21

1.7K 158 7
                                    

"Nona apakah ini akan baik-baik saja?"

Seorang supir memandang dengan cemas Hael yang masih berdiri mematung di tengah jalan dengan tangan memegang uang tunai pemberian nonanya.

"Apa yang tidak baik? Ini semua hanyalah tes, aku sudah menyuruh orang untuk mengawasinya dengan baik yang akan memastikan tidak akan terjadi sesuatu dengan omega itu."

Zella cemberut kesal. "Jika dia ingin kembali maka dia bisa kembali, lagipula dia pasti sudah tau alamat rumah Kak Zayden, itu tidak sulit."

"Tetap saja nona, jika Tuan Zayden tahu ini akan menjadi masalah besar."

"Apa masalahnya?!"

Kedua alis Zella menukik tajam. "Kak Zayden mungkin sudah tertipu. Omega itu menggunakan kehamilan untuk menipu Kak Zayden, dan aku memberinya kesempatan untuk kabur jika dia memang menipu Kak Zayden maka dia harus lari dengan uang yang telah aku berikan."

"..." sang supir memiliki firasat buruk, namun dia tidak bisa mengungkapkannya.

"Aku hanya sedikit menakut-nakuti omega itu bahwa keluarga Kak Zayden bukan orang sembarangan, jika dia hanya penipu kecil yang kotor jelas dia akan lari menjauh karena ketakutan namun jika dia benar-benar tulus memiliki perasaan dengan Kak Zayden, aku ingin melihat perjuangannya."

"..." supir ingin mengatakan bahwa nona nya benar-benar tidak masuk akal.

Biarlah, jika nona nya tertangkap, supir hanya berharap semoga dia tidak akan ikut terlibat.

-

Jauh tertinggal di belakang, Hael masih mematung menatap mobil yang perlahan menjauh darinya dan hilang dari jangkauan pandangnya.

Hael tertunduk untuk melihat satu tumpuk uang tunai yang dijejalkan paksa ke tangannya oleh perempuan omega tadi.

Perkataan tajam yang sempat dilayangkan gadis omega tadi kembali berputar di kepalanya, memenuhi pikirannya hampir membuat sesak dadanya.

"Pergilah menjauh!"

Hael membeku.

"Aku tahu kamu hanya menipu! Apakah kamu tahu keluarga kami tidak akan melepaskanmu dengan mudah?!"

Bahu Hael di dorong cukup keras.

"Aku memberimu kesempatan untuk lari, jangan pernah berani muncul lagi!"

Adegan akrab yang sebelumnya sering ditontonnya di televisi toko milik Rune sekarang tengah dialaminya sendiri.

"Maaf, tapi aku tidak menipu siapapun, ini..."

Hael mendongak dengan linglung, dia baru akan mencoba membela dirinya sendiri sebelum kembali termenung setelah mendengar gadis omega itu kembali melanjutkan perkataannya.

"Siapa perduli?! Kak Zayden adalah orang yang tidak cocok untuk omega rendah sepertimu. Dia jelas akan mendapatkan seseorang yang lebih pantas untuknya, bukan sepertimu!"

Sejenak Hael hampir kehilangan rasionalitasnya.

Apakah dia menjadi serakah dan hendak bertahan dengan perlindungan Zayden yang tidak memiliki kejelasan?

"Ini."

Saat itu, Zella meletakkan setumpuk uang tunai di tangan Hael dengan paksa.

"Ambil itu dan pergi! Kamu omega rendah bahkan tidak ada yang tahu bahwa kemungkinan besar anak yang kamu kandung adalah hasil perbuatan haram mu dengan alpha lain!"

Hael, "..."

"Uang itu jelas lebih dari cukup untukmu, pergi!"

Zella berbalik pergi meninggalkan Hael yang masih terdiam mematung mencerna setiap ucapannya yang menyakitkan.

Menepuk-nepuk dadanya sendiri, tersadar dari lamunan kecilnya, Hael diam-diam menarik sudut bibirnya mengulas satu senyuman miris.

"Sebenarnya aku juga tidak memiliki niat untuk bertahan, tuan alpha adalah orang baik yang jelas tidak akan cocok denganku, aku sadar sepenuhnya bahwa suatu saat aku akan diusir."

Hael bergumam pelan dengan ekspresi kosongnya.

"Tapi, aku lupa untuk membuat sebuah kesepakatan dengannya."

Bibir Hael gemetar. Matanya yang mulai memerah memandang ke sekitarnya yang tidak terlihat familiar.

"Jika..., jika ingin aku pergi, bisakah mengatakannya saja dengan jujur dan baik kemudian tidak meninggalkanku di tempat asing ini? Aku... Takut," tutur Hael sendirian dengan wajah basah karena air matanya.

Untuk pertama kali, setelah banyak mengalami kesialan dalam hidup, Hael merasakan hati kecilnya telah dileburkan dengan menyedihkan.

-

Di sisi lain, pada akhirnya kegiatan Zayden selesai juga.

Alpha itu kini sudah sampai di rumahnya dengan hati tak sabar ingin bertemu kembali dengan Hael yang menunggunya. Namun, ketika melihat kondisi rumah yang gelap, entah mengapa membuat perasaannya tidak tenang.

"Mengapa rumahnya gelap?"

Julian yang baru saja turun mengikuti tuannya pun tersentak dan tersadarkan oleh sesuatu.

"Tuan Hael tidak berada di rumah?"

Julian hanya bergumam pelan tapi entah mengapa itu sedikit berefek besar dan membuat telinganya berdengung.

Tidak ada di rumah?

Kemana dia?

Zayden menggertakkan gigi. Melangkah dengan langkaj lebar memasuki rumahnya yang telah kosong tak berpenghuni.

Julian yang mengikuti hanya bisa mematung kaku di belakang tuannya yang terdiam di ambang pintu masuk dengan ekspresi rumit.

Jika saja Julian adalah alpha, kemungkinan besar untuknya terpengaruh dengan feromon marah milik tuannya yang mulai mengganas.

"Dimana?"

Zayden menoleh dengan mata merah kepada Julian yang tersentak. "Dimana omega ku, Julian?!"

--
Tbc

Saatnya apa ini kawan?

Saatnya menyaksikan drama menarik 😋😋

Saatnya menyaksikan drama menarik 😋😋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] (ABO) Crazy AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang