13

2.8K 227 16
                                    

"Jadi bagaimana keadannya? Dia baik-baik saja 'kan?" tanya Zayn dengan nada sedikit cemas.

"Dia baik-baik saja, sebenarnya dia pingsan karena rasa syok dan kelaparan."

"Begitukah? Pantas saja sebelum dia benar-benar pingsan tadi dia mengeluh perutnya terasa sakit."

Zayn merasa sedikit lega dengan pernyataan dokter yang mengatakan omega yang ditolongnya ternyata baik-baik saja.

Xiel—dokter pribadi sekaligus teman dekat Zayn, yang bertugas memeriksa omega yang dibawa Zayn itu menghela nafas berat. "Jawab jujur, apakah dia kekasihmu?"

"Ada apa kamu bertanya?" Zayn berkedip linglung sejenak sebelum menggeleng cepat-cepat. "Tidak mungkin, apakah kamu tidak tahu seleraku? Omega dekil dan kotor seperti ini bukan tipe ku, meski sejujurnya dia juga imut."

"Kamu adalah playboy, aku ragu bahkan kamu memiliki sebuah tipe dan hanya tertarik meniduri sembarangan omega."

"Hey!" Zayn berseru dengan ekspresi tidak terima. "Aku bukan binatang buas yang suka memaksa omega seperti itu!"

"Seakan aku akan percaya dengan ucapanmu."

Zayn tertegun. Dia merasa pernah mendengar kata-kata itu baru-baru ini, namun dia lupa dimana tepatnya dia mendengar hal itu. Ah, lupakan dulu sejenak tentang itu, mari fokus untuk masalah saat ini terlebih dahulu.

"Aku menemukan omega ini di pinggir jalan, dia seperti sedang berdebat oleh seseorang sebelumnya. Aku tidak tahu siapa yang diajaknya berdebat, tapi aku tahu omega ini meski tidak mengetahui namanya."

"Kamu tidak mengenalnya?"

Zayn menggeleng. "Aku tahu dia tapi tidak kenal, bahkam sebatas mengetahui namanya pun aku tidak."

Xiel menatap Zayn dengan rumit sejenak sebelum kembali beralih menatap omega yang masih tak sadarkan diri, berbaring di ranjang rumah sakit dengan lemas.

Sebelumnya Xiel tidak bisa menahan rasa terkejut ketika melihat temannya begitu panik dengan membawa seorang omega pingsan di punggung. Awalnya Xiel mengira, mungkin omega ini adalah salah satu dari banyaknya kekasih Zayn, tapi ternyata dugaannya salah.

"Omega ini adalah pelaku di balik luka kepala kakakku, dia yang melemparkan batu ke kepala kakakku," jelas Zayn membuat Xiel sedikit terkejut.

"Omega ini tidak sengaja, dia juga telah bertanggungjawab menolong kakakku alih-alih kabur karena ketakutan. Jadi, aku pikir dengan menolongnya maka aku dapat membalas kebaikannya pada hari itu."

Xiel, "..."

Zayn menatap iba kepada Hael yang tertidur. Membayangkan bagaimana sebelumnya omega itu hampir tertabrak truk jika saja Zayn terlambat berlari dan meraihnya untuk diselamatkan.

"Xiel jika aku boleh bertanya, mengapa kamu mengira bahwa omega ini adalah kekasihku?"

Xiel tidak langsung menjawab. Entah kenapa bibirnya terlihat agak bergetar dan Zayn yang mengamati hal itu diam-diam menjadi penasaran.

"Tahukah kamu? Omega ini sepertinya sedang mengandung."

Xiel sedikit samar merasakan denyut nadi lain ketika dia memeriksa Hael.

"Kamu harus memeriksanya lagi di dokter kandungan untuk memastikan."

Zayn, "..." terlalu terkejut sampai tidak bisa berkata-kata.

"Aku pikir itu ulahmu yang suka menebar benih kemana-mana."

"Omong kosong!" Zayn merasa tertuduh pun akhirnya hanya bisa menjerit menyuarakan ketidaktrimaannya.

-

"Tidak ada yang salah dengan kondisi tubuhku."

Zayden baru saja berjalan keluar dari ruangan dokter di salah satu rumah sakit.

Julian yang menunggu dengan setia di luar, ketika mendengar perkataan sang tuan pun mengerutkan dahi tanpa sadar merasa heran.

"Bagaimana luka di kepala Anda?"

Zayden mengangkat satu tangannya untuk meraba plaster yang masih menutupi luka di dahinya.

"Dokter bilang luka ini akan segera sembuh dalam beberapa hari lagi."

Zayden menghela nafas sedikit berat. "Tidak ada yang salah dengan luka ini atau obat yang aku minum, semuanya tidak memiliki efek samping."

"Lantas mengapa selama ini tuan tiba-tiba mengalami mual parah?"

Zayden juga awalnya bingung. Namun, ketika dia dinyatakan baik-baik saja tanpa ada kesalahan apapun, Zayden menepis kebingungannya dan berpikir mungkin itu hanya masalah pencernaan biasa saja sesuai diagnosis dokter yang memeriksanya.

"Dokter bilang awalnya, gejala itu mirip dengan gejala kehamilan."

Julian membeku ketika mendengar jawaban Zayden yang kaku.

"Tapi, Anda adalah alpha, bagaimana... Bagaimana caranya anda hamil?"

Zayden juga berpikir itu aneh. Mengapa tiba-tiba dia hamil? Itu seharusnya bukan dia, karena Zayden adalah seorang alpha yang bertugas menghamili dan bukan hamil.

"Julian, aku tidak memiliki kelainan apapun, orientasi ku masih normal aku menyukai omega selayaknya seorang alpha pada umumnya, dan aku juga tidak suka ditusuk apakah kamu percaya bahwa aku akan hamil jika aku yang menusuk?"

Mendengar pernyataan panjangnya, Julian semakin membeku. Orang tua itu diam-diam menyimpan setetes keringat dingin yang mengalir di pelipisnya karena perasaan gelisah.

"Tapi tuan muda, jika bukan Anda yang hamil, mungkinkah itu adalah patner Anda?"

Kali ini giliran Zayden yang membeku.

Mendengar kata 'patner' dari Julian, tiba-tiba saja Zayden jadi terpikirkan oleh sosok omega yang masih jelas membayangi pikirannya.

"Apakah Anda pernah tidur dengan seorang omega tanpa pengaman sebelumnya?"

Dan barulah Zayden mengingat jelas kecerobohannya sendiri ketika ia meniduri omega malam itu dengan brutalnya.

Sial-!

Jadi, mungkinkah pemikirannya sekarang adalah benar?

---
Tbc

Aku update lagi, meng  😁😁

Siapa yang kangen aku?

Nggak ada pasti, wkwk

Nah, jadi ini sekarang aku mutusin buat update rutin pake jadwal ya, aku coba dulu, kalo jadi teratur ya bagus, kalo engga ya... mau gimana lagi...

Btw untuk book ini jadwal rutinnya setiap hari Selasa ya guys

Ya entah itu pagi atau siang atau malem ga tau yang penting pas hari Selasa-nya aku update

Dan untuk kalian yang suka book ini, kalian mampir ya minimal kasih lah bintang sama komen buat nyemangatin penulis kecil ini biar nggak putus asa buat update, meng

Jujurly aku kalo ngeliat banyak pembacanya tapi vote sama komennya nggak imbang kan jadi kepikiran, mungkin cerita ku ini nggak asik terus nggak pantes buat dilanjutin, pada akhirnya aku pun putus asa🥲😞

Dah si segitu aja dulu cuap cuapnya, sampai ketemu di hari Selasa lagi, ya meng...

Bubay🐼🐼

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang