuma kamu saya bayar besar jika akhirnya anak saya hilang juga. Kamu mau tanggung jawab! Juna masih kecil, gimana kalo dia di culik dan keliaran di jalan hah!!" marah nya, suara serak nya menggema di ruangan itu. Dia bingung kenapa bisa para pengasuh nya itu lengah hanya dengan menjaga anak kecil saja tidak bisa.

Wanita itu menunduk takut pada tuan nya, "maaf tuan, tadi saya sedang pergi untuk membeli eskrim yang tuan muda minta namun saat saya kembali tuan muda sudah tidak ada," jelasnya dengan suara pelan karena takut.

Pria itu menoleh sekilas pada nya, "kenapa kamu nggak ajak dia saja?" ia benar-benar kesal pada wanita itu yang lalay menjaga putra nya.

Wanita itu semakin menundukan kepala nya, memainkan jari tangan nya. "Tuan muda meminta saya untuk membeli eskrim namun tuan muda menolak untuk ikut karena ia tertarik melihat ikan di kolam yang ada di taman itu."

Pria itu mengusap kasar wajah nya. "Aarggghh dasar bodoh!" racau nya frustasi.

Wanita itu menundukkan kepala merasa bersalah, "maaf, tuan."

Pria itu mendengkus kesal. Kemudian dia pun  menemui bodyguard-bodyguard nya. Para bodyguard itu langsung menunduk hormat saat tuan nya menghampiri mereka.

Pria itu menatap dengan sorot mata tajam nya. "Saya minta kalian cari putra saya dan jangan ada yang berani pulang jika kalian belum menemukan nya," pinta nya dengan suara tegas.

Para bodyguard itu langsung mengangguk. "Baik tuan," jawab mereka serentak.

"Laksanakan sekarang." titah nya dan para bodyguard itupun langsung pergi. Pria itu memijat pangkal hidungnya, merasakan pusing yang menjadi-jadi di kepala nya.

Dia pun langsung beranjak pergi. Namun, sebelum pergi.

"Kamu mau kemana?" tanya seorang wanita paruh baya pada pria itu.

Pria itu langsung memutar tubuh nya menatap pada wanita tersebut. "Mau nyari Juna juga bun, masa aku yang papa nya diem aja. Aku khawatir sama Juna takut ada yang nyulik atau pun ngejahatin dia," sahutnya dengan suara yang lebih lembut dari yang sebelum nya.

Wanita itu menatap sendu ke arah nya. "Tapi, kamu lagi sakit. Kamu istirahat aja biarin Bodyguard-bodyguard kamu yang nyari Juna, kemarin kamu baru aja keluar dari rumah sakit. Masa sekarang udah mau jalan lagi," wanita itu berucap sembari menatap sendu pada putra nya.

Pria itu mengangguk paham, "aku tau, tapi gimana pun juga aku harus cari Juna. Juna itu paling nggak suka ketemu sama orang-orang baru, Juna juga gak bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku takut terjadi sesuatu sama dia," tutur nya mencoba meyakinkan wanita itu.

Wanita itu mengelus rambut tebal miliknya, menatap netra teduh putra nya. Tatapan matanya saja masih sangat lemas, dan sekarang dia harus keluar hanya karena kecerobohan dari pengasuh putra nya itu.  Sungguh tidak tau untung.

Wanita itu mengangguk paham. "Yaudah kamu hati-hati yah dan bawa cucu bunda pulang lagi, " pesan nya.

Pria itu mengangguk langsung. "Aku pergi dulu." Pria itu beranjak dan bergegas pergi. Pria itu juga mengajak salah satu bodyguard untuk pergi bersama nya karena takut terjadi sesuatu di perjalanan, sebab takut sakit nya tiba-tiba kambuh.

                                ****


Di tempat lain.

Hari sudah mulai gelap, sementara Yena dan anak itu masih berada di taman itu. Bukan nya gimana, Yena ingin menunggu dulu. Siapa tau saja ada yang datang dan membawa pulang Ajun walaupun Yena tidak menemukan tanda-tanda nya sama sekali.

Terlebih lagi, Ajun juga terlihat nyaman bersama nya.

Saat ini, Yena dan Ajun duduk di sebuah bangku di taman itu. Ajun sedang memakan eskrim yang di belikan Yena tadi.

Yena melirik pada Ajun, "Ajun pulang ya," ujar Yena menatap nya.

Ajun menoleh sejenak pada Yena. Kemudian, pandangan nya langsung lurus lagi ke depan. "Tapi cama mama ya," jawab nya sembari memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, Ajun hanya sibuk dengan eskrim nya itu.

Yena memejamkan matanya pasrah serta frustasi, "aku bukan mama kamu, aku kenal kamu aja enggak," batin nya.

Yena sendiri bahkan tidak berpengalaman mengurus anak kecil dan sekarang, dia harus di pertemukan dengan anak kecil yang sekali nya ketemu langsung memanggil nya dengan kata 'mama'. Kalau boleh jujur, Yena bahkan tidak memiliki pacar sekarang karena memang sengaja menjaga diri untuk masa depan nya.

Yena bahkan sudah mencari dan bertanya pada beberapa orang yang dia temui di jalan. Namun, tidak ada satupun yang tau Ajun ini anak nya siapa. Karena kasihan dan juga iba, dengan terpaksa Yena membawa Ajun ke rumah nya untuk sementara waktu. Terlebih lagi karena hari sudah mulai gelap, kalau belum mungkin Yena akan tetap disana saja.

Lebih lagi, Ajun juga terus memanggil diri Yena dengan sebutan 'mama' dan Yena tentu semakin tidak tega jika harus meninggalkan nya di jalanan.

Anak itu sangat menggemaskan, pipi nya yang chubby, tatapan matanya berbinar meski terlihat sayu, kulitnya putih bersih. Sebelum di bawa pulang, Yena juga tidak lupa membawa Ajun untuk makan dulu di sebuah tempat makan. Tidak baik kan, kalau Yena membawa pulang anak orang tapi tidak memberikan nya makan.


—————

𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang