Sepatu

671 83 9
                                    

Hanya cerita singkat tentang si tengil Aliesha dan Jean yang mudah emosi.

Duk

"Aduh."

Itu suara Jean si pangeran sekolah. Jean tampan, senyumannya menawan, semua orang pasti menyukai senyumannya dengan bibir tipisnya itu tapi minusnya ia minim akhlak saja.

Saat ini ia sedang bermain basket bersama teman-temannya tapi kepalanya tiba-tiba terasa sakit karena sebuah sepatu mendarat tepat diatas kepalanya.

"Sepatu siapa ini bangsat." Umpatnya kesal sekali.

Sedangkan, disisi lain ada Aliesha. Awal mulanya si pemilik sepatu itu ingin melemparkannya kepada Kenzo selaku sahabat kurang ajarnya karena terlampau kesal dijahilinya. Salahkan saja Kenzo yang berlari kearah lapangan sehingga dengan kesadaran penuh Aliesha melemparnya tapi sayangnya malah salah sasaran.

"Anjing gak kena lagi." Gumamnya kemudian langsung berlari kearah lapangan ingin mengambil sepatunya.

"Oh jadi lo yang lempar sepatu ini?" Tanya Jean saat menyadari ada seorang gadis mendatanginya dengan tergesa-gesa.

"Iya, gue gak sengaja." Ucapnya setelah sampai di depan Jean.

Jean berdecih. "Halah bilang aja lo mau caper, kan?"

Aliesha mengernyitkan dahinya mendengar itu. "Apa?"

"Lo mau caper, kan? Budeg apa gimana lo."

"Apalah anjing kepedean banget lo bangsat." Ucap Aliesha yang ikutan kesal juga karena kesalahannya disalah artikan oleh orang di depannya ini.

"Berani banget lo ngatain gue."

"Berani, napa gak seneng lo." Tantangnya.

Jean tentu menggeram marah karena Aliesha malah menantangnya. "Eh kalo udah salah itu harusnya minta maaf bukan malah nyolot kayak gini." Ucapnya lagi dan menoyor dahi Aliesha.

Aliesha tentu tidak terima mendapat perlakuan seperti itu pun membalas dengan mendorongnya kuat. "Eh lo dluan yang nyolot ya anjing. Gue juga sadar gue salah karna ga sengaja tapi lo gak bisa ngomong baik-baik, ha!"

"Gausah dorong-dorong juga."

"Ya lo duluan dorong gue, ngaca."

"Lo nyolot gitu gimana gak gue dorong."

"Lo duluan, POKOKNYA LO DULUAN SIALAN." Teriak Aliesha yang terdengar marah sekali.

"Gausah teriak-teriak anjing lo kira gue budeg."

"Emang budeg. Duh sorry ya gue gak punya waktu ngeladenin orang kayak lo."

"Wah sialan lo."

"Apa lo."

"Apaa ha."

"Eh eh kenapa lo pada?" Tanya Kenzo saat menyadari Aliesha sudah tidak mengamuk di belakangnya taoi mala hmengamuk dengan Jean, kenapa?

"Nih temen cupu lo ini udah salah bukannya minta maaf malah nyolot gajelas." Ujar Jean menunjuk wajah Aliesha.

Mata Aliesha membulat sempurna karena tidak terima disalahkan. "Eh monyet tadi gue mau minta maaf ya emang lo aja yang udah nyolot dari awal tapi kayaknya emang pantes banget tuh sepatu kena pala lo." Ejeknya.

Makin emosilah Jean mendengar ucapan Aliesha. "Lo ngomong apa?"

"Tuh sepatu pantes kena pala lo wong gaada isinya."

"Anjing maju sini lo." Ucap Jean yang terlampau emosi.

"Apa-apaan lo." Ucap Kenzo yang sebenarnya sudah pusing sendiri.

Aliesha memeletkan lidahnya ketika Kenzo berdiri di tengah-tengah mereka. "Yahh gak bisa maju kan lo."

"Minggir lo anjing lo ngapain sih." Ucao Jean dan ingin menarik tangan Kenzo agar menjauh darinya.

"Terus maksud lo gue bakal liatin lo mukul temen gue? Waras lo?"

"Eh emang dia pantas dapetin itu, apa lo terima?" Tantangnya dengan mata tajamnya. "Di mana-mana kalo udah salah ya minta maaf bukan malah alesan gak sengaja, brengsek."

"Lo paham arti gak sengaja gak? Orang gila mana yang iseng ngelempar sepatu ke kepala orang."

"Noh orang gilanya temen lo." Tunjuknya.

Alisha yang sempat diam itu pun membuka suara. "Emang kurang ajar banget mulut lemes lo itu." Ujar Aliesha dan tanpa aba-aba menjangkau sepatunya dari tangan Jean dan sebelum menariknya menyempatkan diri memukul kepala Jean sekali lagi. "Acc ketua." Ucapnya dan cepat-cepat melarikan diri.

"ALIESHA ARKYLIE." Teriakannya menggema dilapangan.

Aliesha yang diteriaki sepeti itu tertawa keras. "Mampus lo sialan." Gumamnya.

Sedangkan disisi lain mereka yang menyaksikan perdebatan panas itu tentu tertawa apalagi melihat bagaimana emosinya Jean dan dengan tuda berdosanya Aliesha malah tertawa lepas seperti itu setelah membuatnya emosi bukan main.

"Diam bajingan." Umpatnya yang masih memandang Aliesha yang semakin jauh dan tertawa juga tentu saja menertawainya. "Awas aja lo, Aliesha." Gumamnya.

"Sabar bro, gue seumur hidup udah tahan banting soal dia mah." Ucap Kenzo bermaksud memberi semangat walaupun ia tahu tidak berpengaruh sama sekali.

Jean menoleh dengan mata tajamnya. "Lo sama gue beda jadi gausah lo sama-samain. Lo dengerin gue, gue bakal tandain temen bangsat lo itu."

Kenzo mengangguk. "Silahkan tapi kalo gue tau lo nyakitin dia urusan lo sama gue." Ujarnya sebelum pergi.

"Aliesha sialan gue tandain lo bangsat." Ucapnya ikut pergi darisana karena sudah tidak mood lagi melanjutkan latihan mereka.

End
🪐✨

Ini cuma segini ya karna tiba-tiba keinget cerita yang gue baca pertama kali makanya gue inisiatif bikin versi gue tapi bukan copas, engga sama sekali.

Gue murni terinspirasi doang makanya gue bikin versi gue sendiri jadi kalo kalian yang pernah baca cerita itu pasti tau deh tapi sayang endingnya gak sesuai ekspektasi kan ya wkwk.

Udah ah, bye guyss selamat malam dan istirahat 🫶

Udah ah, bye guyss selamat malam dan istirahat 🫶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshoot LKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang