40

1.4K 135 9
                                    

Dengan hati-hati Zayden mengetuk pintu rumah Hael.

Beberapa detik berlalu menjadi menit hingga sampai akhirnya terdengar sebuah suara dari dalam yang membuat hati Zayden terasa mencelos.

"Siapa?"

Zayden agak tercekat. Dia tidak menjawab apapun. Ekspresinya tampak sangat lega ketika mendengar suara manis itu masih terdengar sama seperti sebelumnya.

Pintu yang terketuk sebelumnya perlahan bergerak. Itu akhirnya terbuka dan menampilkan sosok pendek yang mengintip dari pintu dengan ekspresi ragu sebelum akhirnya menegang kaget kala melihat Zayden berdiri di depan pintunya.

"Ini..."

Hael kesulitan untuk mengambil kata. Dia terlalu kaget hingga menjadi tercenang sulit mencerna peristiwa ini di kepala bodohnya.

"Tuan? Kamu--"

Zayden tidak membiarkan Hael menyelesaikan perkataannya. Alpha itu segera mengulurkan tangan, menarik Hael yang mungil untuk masuk ke dalam pelukannya.

Persetan untuk tidak bertindak agresif!

Nyatanya tepat ketika melihat omega ini kembali di hadapannya, Zayden merasa kesulitan untuk mengendalikan dirinya sendiri.

Hael yang dipeluk erat namun tidak sampai membuatnya sesak menjadi terdiam.

Dia pikir ini hanyalah mimpinya, bagaimana mungkin Zayden tiba-tiba berdiri di depan pintunya dan menemuinya?

"Maafkan aku, maaf, maaf, maafkan aku."

Hael yang masih kebingungan tetap diam. Dia perlahan mendongakkan kepalanya untuk menatap Zayden yang terlihat kacau ketika menangis keras.

Seorang alpha dominan menangis, bukankah ini lucu?

Tapi Hael segera menepis semua pemikiran lucu di kepalanya karena agaknya kurang etis juga untuk memikirkan hal tersebut di waktu sekarang.

"Tuan bagaimana kamu bisa sampai di sini?"

Wajah Hael ditangkup oleh kedua tangan besar Zayden. Wajahnya telah banyak dihujami dengan ciuman-ciuman ringan oleh Zayden.

"Salahku telah meninggalkanmu, salahku tidak menjagamu, aku minta maaf, Hael apakah kamu mau memaafkan aku?"

Zayden tidak menjawab pertanyaan Hael. Seolah sedang terfokus untuk melepaskan rindu dan perasaan leganya karena telah menemukan kembali omega ini.

Hael membiarkannya sejenak.

Omega itu tidak banyak memprotes atau memberontak. Dia membiarkan Zayden memeluk dan menciumnya.

"Tidak akan lagi, aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi."

Zayden menggenggam tangan Hael dengan erat. "Aku berjanji, kali ini aku akan melindungimu dengan baik."

Dikecupnya perlahan tangan tersebut dengan air mata yang masih mengalir melalui pipi, Zayden terlihat tulus menyampaikan janjinya seolah tidak akan pernah lagi mengingkari.

Hael yang mendapat serangan tiba-tiba ini hanya bisa diam dan mencoba untuk tetap berpikir jernih.

"Tuan, sepertinya kita perlu bicara," tutur Hael perlahan sembari melepaskan tangannya dari genggaman Zayden.

-

"Kamu ingin aku membunuhnya?"

Arion menatap Asael yang duduk di singgle sofa dengan tatapan remeh.

Meski Arion menatapnya seperti itu dalam hatinya dia memiliki sedikit ketegangan.

Sebuah foto telah diletakkan di atas meja yang membatasi jarak keberadaan Asael dan Arion.

Arion sudah melihat foto tersebut dengan jelas.

"Omega itu menghalangiku, jadi aku memintamu untuk menyingkirkannya."

Asael menyilangkan kakinya. "Tidak perduli kamu ingin membunuhnya atau membuangnya, aku hanya ingin omega itu menjauh dari Zayden dan tidak lagi menghalangiku."

Arion melirik foto seorang omega yang sebenarnya dia kenal.

Itu adalah Hael, teman dekat Rune.

Arion tidak tahu sejak kapan Hael memiliki hubungan dengan Zayden, kekasih Asael.

Tapi tidak perduli dengan hubungan mereka, Arion hanya perduli dengan Rune.

Sebisa mungkin dia harus membuat Asael tidak bisa menyentuh Rune sedikitpun.

Disisi lain Asael sangatlah licik.

Arion tidak bisa menjadi lengah dan ceroboh untuk tidak menuruti kemauannya saat ini karena dia lebih memilih Rune daripada omega yang menjadi incaran Asael.

"Kamu bisa menggunakan orang-orangku, apakah ini cukup?"

Asael tersenyum. "Jangan lupakan, aku juga menginginkan namamu untuk digunakan sebagai alasan untuk membunuh omega jalang itu."

Tangan Arion mengepal. "Lakukan sesukamu dan tepati janjimu untuk tidak menyentuh omega yang bersamaku."

Asael tertawa membalas. "Dengan senang hati," katanya dengan nada riang.

-

"Sebelumnya maafkan aku, aku tidak pernah memikirkan untuk kembali."

Hael menunduk dia tidak berani menatap Zayden yang duduk di sofa seberang dengan ekspresi syok yang nyata.

"Apa maksudnya?"

Tidak kembali?

Apakah Hael memutuskan untuk pergi darinya seperti ini?

"Tuan, aku bukanlah orang suci yang polos, sebelumnya aku memikirkan hal ini untuk bersamamu. Aku memiliki banyak kebutuhan, aku tidak pernah berniat menjalin hubungan denganmu dan hanya ingin mengambil kompensasi saja."

Hael meraba perutnya yang telah berisi calon bayi.

"Aku miskin, aku tidak punya apa-apa, derajat kita terlalu berbeda kamu dan aku seperti langit dan tanah itu jauh di atas dan bawah. Sangat sulit bagiku untuk mengimbangimu di masa depan nanti, aku sudah memikirkan ini."

"..."

"Aku tidak akan mengelak jika kamu mengataiku terlalu serakah akan uang karena memang begitulah kenyataannya, aku hanya ingin sedikit uangmu dan tidak pernah membayangkan aku menjadi nyonya disisimu suatu saat nanti."

Hael menggigit bibirnya sendiri. "Tapi sejak aku pergi darimu aku berpikir bahwa kini meski aku sangat miskin aku bisa hidup sendiri dengan bayiku, kami berdua akan saling menjaga tanpa mengganggumu."

"Bagaimana bisa menjadi seperti ini? Aku tidak mengerti."

Zayden cemas dalam sekejap.

"Kamu tidak perlu mengerti apapun, tuan satu hal yang harus kamu tahu adalah aku tidak bisa bersama denganmu, hanya itu."

Hael melirik Zayden dengan cemas. "Lagipula mungkin bagimu bayi ini hanyalah sebagian dari kecelakaan gila yang kamu perbuat, kamu tidak harus mengambil tanggung jawab untuk ini."

Hael selalu memikirkan perkataan gadis omega yang meninggalkannya di jalan hari itu.

Benar adanya bahwa dirinya dan Zayden tidak akan bisa bersama karena posisi derajat mereka yang begitu berbeda.

---
Tbc

Note :

Buat kalian yang ingin mensupport author, kalian bisa kirim pulsa ke no :

0857-8963-4568

Aku tidak memaksa, berapapun nominalnya dengan kalian ikhlas saja sudah lebih dari cukup ᐠ( ᐛ )ᐟ (๑˃̵ ᴗ ˂̵)و

Terimakasih<3

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang