Him 4 (End)

672 79 17
                                    

TANDAIN YANG TYPO YA 👍

🪐✨


"Nah begitu ceritanya gila banget gak tuh." Ujar Jennie setelah menceritakan detail bagaimana gilanya Aksara mencarinya selama sebulan ini ke rumahnya hanya untuk menunggu Lisa saja.

"Tapi kok tumben banget hari ini dia gak dateng?" Tanya Lisa.

Jennie memutar bola matanya malas. "Halah ntar lagi juga muncul anaknya, yakin banget gue."

Lisa Hanau mengedikan bahunya acuh walaupun ada sedikit perasaan bahagia ketika tahu kalau Aksara mencarinya dan merepotkan dirinya hanya untuk menunggunya dirumah Jennie tanpa tahu kalau Aksara sudah mengetahui kalau Lisa menyukainya.

"Eh tapi dia beneran udah putus dari Selena, kan?"

Jennie mengangguk. "Iya katanya sih gitu gatau deh kalo aslinya gimana. Kalo gue jadi dia sih udah gue bunuh tuh temennya."

Lisa tertawa. "Emosi banget kayaknya."

"Yaiyalah anjir walaupun Aksara kelakuannya kayak setan ya tapi gue juga ikut ngerasain sakitnya dikhianati temen deket sendiri coy."

"Yakan emang dia aja yang bego."

"Apa bedanya sama lo?"

Lisa pun langsung terdiam mendengar pertanyaan Jennie barusan, iya juga ya. "Ah lo mah gaasik." Ucapnya berdecak malas.

Jennie tertawa.

Tin tin

"Noh noh dia udah dateng kata gue juga apa." Ucap Jennie yang sudah hapal sekali suara mobil Aksara.

Lisa langsung berdiri dari duduknya dan melihat dari jendela balkon Jennie dan terlihat Aksara yang baru saja keluar dari mobilnya. "Anjing iya lagi."

"Udah ah sana lo temuin dia."

"Duh gue tiba-tiba jantungan, sat."

"Halah bacot banget. Udah sana gue lagi males ngusir dia jadi lo temuin aja."

"Ya terus lo mau ngapain?"

"Nonton Boboiboy soalnya episode barunya udah rillis."

Lisa memutar bola matanya. "Yaudah deh."

"Iyaiya sana." Ucapnya mengibaskan tangannya seperti mengusir Lisa.

Lisa pun menuruni undakan tangga untuk membuka pintu utama karena bel rumahnya selau berbunyi. "Buset sabar napa." Gumamnya dan sedikit berlari.

Cek lek

"Eh Jen gimana--Lisa?" Ucapan Aksara terhenti ketika melihat Lisa yang membuka pintu rumah Jennie padahal kalau Jennie yang membukanya sudah di pastikan anak itu sudah emosi duluan karena melihatnya.

Lisa berdeham dan melipat kedua tangan di depan dada setelah menutup pintu rumahnya. "Ngapain lo?"

Aksara berdeham lebih dulu untuk menetralkan jantungnya yang tiba-tiba berdetak tidak karuan. Bagaimana caranya agar suasananya tidak secanggung ini belum lagi ekspresi Lisa biasa saja dan terkesan seperti mengusirnya juga. "Eem i-itu-" Tuhkan katanya juga apa ia bingung sendiri ingin memulai darimana.

Sangat tidak gentle kalau ia langsung ke intinya minimal basa-basi dulu. Masa iya sudah menunggu sebulan lamanya ia harus langsung mengatakan tujuannya ya walaupun tujuannya memang ingin menemui Lisa juga tapi tetap saja.

"Kenapa Aksara?" Tanya Lisa sekali lagi.

Aksara yang awalnya menunduk pun mengangkat sedikit wajahnya ketika Lisa memanggil namanya. "I-itu gue mau minta maaf, Sa." Ucapnya dengan suara pelan sekali dan kepalanya menunduk juga karena merasa bersalah.

Oneshoot LKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang