Setelah pulangnya Juan mereka menjadi akrab lantaran anak itu seringkali menempeli Lisa ketika datang ke rumah mereka sehingga membuat Jean kadang murka melihat kelakuan adiknya itu.
"Sa, kamu udah kuliah apa kerja?" Tanya Juan yang sedang duduk berdua diatas karpet depan TV.
Jangan tanya Jean kemana, anak itu menculik Lisa diam-diam dari kamar Jean tadi saat Jean tidur sehingga mereka bercerita berdua di depan TV dengan banyaknya cemilan juga.
Lisa yang sedang mengunyah itupun menyahut. "Masih kuliah." Jawabnya.
Juan mengangguk mengerti.
"Satu Univ sama Jean juga?"
Lisa mengangguk. "Iya tapi beda jurusan doang. Kalo gue ambil jurusan kedokteran nah kalo Jean ambil jurusan hukum."
"Kamu pengen jadi dokter?"
"Yaiyalah kalo engga ngapain gue masuk jurusan itu, kocak."
"Yaudah sih santai aja."
Lisa terkekeh pelan.
"Kenapa kamu mau jadi dokter?" Tanya Juan penasaran sembari meminum minumannya.
"Biar ngobatin orang kayak lo."
Jean nyaris tersedak. "Emang aku kenapa?" Tanyanya dengan mata melotot.
"Lo kan setengah stres jadi wajar aja."
"Kurang ajar gue dikata stres." Ujarnya tidak terima.
Lisa tertawa keras. "Bercanda." Ucapnya.
Juan hanya mencibir tidak terima kearah Lisa.
"Eh btw gue mau pulang deh udah sore juga." Ujar Lisa dan berdiri.
"Yaudah ayo aku anterin."
"Nganterin gimana kocak gue bawa mobil kok."
"Aku ikutin dari belakang. Tunggu disini ya aku ambil jaket dulu."
"Repot amat dah."
"Brisik." Teriaknya.
Lisa terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. "Gue bilang ke Jean gak ya kalo gue pulang aja." Ujarnya pelan sembari melihat kearah kamar Jean yang tertutup.
"Ah udahlah bisa di chat aja lagian anaknya juga masih tidur." Ucapnya lagi dan mengambil tasnya.
"Sayang ayo." Panggil Juan saat keluar dari kamarnya dengan jaket yang sudah di pakai beserta topi juga.
"Anjing Jean banget stylenya eh iya kembararannya ya." Batinnya melihat Juan saat ini.
Lisa merotasi bola matanya malas. "Sayang pala lo."Juan tertawa. "Ah elah pacar Jean pacar aku juga."
"Dih maap ya ga mau gue."
Juan mencebikan bibirnya mendengar jawaban Lisa. "Aku ganteng gini malah ga di akuin." Ujarnya dan merangkul Lisa berjalan menuju pintu.