[Revisi]
Happy Reading!
---
"Biarkan aku mengambilnya!"
Set.
Dalam sekejap lembaran uang yang sebelumnya berada di tangan mungil itu hilang. Pelakunya adalah seorang pria berwajah kejam yang sedang menatap jijik pria kecil di hadapannya.
"Hm, tidak mengecewakan." pria berwajah kejam yang merupakan seorang beta itu mulai menghitung lembaran uang yang baru saja dirampasnya itu. "Ini pengalaman pertamamu, tapi kamu sudah berhasil mendapatkan uang yang cukup."
"...ya, karena itu tidak terlalu sulit," ucap si pria kecil dengan tatapan sendu.
Daripada menjadi sulit, itu sebenarnya adalah sebuah kebetulan yang menguntungkan. Bertemu alpha baik yang mau memberikan uang banyak setelah berhubungan badan sepanjang malam.
"Ha." si pria beta itu tertawa pendek untuk mengejek. "Baguslah, aku tidak perduli dengan kesulitan yang kamu alami," katanya dengan kejam.
"Ah iya, lalu apakah kamu akan tetap meneruskan ini?" tanya beta itu kemudian dengan nada sinis.
Hael, si pria omega itu menggelengkan kepalanya. "Sepertinya tidak," jawabnya pelan agak sedikit lesu.
"Oh, mengapa?" Ryuu, si pria beta itu menaikan sebelah alisnya. "Katamu itu tidak terlalu sulit?"
Hael mengangguk membenarkan. Ekspresinya sedikit muram ketika mengingat bagaimana sebelumnya dia ditolak oleh para alpha yang dia coba untuk dekati.
Bahu Hael agak merosot turun dengan lunglay. "Faktanya melakukan hubungan badan itu tidak terlalu sulit, namun yang sulit bagiku adalah tidak ada yang mau menerimaku karena katanya bau milikku kurang sedap."
"Bau?"
"Ya."
Ryuu berkedip cepat. Dia segera mencondongkan wajahnya mendekat ke arah Hael. Lubang hidungnya kembang kempis mengendus-endus aroma tubuh si omega mungil itu.
"Hm, benar itu tercium seperti bau sampah dan bau orang miskin." Ryuu menutup hidungnya dengan tangan. "Berapa kali kamu mandi dalam sehari? Oh atau karena saking miskinnya kamu bahkan sampai kamu tidak bisa mandi lagi?"
Bibir Hael sedikit berkedut menahan kesal mendengar komentar pedas Ryuu. "Bukan bau yang itu."
"Lalu bau yang mana lagi? Hanya itu yang mampu aku cium dari tubuh menyedihkanmu ini."
Hael menghela nafas berat. "Maksudku adalah feromonku."
"Oh, jika itu aku tidak tahu, aku adalah seorang beta." Ryuu mengangkat bahunya tak acuh.
"Aku pikir aku akan mencari pekerjaan lain yang cocok denganku."
Ryuu menatap Hael yang terlihat tidak semangat. Sejujurnya hatinya sedikit iba dengan bocah omega ini, keputusasaan telah menelannya habis-habisan. Hael, omega malang yang harus menghidupi ayahnya yang gemar berjudi itu selalu mengalami kesialan di dalam kehidupan pekerjaan.
Awalnya bocah ini meletakkan dirinya untuk bekerja sebagai pelayan cafetaria, namun karena kecerobohannya ketika melayani pelayan dia segera dipecat dari pekerjaannya dalam kurun waktu yang singkat.
Awalnya Hael optimis, dia tidak menyerah dan terus berusaha mencari pekerjaan yang layak. Namun, memang pada dasarnya hidup pekerjaan Hael yang penuh kesialan itu, lagi-lagi si bocah omega ini harus mengalami pahitnya dipecat paksa.
Setelah sekian banyak usaha dia lakukan tidak membuahkan hasil, dia mendatangi Ryuu yang merupakan seorang mucikari untuk berniat mendaftarkan diri sebagai seorang pelacur hanya demi uang.
Hael tau dia sangatlah menjijikkan karena pada akhirnya dialah yang menceburkan diri sendiri ke dalam rawa kubangan hina itu.
Hael begitu percaya diri bahwa akan banyak orang mesum yang menyewanya dan dia akan menjadi kaya dalam sekejap untuk menghidupi dirinya.
Tapi kenyataan memukul keras belakang kepalanya. Nyatanya orang mesum itu tetap memiliki seleranya masing-masing!
"Baiklah jika begitu, ambil saja lagi semua uang ini."
"Sungguh?" Hael menerima lagi uang yang sempat diambil Ryuu tersebut.
"Anggap saja itu sedekahku untuk orang miskin." ucap Ryuu tak acuh.
"Hm. Terimakasih banyak Ryuu." Hael tersenyum tipis dan mengantongi uang tersebut ke dalam saku jaketnya. "Ah, Ryuu, tidakkah kamu memiliki rekomendasi pekerjaan lain untukku?"
Ryuu menggeleng. "Tidak ada," jawabnya datar.
"Memangnya pekerjaan apa yang bisa aku berikan kepada omega bau dan ceroboh sepertimu? Tch, tidak ada."
"..."
"Aku tidak memiliki rekomendasi apapun."
Hael tersenyum kecewa mendengar hal itu.
"Namun mungkin jika kamu mendatangi adikku Rune, kamu bisa mendapatkan rekomendasi pekerjaan yang cocok untukmu."
Ryuu mendudukkan dirinya di kursi putar miliknya. Menyilangkan kaki dengan gerakan angkuh.
"Sungguh?" tanya Hael bersemangat.
"Ya, tidak ada salahnya untuk mencoba. Sekarang pergilah karena aku sibuk."
"Ah, baik, baik, aku akan pergi ke Rune sekarang." Hael membungkukkan tubuhnya sambil mengucapkan terimakasih sebelum berlari pergi.
"Tch, omega menyedihkan." decih Ryuu menatap datar pada pintu ruangannya yang tertutup setelah kepergian Hael dari ruangannya.
---
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (ABO) Crazy Accident
RomanceZayden telah melakukan kesalahan. Bukan kesalahan biasa, melainkan kesalahan gila! Bagaimana bisa dia menjadi bodoh hanya karena sebuah cinta?!! Pergi ke klub malam lalu meniduri seorang omega asing yang tidak dikenalnya. Brengsek! Sekarang baga...