"Halo."
Hael tidak bergerak atau berkedip sedikitpun ketika seorang omega cantik yang berdiri di antara lima alpha besar.
Samar-samar Hael merasakan aura membunuh yang berbahaya dari omega yang sedang tersenyum cantik di depannya.
Siapa omega itu?
Awalnya Hael tidak berhasil mengenalinya. Tapi, setelah sekian lama mengingat-ingat akhirnya Hael tahu siapa omega ini sebenarnya.
Dia..., bukankah dia yang sebelumnya bersama dengan Zayden?
Mata Hael perlahan menjadi suram.
Omega inilah yang awalnya disalahpahaminya sebagai istri Zayden ketika kejadian pelemparan batu salah sasaran di masa lalu dan juga omega yang mencium Zayden di tengah jalan umum tanpa tahu malu sore hari itu.
"Kalian pergi lah keluar sebentar untuk berjaga."
Asael memerintah kelima alpha itu untuk meninggalkannya berdua hanya dengan Hael yang telah menjadi sanderanya.
"Apakah kamu terkejut?"
Setelah para alpha pergi, Asael bergerak mendekat dengan langkah lembut namun terasa penuh bahaya.
"Ah lupakan soal terkejut, bagaimana dengan takut? Apakah kamu ketakutan sekarang?"
Asael mengulurkan tangan. Mencekal dagu Hael dan membawanya untuk mendongak secara paksa dan kasar.
"Apakah ini sopan? Mengapa kamu diam dan tidak menjawab?"
Hael mengernyitkan dahi. Apakah orang ini bodoh sehingga menjadi sangat konyol dan buta sampai tidak melihat bahwa bibirnya sebenarnya sedang direkatkan oleh lakban besar?
"Ah benar, kamu sekarang sedang dibungkam."
Tiba-tiba Asael berbicara dengan tawa aneh yang membuat merinding Hael.
Srekk!
Lakban di mulut Hael ditarik paksa dengan kasar dan tanpa aba-aba.
Rasa perih dan panas akibat tarikan kasar Asael sangat terasa di bibir Hael.
"Bagaimana rasanya? Apakah sakit?"
Hael masih meringis. Dia masih tidak mengerti apa maksud dan tujuan omega yang seharusnya tidak dia kenal ini menculik dan menyakitinya seperti ini.
Apakah orang ini punya dendam pribadi kepadanya?
"Mengapa masih diam? Apakah kamu bisu?"
Tiba-tiba tangan Asael mendarat di kepala Hael. Mencengkram rambutnya dan menariknya dengan kuat.
Kembali meringis karena rasa sakit di kepalanya, Hael akhirnya mendongak lagi untuk berhadapan dengan wajah cantik Asael.
"Jika benar kamu bisu alangkah buruknya selera Zayden. Mengapa dia harus memilih omega cacat sepertimu daripada omega cantik sepertiku?"
Ah, begitukah?
Jadi semua ini sebenarnya karena Zayden?
"Betapa butanya dia sebenarnya?" Asael berbicara dengan nada seolah-olah dia sangat kecewa.
"Mengapa dia harus memilihmu? Tidak hanya itu, bahkan dia sampai menghamilimu?"
Asael melepaskan Hael dengan sentakan kasar lalu berjalan mundur untuk menatap perut hamil Hael yang sedikit menonjol.
"Lantas bagaimana akhirnya?"
Asael menutup mulutnya yang sedang tersenyum gila dengan telapak tangan seraya menatap Hael dengan tatapan jahat.
"Sepertinya tidak baik jika anak haram itu terlahir ke dunia yang suci hanya untuk membawa dosa, bagaimana jika aku membantumu?"
Asael tertawa keras.
"Aku akan membantumu menyingkirkan anak itu darimu."
Pada akhirnya Hael sudah tidak tahan lagi.
"Tuan ini, apakah tidak sebaiknya kamu pergi ke dokter?" tanya Hael secara tiba-tiba menarik kegembiraan Asael yang gila.
"Apa maksudmu?" Asael berhenti tertawa dan bertanya dengan nada suram.
Hael menyeringai di tengah rasa sakit yang masih tersisa di bibirnya. "Kamu sepertinya harus memeriksakan dirimu sendiri memastikan dengan baik apakah kamu sakit jiwa atau tidak."
Wajah Asael menggelap.
"Kamu bertanya sebelumnya, mengapa Zayden harus memilihku yang cacat daripada harus memilihmu yang cantik, kan?"
Hael telah memilih untuk meladeni kegilaan Asael dengan kegilaannya sendiri.
"Maka seharusnya kamu akan tahu jawaban atas pertanyaanmu setelah memeriksakan dirimu ke dokter dengan baik."
Seringai Hael semakin melebar.
"Tidak ada orang waras yang akan memilih orang gila dan sakit sepertimu!"
"Brengsek!"
Plak!
Tamparan keras akhirnya mendarat di wajah Hael karena Asael yang tidak mampu menahan diri lebih lama lagi.
-
Zayden telah menerima pesan. Pesan yang berisikan sebuah alamat dari Asael yang menyuruhnya datang sendiri tanpa membawa orang lain di sisinya.
Tanpa membuang-buang waktu lebih banyak Zayden segera pergi ke tempat tujuan yang dikatakan setelah menerima pesan tersebut.
Tapi begitu ia sampai, mengapa hanya ada pemandangan mengerikan yang tersaji yang dilihatnya.
Para alpha tergeletak tak berdaya dengan luka dan darah yang mengerikan.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Tak lama setelah kedatangan Zayden, terdengar suara sirine polisi yang semakin mendekat.
Zayden yang sudah berdiri di depan sebuah gedung tua tempat terjadinya tragedi berdarah, segera berbalik hanya untuk ditodong oleh beberapa orang polisi yang mencurigainya.
"Apa yang terjadi? Apakah Anda ada hubungannya dengan kejadian ini?"
Zayden menggeleng dengan tenang. "Aku baru sampai. Aku kemari juga karena panggilan seseorang sekaligus mencari seseorang."
Siapa yang memanggil polisi?
Jelas itu bukan dirinya.
Polisi yang sudah menodongkan pistol segera menurunkannya ketika melihat ketenangan Zayden.
"Dimana Hael?"
Tatapan Zayden beralih kepada dua orang terakhir yang datang.
"Rune tenanglah, polisi akan mengurusnya."
"Bagaimana aku bisa tenang jika keadaan temanku belum ditemukan?"
Salah satu polisi berjalan mendekati Zayden.
"Kami mendapatkan laporan bahwa telah terjadi penculikan terhadap seseorang dan pelapor mengatakan bahwa pelaku menyebutkan alamat tempat ini."
Zayden mendengarkan penjelasan mereka dengan baik. Lalu setelah polisi selesai bicara, giliran Zayden yang menjelaskan tujuannya yang sebenarnya dengan mendetail.
Selesai menerima informasi dari Zayden, para polisi mengangguk dan berniat untuk memeriksa tempat ini dan sekitarnya untuk menemukan seseorang yang dicari.
Ada kemungkinan korban telah berhasil melarikan diri atau mungkin malah dibawa pergi oleh seseorang yang hilang dalam kelompok penculik yang telah tak sadarkan diri karena terluka parah di gudang tua yang kosong ini.
Semoga yang dicari akan segera lekas ditemukan.
---
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (ABO) Crazy Accident
Roman d'amourZayden telah melakukan kesalahan. Bukan kesalahan biasa, melainkan kesalahan gila! Bagaimana bisa dia menjadi bodoh hanya karena sebuah cinta?!! Pergi ke klub malam lalu meniduri seorang omega asing yang tidak dikenalnya. Brengsek! Sekarang baga...