44

1.3K 113 16
                                    

Ryuu menggerutu pelan. Dia sebenarnya masih dalam keadaan canggung untuk menemui Rune setelah kejadian ia tak sengaja melihat kegiatan tak senonoh adiknya dengan seorang alpha di toko malam itu. Tapi ketika Rune memanggilnya dan menyuruhnya datang dengan suara cemas tak seperti biasanya, Ryuu sebagai saudaranya tentu tetap merasa cemas dan terburu-buru datang.

"Sial padahal tadi aku sudah merasa dalam puncak nafsu yang hebat tapi harus tertunda tepat ketika bajingan kecil itu menelpon."

Ryuu mendengkus. "Lihat saja jika dia tidak memiliki sesuatu yang benar-benar penting aku akan mengulitinya dan memukul pantatnya sama seperti waktu kecil dahulu!"

Ryuu datang dalam keadaan puncak nafsu yang tertunda akibat rasa cemasnya lebih besar kepada sang adik.

Padahal dia telah berpikir bahwa patnernya seks kali ini sangat tampan dan manis lalu poin terpentingnya dia seperti tuan muda yang kaya raya.

Tatapan Ryuu jatuh kepada Rune yang duduk di teras rumah Hael dengan kepala tertunduk begitu rendah.

Ada apa dengan omega itu kali ini?

Ryuu mau tak mau harus mengerutkan dahinya merasa heran. Tidak pernah sekalipun, sejak kecil dia melihat Rune yang selalu angkuh dan percaya diri seperti bola api tertunduk begitu lemah seperti itu.

Ada apa?

Seolah ikut merasakan rasa sedih yang dialami adik kembarnya karena ikatan persaudaraan, Ryuu tiba-tiba merasakan tenggorokannya tercekat.

"R-rune?"

Ryuu mencoba memanggilnya dengan suara pelan yang terjaga. Dia tidak ingin mengejutkan adiknya atau membuatnya takut.

"Ryuu."

Rune pada akhirnya mengangkat wajahnya yang sudah basah dan memerah karena banyak menangis sedari tadi.

Sialan!

Terkutuklah siapapun yang membuat adiknya yang galak menangis seperti ini!

Ryuu berjalan cepat setengah berlari. Dia segera berjongkok, mengulurkan tangan meraih kepala Rune untuk dipeluknya erat namun tidak membuatnya sesak.

Rune balas memeluk Ryuu tak kalah erat.

"Sialan, siapa yang membuatmu seperti ini? Katakan padaku dan aku berjanji akan membalasnya!"

Ryuu dan Rune.

Hubungan persaudaraan mereka memang tidak bagus sejak mereka kecil. Mereka kerap berkelahi beradu mulut dengan argumen keras dan kata-kata kasar yang tidak seharusnya.

Namun meski begitu mereka tetaplah sepasang saudara yang saling membutuhkan untuk bertahan.

Jika salah satu dari mereka diganggu maka satu pihak yang lain tetap akan membalas si pengganggu dengan kejam.

Begitulah cara mereka hidup selama ini.

"Jangan menangis brengsek! Jika kau menangis bagaimana aku tahu siapa yang mengganggumu?!"

Ryuu berteriak keras seperti orang gila menyuruh Rune berhenti menangis padahal dirinya sendiri mulai berkaca-kaca hendak menangis.

"Katakan padaku, siapa yang membuatmu menangis?"

"Ini Hael..."

Ryuu tertegun. "Hael? Apa yang bisa dilakukan omega kecil itu padamu sehingga kamu jadi seperti ini?"

Rune masih menangis ketika pelukan Ryuu melonggar dan akhirnya terlepas.

"Hael menghilang," ucapnya dengan nada gemetar.

"Hah? Apa yang harus kamu sesali tentang itu? Hael memang seperti ini sejak kecil bukan? Omega itu memang sedikit sama seperti hantu muncul dan hilangnya tidak bisa kita tebak, dia pasti akan kembali di kemudian hari dengan ekspresi konyolnya."

Rune menggeleng. "Ini tidak seperti biasanya, kali ini dia menghilang karena seseorang menargetkannya."

"Dia diculik? Siapa yang ingin menculik omega miskin sepertinya? Itu konyol!"

Meski Ryuu juga khawatir tapi dia masih menyangkal perkataan Rune dengan komentar pedasnya terhadap Hael.

"Dengarkan aku dulu bajingan!" bentak Rune sambil menangis membuat rentetan komentar Ryuu berhenti.

"Kamu tahu alpha yang bersamaku? Dia lah yang menyebabkan ini terjadi."

Apa?

"Dia menculik Hael hanya untuk memenuhi keinginan istrinya yang menyimpan dendam."

Ryuu memiliki kejutan lain di hatinya sekarang. Istri?

Apakah alpha bajingan itu sebenarnya memiliki istri tapi menjalin hubungan dengan adiknya?!

Beraninya!

"Mereka berencana membunuh Hael, sekarang aku cemas, apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkannya?"

Ryuu berkedip tersadar.

"Sudahkah kamu menelpon polisi?"

"Ah?"

Seolah mengerti dengan kejutan di wajah Rune yang seperti orang baru saja tersadarkan sesuatu, Ryuu menghela nafas berat.

"Kita akan menghubungi polisi segara, jangan khawatir Hael pasti akan selamat."

Ryuu mencoba menenangkan adiknya yang cemas. Beta itu kemudian melirik ke bawah tepat ke telapak tangan Rune yang berdarah.

"Aku akan menghubungi polisi tapi kamu harus menjawab pertanyaanku dahulu."

Ryuu memegang bahu Rune dengan erat. "Katakan padaku, apakah alpha itu telah menipumu?"

"Apa maksudmu?"

"Aku telah melihatmu dan alpha itu berciuman dan jelas aku mengerti kamu mungkin telah menjalin sebuah hubungan dengannya. Tapi hari ini kamu mengatakan bahwa dia mendekatimu hanya untuk menargetkan Hael karena permintaan istrinya?"

Rune terkejut dengan wajah kemarahan Ryuu yang terlihat jelas.

"Itu...,"

Sejenak Rune tidak tahu harus menjawab bagaimana. Tapi melihat dari ekspresi Rune yang jelas cemas Ryuu tampaknya sudah memiliki jawaban sendiri di hatinya.

Persetan!

Tidak perduli siapa alpha itu, bagaimana latar belakangnya, atau bahkan dengan tidak sejajarnya kuasa mereka, Ryuu bersumpah akan membalasnya karena telah berani menyentuh keluarganya.

Baik itu untuk menipu Rune atau bahkan menculik Hael.

Bajingan itu, Ryuu tidak akan pernah menyurutkan dendam padanya!

-

Di sisi lain, Hael telah diikat erat sampai tangan dan kakinya terasa sakit di sebuah kursi yang terletak di sebuah ruangan pengap yang gelap.

Omega itu baru bangun setelah pingsan karena dibius dan dibawa kemari secara paksa.

Hael melirik perutnya dengan cemas. Setidaknya dia lega karena tidak memiliki rasa sakit yang timbul dari sana yang kemungkinan disebabkan oleh anaknya yang dalam bahaya.

Krieett

Derit pintu tua di ruangan itu terbuka membuat Hael mengalihkan perhatian dan langsung tertegun mendapati banyak orang yang berdiri di pintu itu.

Enam orang. Satu omega cantik dan lima orang alpha berwajah sangar.

Mau apa mereka?!

Pupil mata Hael bergetar. Dia merasa bahwa mereka semua tidak memiliki niat yang bagus terhadapnya.

Terutama omega yang berdiri di posisi paling depan sedang tersenyum kepadanya dengan menyeramkan.

Bagaimana ini?!

---
Tbc

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang