28

1.6K 157 23
                                    

Hael agak linglung. Setelah tiga bulan tidak melihat sosok Zayden, dia merasa ada yang berbeda dari alpha tersebut.

Meski hanya berdiri di ujung jalan dengan jarak yang tidak cukup dekat namun juga tidak terlalu jauh, Hael masih bisa memastikan dan memperhatikannya.

Zayden, dia tidak terlihat sehat. Tampak lebih kurus dan sangat kuyu, berbeda dari terakhir kali ia lihat.

Awalnya Hael sempat berpikir, mungkinkah itu semua adalah efek karena dia yang pergi?

Akankah Zayden merasa frustasi ketika mencarinya?

Betapa tidak sopannya Hael saat itu? Pergi tanpa pamit dan pasti membuat alpha itu merasa panik.

Tetapi...,

Ketika matanya menyaksikan bagaimana ada seorang omega lain, berteriak, berlari, lalu melemparkan diri ke dalam pelukan Zayden, Hael merasa agak terpukul.

Merasa tersadarkan oleh sesuatu.

Penyebab dia pergi dari rumah Zayden hari itu bukanlah dirinya sendiri.

Semua itu karena omega perempuan yang mengaku sebagai kerabat terdekat alpha itu.

Dengan jelas, omega perempuan itu membeberkan fakta kepadanya bahwa Zayden dengan dia sangatlah tidak cocok.

Hael harus sadar diri.

Siapa dia?

Dia hanyalah pelacur kecil yang sebenarnya menerobos naik ke ranjang Zayden hanya demi uang.

Lebih buruk, karena kecerobohannya dan kurangnya pengalaman, dia menjadi lengah dan hamil tanpa perencanaan.

Bukan keinginannya untuk hamil.

Saat itu Hael hanya merasa buta.

Dia pikir dengan menjual tubuhnya sebagai omega pemuas nafsu, Hael akan sangat beruntung. Karena dengan begitu keungannya akan bisa terselamatkan.

Sejenak, Hael tergiur tanpa perduli dengan lubang dosa yang telah dia selami.

Lantas, inikah pembalasan untuknya?

Hael termenung.

Matanya terpaku lekat kepada dua orang yang sedang berciuman di jalanan, sebelum berbalik dan berjalan pergi ke arah yang berlawanan.

Langkah Hael tidak cepat atau lambat, dia pergi berbalik dengan tenang tanpa menoleh kebelakang lagi sehingga dia tidak dapat menyaksikan bagaimana Zayden mendorong kasar omega yang menciumnya sampai jatuh di tanah dan menjadi perhatian orang-orang.

-

Drrt!

Rune yang masih sibuk mencatat sesuatu di meja kasir tampak tergerak ketika mendengar getaran ponselnya.

"Halo?"

Rune meraih ponsel, menerima panggilan tanpa melihat nama orang yang menelponnya.

Dengan baik omega itu menunggu apa yang hendak dikatakan oleh si penelpon.

Namun entah mengapa hanya ada keheningan di seberang sana.

Kesabaran Rune tidak bagus, maka dari itu dia tiba-tiba menjadi kesal dan berkata dengan nada yang memaksa.

"Apakah kamu bisu? Jika kamu bisu seharusnya kamu tidak bodoh untuk melakukan panggilan suara dengan seseorang!"

"..."

Di seberang masih hening.

Rune berkedip, alisnya terasa gatal karena kesal setengah mati.

"Ayolah, aku sibuk, apakah menurutmu aku punya waktu untuk melayani penelpon jahil sepertimu?!"

"Rune~"

Persetan!

Rune segera menjauhkan ponselnya dan melihat ke arah layar ponselnya yang tertulis beberapa angka asing yang merupakan nomor si penelpon.

"Hael?!"

Punggung Rune menegak. Dia mendekatkan kembali ponselnya ke telinga. Omega itu tidak tuli atau pikun dan dia masih bisa jelas mengenali suara di seberang sana.

Itu suara Hael?!

Tapi mengapa suaranya terdengar aneh?

"Apa yang terjadi? Apakah kamu dikejar anjing liar lagi?"

Rune menjadi panik setengah mati. Dia berpikir apa yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan temannya yang bodoh itu?!

"Rune, itu... Aku tidak apa-apa, aku hanya akan mengatakan bahwa aku mungkin tidak bisa kembali ke toko hari ini."

Rune mengernyit aneh.

"Mengapa?"

"Aku merasa tidak enak badan dan--"

"Katakan dimana kamu sekarang."

Rune memotong dengan tegas.

"Aku akan segera kesana, aku merasa kamu tidak dalam keadaan baik," katanya dengan cepat.

Rune segera meninggalkan catatannya. Berdiri dengan tergesa dan berpikir dia tidak bisa meninggalkan toko ini begitu saja.

Rune berkedip, dia menatap pria aneh yang sedang berdiri di depan lemari minuman dengan lamunan.

Rune menjauhkan ponselnya dan menyipit menatap pria itu.

"Tuan! Tuan yang di sana, mohon perhatian!"

"Ah, aku? Ya?"

Pria tampan itu menoleh dengan terkejut setelah Rune memanggilnya.

Pria itu tampan tapi aneh!

Dia sudah berdiri dengan sangat lama di depan lemari minuman tanpa melakukan apa-apa.

"Dengar, temanku sedang dalam keadaan tidak baik dan aku akan menyusulnya, tuan bisakah kamu membantuku untuk menjaga toko ini sebentar?"

Arion yang sedikit linglung hanya bisa mengangguk dengan terbata ketika dia merasa tidak bisa menjawab Rune dengan baik.

"Oke, jika begitu aku akan segera pergi, mohon bantuan-- ah tidak, tunggu!"

Rune yang sudah berjalan hampir mencapai pintu toko kembali berbalik menghampiri Arion dengan langkah cepat.

"Tuan apakah kamu punya kendaraan?"

Arion berkedip cepat ketika dia merasa Rune berdiri terlalu dekat dengannya.

"En, ada mobil, terparkir di seberang."

Rune menoleh untuk menatap mobil yang terparkir di seberang. Oh, itu adalah mobil yang dibicarakan Rune tadi pagi dengan Hael bukan?

Kembali menatap Arion dengan mendesak. "Pinjamkan aku kuncimu," tuntutnya tanpa tau sopan santun langsung merogoh saku celana Arion yang membeku kaku.

Ketika sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, Rune segera mundur dan mengguncang sebuah kunci mobil di tangannya.

Arion, "..."

"Aku akan meminjam mobil dan sekaligus menggunakan ini sebagai jaminan, jika kamu melakukan sesuatu hal aneh, kamu tidak bisa pergi melarikan diri sebelum aku datang kembali."

Setelah mengatakan itu Rune berjalan pergi tanpa perduli kepada Arion yang tercengang dengan ekspresi setengah mati.

---
Tbc

Wkwk Rune ini agak brutal memang :3

Tapi aku suka Rune!

Btw kasian Hael, kesalahpahamannya ga pernah berhenti.

[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang