Setelah perempuan itu hilang dari pandangan mereka, Yoshi pun menghampiri Juna.
"Makasih banyak ya om," ucap Juna untuk yang kesekian.
Yoshi mengangguk paham, "iya sama-sama, om juga sekarang bisa bernapas lega karena perempuan itu sudah akan di penjara. Untung nya om kepikiran buat nyergap dia disini," tutur Yoshi seraya duduk di bangku dekat brankar.
Iyaps. Yoshi, Juna dan Junkyu memang merencanakan ini dari tadi malam, Juna tau jika Dayeon akan ada di rumah sakit dan itu tentu memudahkan mereka untuk menangkap dan menjebloskan nya ke penjara. Dan mereka berhasil, untuk bukti-bukti jika melakukan Dayeon pembunuhan itu dari Jaehyuk dan Jihoon yang entah bagaimana dia melakukan nya hingga dia mengirim bukti tersebut pada kepolisian.
Bahkan semua orang suruhan Dayeon juga semua nya telah masuk penjara.
Berubah nya sikap Juna juga itu termasuk rencana Juna sendiri yang memang sengaja agar ia bisa memancing Dayeon. Untuk sikap egois Juna yang selama ini itu, itu juga termasuk rencana awal nya. Juna tau itu berlebihan tapi ini adalah cara terbaik nya.
Sekarang, Juna harus kembali meluluhkan hati sang mama. Yaitu Yena, Juna telah membuat perempuan tercinta nya itu sakit hati dengan semua prilaku dan ucapan nya. Mau bagaimana pun Juna harus menyelesaikan kan masalah ini.
Malam tadi saja, hampir saja Junkyu membogem anaknya ini karena telah berlebihan jika saja Junkyu sudah tidak menganggap nya lagi. Untung saja Junkyu bisa mengendalikan emosinya.
Juna harus meminta maaf pada teman-teman nya, termasuk Haruto.
****
Saat ini di ruangan nya Juna ada, Haruto,Hyunmi, Jeongwoo dan juga Doyoung.
Juna menceritakan semua nya, jika harapan nya Juna teman-teman nya itu bangga karena Juna pintar berekting. Justru Juna malah dapat ceramahan dari tiga teman nya itu.
"Ya lagian lo mah bego, mau nya bikin rencana kebaikan tapi malah gini, ini tuh azab tau nggak!" kata Jeongwoo menatap Juna kesal.
Juna hanya bisa menunduk mendengar ceramahan dari temen nya itu.
Sudah hampir seminggu lebih, Juna di rawat di rumah sakit namun sejak seminggu lebih itu juga Yena belum menampakan dirinya dari sejak kejadian dimana Juna mengusir nya, Juna tau sikap nya lah yang mungkin membuat Yena tidak ingin menemui nya.
"Fiks sih ini mah, tante Yena kecewa sama lo dan bukti nya jelas. Tante Yena belum pernah ngejenguk lo kesini, ya kan to?" tutur Jeongwoo pada Haruto dan cowok jangkung itu mengangguk.
"Lagian sih, lo ketabrak kenapa gak langsung meninggal aja gitulah. Percuma lo hidup nyusahin, udah mah nyakitin perasaan nya tante Yena, bikin papa lo ngeluarin duit banyak karena harus bayar administrasi," celetuk Haruto dengan lempeng nya. Haruto benar-benar masih kesal dengan Juna ini.
"Ruto!" sang bunda yang memang juga ada disana, menggeplak bahu anaknya.
Haruto mendelik kesal, "emang gitu kenyataan nya!" ketus nya.
"Gue yakin tante Yena kecewa berat sama lo, gue paling gak suka yah sama cowok yang nyakitin hati cewek," sambung Doyoung, yang tanpa Doyoung sadari perkataan nya itu menyinggung seorang Yoon Jeongwoo yang notabenenya sebagai playboy dan sering gonta ganti cewek.
Lagi-lagi Juna bungkam karena ucapan nyelekit dari anak itu.
"Udah lah bun, Ruto mau pulang aja." Haruto beranjak dari duduknya.
"Iya hati-hati yah," ucap Hyunmi dan Haruto pun langsung pergi.
"Gue juga ah, bosen gue disini mulu, dadah anak durhaka. Cepet sembuh ya." Jeongwoo langsung ngibrit. Kalau saja Juna tidak sedang sakit, mungkin Jeongwoo akan habis di pukuli oleh nya. Bisa-bisa nya itu anak singa terus-terusan memanggilnya anak durhaka.
"Gue juga cabut dulu ya Jun, belum ganti seragam soalnya. Takut di marahin, cepet sembuh lagi ya. Biar kita bisa balapan lagi." Doyoung menepuk pundak Juna memberikan Juna semangat. Juna hanya mengangguk paham. Setelah itu, Doyoung pun pergi.
Disana hanya ada Hyunmi saja dan diri nya. Sampai mereka membuka percakapan, Juna terus meminta bantuan agar Hyunmi mau membantunya untuk membujuk Yena.
*****
Malam nya. Juna hanya sendirian di ruangan itu, tadi siang Juna juga mencoba membujuk dokter yang merawat nya itu untuk segera memberikan nya izin pulang. Juna ingin pulang dan ingin segera bertemu dengan Yena.
Tapi, karena dokter itu juga mematuhi ucapan Junkyu untuk jangan pernah mengizinkan ucapan Juna. Selagi Junkyu sendiri yang tidak mengizinkan, para dokter itu juga tidak ada hak.
Juna juga belum mau tidur sekarang. Tapi, tiba-tiba saja pintu ruangan nya terbuka. Itu Junkyu ternyata.
"Gimana kondisi kamu hari ini?" tanya Junkyu.
"Lebih baik," jawab Juna seraya memposisikan diri nya menjadi duduk. Junkyu hanya mendehem pelan saja.
"Papa nggak ajak mama kesini?" tanya Juna menatap Junkyu.
Junkyu menggeleng kan kepala nya, "buat apa? Lagian kan ada perawat juga kalau misalnya kamu mau apa-apa. Pasti di turuti," balas Junkyu.
Juna diam sembari memilin bibir, Junkyu juga jadi bersikap agak berbeda padahal Junkyu sendiri yang bilang kalau dia sudah memaafkan Juna.
"Pa, aku mau pulang," ujar Juna dengan suara pelan. Namun, Junkyu tetap mendengar nya dengan suara pelan.
"Mau ngapain?" tanya Junkyu.
"Aku mau pulang terus ketemu sama mama, aku mau minta maaf ke mama. Pa, plis ya aku mau pulang."
"Tapi kan belum dapat izin dari dokter."
"Aku udah sehat kok, kaki aku juga udah bisa jalan sedikit-sedikit. Kepala aku juga udah gak sakit kayak sebelum nya lagi," tutur Juna memohon pada Junkyu.
Junkyu menatap putra nya itu, "jangan bandel, kalo kata dokter belum boleh ya gak boleh."
Seketika Juna pun langsung bungkam mendengar jawaban dari papa nya itu, Juna merindukan Yena. Tapi, kenapa Junkyu tidak mengizinkan nya.
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚
Teen FictionYena tidak ada niatan untuk menikah dengan seorang duda, hanya saja Yena tidak sengaja bertemu dengan anak yang terus memanggilnya 'mama'. Pada akhirnya, Yena pun di nikahi oleh papa dari anak itu. Namun, menikah dengan seseorang yang sudah berpen...