Jadi pengasuh

1.2K 138 15
                                    

"Dicari perempuan yang berumur 20 tahun ke atas untuk mengasuh dan blabla..."

Lisa yang sedang membaca artikel itu membacanya dengan seksama. Ia sedang membutuhkan uang untuk kebutuhannya dan mendapat artikel itu lewat dari sosial medianya yang membuatnya tertarik.

Disana dituliskan kalau ia ingin bekerja disana ia akan mengasuh seorang anak yang berumur 4 bulan dan satu lagi tidak di tuliskan umur berapa, maksudnya bagaimana? Tapi kendati berpikir ingin mundur Lisa malah menyalin nomor itu dan menyimpannya di kontak ponselnya untuk segera dihubungi dan akhirnya tersambung.

"Siapa?"

Lisa segera mendudukan diri ketika ia hanya berbaring hampir seharian ini kemudian menjawab. "Saya ingin bekerja sebagai pengasuh anak, apa masih ada lowongan?"

Karena diberi sedikit jeda alias pertanyannya tidak langsung dijawab membuat Lisa mengigit bibir bawahnya cemas. Belum lagi gaji yang tertera disana yang membuatnya tidak berpikir dua kali selain untuk menghidupi dirinya.

"Ah iya masih ada. Anda boleh datang sekarang ke alamat xxx untuk melakukan interview."

Senyum Lisa merekah kemudian mengangguk seakan-akan mereka berbicara sedang bertatap-tatapan. "Baik, saya akan kesana 20 menit lagi."

"Saya tunggu."

Setelah percakapan itu Lisa segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan akan meluncur ke alamat yang di sebutkan oleh seorang wanita tadi.

.....


Lisa terperangah melihat bangunan besar dan mewah itu. Di depannya sekarang berdiri bangunan begitu besar dan gerbang yang menjulang tinggi, sial apa ia salah alamat atau bagaimana. Karena ingin memastikan ia pun kembali merogoh sakunya ingin ponselnya dan menyesuaikan alamat.

Alamatnya benar.

Lisa meneguk salivanya dengan susah payah kemudian dengan tangan bergetar ia menekan bel di dekat gerbang sebelah kiri.

"Dengan nona Lalisa?"

Lisa mengangguk kaku. "Iya pak saya Lalisa."

Pintu gerbang dibuka sedikit untuk mempersilahkan Lisa. "Silahkan masuk nona."

Lisa tersenyum. "Terimakasih."

Satpam yang berjaga disana mengangguk dan mempesilahkannya melangkahkan kaki karena seorang paruh baya sudah berdiri di depan pintu.

"Selamat datang Lalisa." Ucap Aemi selaku kepala pelayan dirumah bak istana itu.

Lisa tersenyum. "Apa benar ini rumah keluarga Jeon?" Tanya Lisa hati-hati takut malah salah rumah kendati satpam tadi bertanya siapa namanya.

Aemi terkekeh pelan. "Iya Lisa ini rumah keluarga Jeon atau lebih tepatnya rumah tuan Jungkook dan yang mengangkat telpon tadi adalah saya."

Lisa mengangguk mengerti.

"Ayo masuk saya akan menunjukan pekerjaan kamu."

Lisa mengangguk lagi kemudian melangkah di belakangnya. Lisa lagi-lagi terperangah melihat bagaimana mewahnya isi rumah itu. Ini termasuk dalam list rumah impiannya, sungguh.

"Ini Sera yang akan kamu asuh." Ucapnya setelah sampai dikamar anak berumur 4 bulan itu.

Lisa melihatnya dan hatinya menghangat begitu saja melihat bayi lucu itu yang sedang memejamkan matanya dengan nyenyak di atas tempat tidurnya.

"Kalau baru ketemu orang baru dia biasanya agak rewel jadi semoga kamu betah ya."

Lisa mengangguk kemudian teringat kalau ia akan mengasuh dua orang dan satulagi yang mana sedangkan di kamar ini hanya ada bayi mungil itu sendirian.

Oneshoot LKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang