2. Putus Asa

462 40 0
                                    


Beberapa hari kemudian.

Pria bernama Kim Junkyu itu, sekarang mulai depresi karena putra tunggal nya yang tak kunjung di temukan bahkan ia sudah melapor pada polisi dan menyebar spanduk di manapun namun nihil. Putranya itu tetap tidak di temukan dimana pun.

Saat ini kondisi Junkyu drop kembali, Junkyu terlalu kelelahan kemarin-kemarin itu. Junkyu hanya sibuk mencari putra nya Kim Juna sampai tidak peduli pada tubuh nya, hingga sekarang Junkyu harus kembali terkapar lemas.

"Junkyu, ayo kamu harus makan. Kamu harus minum obat," ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah bunda nya Junkyu, panggil saja wanita itu dengan sebutan Hanna.

Hanna duduk di tepi kasur, Junkyu tidak tidur hanya menyandarkan tubuh nya pada kepala ranjang dengan mata terpejam. Kondisi Junkyu sekarang sangat menyedihkan, kehilangan putra nya itu sangat berpengaruh buruk untuk Junkyu.

Tangan Hanna terangkat untuk menyuapi Junkyu. "Makan, sedikit aja. Kamu perlu minum obat, harus nya pagi kamu minum obat. Kamu jangan kayak gini," ucap Hanna yang benar-benar ikut sakit melihat kondisi Junkyu begini.

Junkyu memalingkan wajah nya, bukan nya mau mempersulit Hanna. Tapi, Junkyu memang selalu bersikap seperti anak-anak ketika dirinya sedang drop begini. Hanna sendiri sudah terbiasa dengan sikap Junkyu yang keras kepala.

Hanna menghela napas berat, tangannya kembali ke seperti semula. Namun, tangan yang lain mengusap punggung tangan Junkyu.

"Bunda tau dan ngerti perasaan kamu sekarang, tapi kamu jangan siksa diri kamu sendiri dengan cara kayak gini." Hanna menarik Junkyu ke dekapan nya.

Junkyu langsung menenggelamkan wajah nya di pundak bunda nya, pelukan Hanna yang tidak pernah ada ganti nya. Hanna mengusap punggung luas milik Junkyu dan menyalurkan ketenangan.

"Aku gak mau ngalamin kehilangan untuk yang kedua kali nya, hanya tinggal Juna yang masih aku punya. Tapi, sekarang Juna malah pergi juga."

Lirihan Junkyu benar-benar menyakitkan, terlebih lagi suaranya yang  bergetar dan juga serak, Junkyu putus asa.

"Jangan berkecil hati, percaya sama bunda. Kalo Juna pasti bakalan pulang lagi, walaupun waktunya gak sekarang. Kamu jangan nyerah gitu aja, Juna juga gak suka kan liat papa nya sedih kayak gini. Kamu jangan putus asa kayak gini," tutur Hanna sambil mengusap rambut Junkyu dengan lembut.

Hanna melepas pelukan nya, tangannya mengusap pipi Junkyu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Tidak ada manusia yang terhindar dari yang nama nya kesalahan, kesalahan pasti terjadi kapan dan pada siapa saja. Juna hilang tidak sengaja, walaupun akibat pengasuh nya yang ceroboh juga." Hanna pun mencium kening Junkyu penuh kasih sayang.

Junkyu hanya bisa menatap sayu ke arah Hanna.

"Sudah, sekarang kamu makan. Kamu harus sembuh biar bisa nyari Juna lagi," papar Hanna seraya menyodorkan sendok berisi bubur itu.

Junkyu pun akhirnya membuka mulut nya dan mau makan setelah di bujuk dari pagi tadi.

Ngomong-ngomong soal pengasuh Juna yang sebelum nya, Junkyu sudah memecat nya karena wanita itu bisa nya hanya menyusahkan saja. Waktu Juna hilang pun, harus nya dia mencari Juna saja di area taman itu. Namun, wanita itu malah pulang dengan membawa berita buruk.

Padahal kenapa dia tidak mencari nya dulu, dan mengabari orang rumah dengan telepon saja. Pengasuh nya juga tidak pernah bekerja dengan baik, makanya Juna sendiri selalu bersikap keras kepala pada wanita tersebut. Karena, ya Juna pasti tidak nyaman dengan pengasuh nya itu.

****

Yahh Yena juga di pecat dari pekerjaan nya karena, Ajun yang selalu pengen ikut kemanapun dirinya pergi sedangkan jika ia pergi membawa anak itu. Yena takut ada yang memfitnah atau menuduh nya sebagai penculik ... Dan Yena yang jadi jarang pergi bekerja pun di pecat, padahal Yena bekerja saja baru beberapa hari di tempat itu, Yena bahkan bingung kemana lagi dia mencari pekerjaan untuk bekal sehari-hari nya nanti.

Sore ini Yena sedang menyuapi Ajun yang nafsu makan nya sedang naik-naiknya.

"Ajun makan yang banyak yah, biar pipi nya makin chubby," kekeh Yena lalu mencubit pelan pipi gembul milik anak tampan itu.

Ajun hanya menggerakan kepalanya ke kiri dan kanan, sungguh sangat menggemaskan apalagi sekarang mulut nya yang penuh oleh makanan. Yena memang tidak pernah memiliki pengalaman dalam mengurus anak. Namun, ia berhasil membuat anak yang ia temukan itu merasa nyaman ketika sedang bersama nya.

Entah kenapa dengan Ajun yang memanggil nya 'mama' itu membuat jiwa ke ibuan nya keluar bahkan Yena rela menghabiskan banyak uang hanya untuk membeli keperluan dari anak itu. Yena menyayangi nya, menurut nya anak itu sangat pintar meski bicara nya masih banyak yang belum bisa di mengerti.

Ia tau Ajun memang bukan anak nya, ataupun siapanya namun ia merasa jika dirinya mirip dengan ibunya sehingga Ajun memanggil nya 'mama' tapi entah lah kan namanya juga anak kecil pasti ke siapapun yang menurutnya mirip ibunya pasti di panggil 'mama'.

"Mama.." panggil Ajun sambil mengunyah makanan di mulut nya.

Yena menoleh, "hemm?"

"Mama ... nanti Ajun mau main sama Luto boleh nda?" ujar nya sambil menatap Yena dengan mata nya yang berbinar senang.

Yena mengernyit apa itu Luto atau siapa.

Tapi, Yena reflek mengangguk, "iya boleh tapi besok aja yah," jawab Yena apa ada nya, walaupun tidak mengerti apa yang di maksud Ajun ini.

Ajun langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "yeyy! Nanti beli mainan sama papa boleh?" lanjut nya.

Kali ini Yena mengangguk ribut, "Iya boleh," jawabnya. Ajun pun langsung tersenyum manis ke arah nya, Ajun juga langsung memeluk Yena dengan erat nya.

"Makasih, mama!" ucap nya antusias. Wajah nya mendongak menatap Yena.

"Sama-sama," balas Yena membalas pelukan nya, bahagia nya Ajun sangat sederhana ternyata. Padahal Yena hanya mengatakan iya saja, itu membuat Ajun sangat bahagia ternyata.

"Mama, a lagi," tukas nya sambil membuka mulut nya mengode pada Yena untuk menyuapi nya lagi.

Yena pun tertawa kecil, "gemes banget sih, anaknya siapa ini?"

"Mama!" jawab nya langsung.

Lagi-lagi, Yena hanya bisa tersenyum saja.



——————

𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐌𝐚𝐦𝐚 || 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐤𝐲𝐮 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang