Tandain kalo ada yang typo ya.
Ramein ya gue lagi mood update nih.
🪐✨
Satu minggu kemudian..."Eh lo Jennie bukan?"
Jennie yang sedang bermain ponsel pun menoleh dan mendapati orang yang tidak asing di penglihatannya. "Iya, napa?"
"Lo masih inget gue?"
Alis Jennie naik sebelah kemudian mengangguk malas. "Lo Aksara si bego, bukan?"
Dahi Aksara mengernyit. "Maksud lo?"
Jennie berdecak malas. "Lupain, lo mau apa?" Tanyanya malas berbasa-basi.
"Emm i-itu gue mau nanya soal Lisa."
Jennie terlihat tertarik kemudian berdiri dengan benar. "Kenapa emang? Tumben."
"Rumah dia dimana?"
"Lah ngapain lo nyari rumahnya? Mau numpang, kah?"
"Engga Jen."
"Terus?"
"G-gue mau minta maaf."
"Wow kenapa tuh?" Ujarnya disertai kekehan sinis.
"Ada yang perlu gue omongin dan lo gak perlu tau."
Jennie rasanya ingin tertawa sekeras-kerasnya sekarang apalagi melihat ekspresi Aksara yang minta dikasihani. "Napa, lo udah sadar kebodohan konyol lo itu?"
Aksara menatap Jennie tanpa berniat menjawabnya.
"Kasian ya temen gue bisa-bisanya suka sama modelan cowo kayak lo padahal kalo di pikir-pikir 10 orang kayak lo bisa dengan mudah dia dapetin." Ujarnya terkekeh sinis.
Aksara terkejut mendengar itu. Lisa menyukainya? Yang benar saja. "L-lisa suka gue?"
"Tuhkan kata gue juga apa lo itu emang dongo." Umpatnya lagi.
"Berhenti ngata-ngatain gue, Jen."
"KENAPA? LO GAK TERIMA." Suara Jennie naik satu oktaf dan mendorong pundaknya kasar. "Heh lo denger ya, omongan gue gaada apa-apanya sama apa yang lo lakuin ke Lisa, brengsek."
"Gue ga ngelakuin apa-apa ke Lisa kenapa sih lo nuduh gue terus."
"Oh ya? Saran gue lo banyak-banyakin sadar diri deh." Ucapnya menatap tajam.
Aksara menghela nafas lagi dan bertanya lagi. "Lisa dimana?"
"Kenapa lo nanya-nanya, kangen lo?"
"Jen, jawab aja."
"Ya kalo gue gak mau ngasih tau lo mau apa?" Ucapnya dengan mata tajamnya.
Aksara diam lagi. Kalau melawan Jennie bukanlah hal yang dikatakan benar. "Gue serius mau minta maaf langsung ke dia."
"Sono lo nyusul ke luar negeri."
Dahinya mengernyit. "Luar negeri?"
Jennie mengangguk. "Iyalah, kalo disini mulu kan liat lo mulu jadi dia pergi. Kalo gue jadi dia sih udah muak gue liat muka lo doang." Sarkasnya dan berlalu dari sama setelah mengutarakan kekesalannya selama ini.
Lisa tidak akan membiarkan teman-temannya mencaci maki Aksara walaupun dibelakangnya sehingga baru kali ini Jennie mengutarakannya di depannya langsung karena terlampau emosi ketika melihat Aksara.
Aksara terdiam mendengar semua perkataan Jennie untuknya. Terdengar kasar sekali memang tapi ia yakin sekali semua perkataan Jennie padanya tadi ada sangkut pautnya dengan Lisa. Tapi fakta yang membuatnya terkejut ketika mengetahui bahwa Lisa menyukainya? Lalu minggu lalu itu apa?