Sambil meletakan cangkir berisi teh lemon yang tinggal setengah di atas meja, Zayden menatap rumit kepada Julian yang berdiri menguadap di seberang meja kerjanya.
"Benar-benar penting sampai aku harus pergi sendiri untuk mengurusnya?"
Pagi ini Julian mendapatkan sebuah kabar.
Perusahaan Zayden sedang mengalami sesuatu yang mengharuskan tuan mudanya itu pergi dan memeriksanya sendiri.
Julian tahu, tuan mudanya kemungkinan tidak ingin pergi terlebih karena omega yang dibawanya pulang kemarin.
"Tuan jika Anda tidak pergi takutnya kekacauan ini akan semakin besar, alangkah baik jika tuan segera datang memeriksa dan menyelesaikannya."
Zayden menunduk menatap cangkir teh lemonnya dengan ekspresi cemberut. "Aku sedang tidak ingin pergi, tidak bisakah yang lain mengurusnya untukku?"
Julian tetap profesional menjalani tugasnya. Tidak terbujuk dengan kata-kata Zayden yang mengandung nada merajuk seperti anak kecil disertai ekspresi cemberut.
Cukup kekanakan!
Tapi jika berpikir tuan mudanya tidak membuat ekspresi dan sifat itu karena kemauannya sendiri melainkan ada penyebab lain, Julian diam-diam memakluminya.
"Tuan seperti yang saya katakan jika Anda tidak pergi kemungkinan kekacauan ini hanya akan menjadi semakin kacau."
"Itu artinya aku harus pergi dan meninggalkan Hael sendiri."
Kurang lebih tepatnya seperti itu.
Zayden tidak bisa membawa Hael untuk pergi ke perusahaan secara sembarangan.
Jika itu terjadi, sudah jelas pasti akan menimbulkan rumor yang kemungkinan merebak dan terdengar ke telinga musuh yang tak gentar mencari titik lemahnya.
Akan lebih baik untuk Zayden menyembunyikannya sementara waktu ini.
Zayden tidak ingin omeganya menjadi incaran orang jahat yang memusuhinya.
"Mengenai tuan muda Hael, tuan tidak perlu khawatir, akan lebih baik untuknya tetap tinggal di rumah ini."
"Hm."
Pada akhirnya Zayden tidak memiliki pilihan lain lagi. Dia tetap harus pergi untuk menyelesaikan urusannya dan segera pulang agar bisa kembali menghabiskan waktu bersama Hael.
-
"Kamu yakin tidak apa-apa jika aku pergi tanpamu?"
Saat ini, sebelum Zayden benar-benar berangkat ke perusahaan, alpha itu kembali bertanya kepada si omega.
Harapan Zayden, Hael akan menahannya dan mengatakan tidak ingin berpisah dengannya barang sebentar saja.
Namun, di sisi Hael, omega itu cukup sadar diri. Baginya dirinya di sini hanyalah untuk menumpang tempat tinggal sementara waktu, tidak akan layak untuknya bersikap selayaknya kekasih kecil manja yang lengket terhadap tuan muda Zayden.
Maka dari itu, Hael hanya tersenyum lebar meyakinkan dengan mata polosnya tanpa mengetahui kegundahan hati Zayden yang sebenarnya.
"Anda harus percaya dengan saya, saya akan baik-baik saja," kata Hael dengan semangat.
Zayden, "..."
"Anda harus pergi untuk memeriksa masalah, saya berdoa urusan Anda akan selalu dilancarkan dan dimudahkan."
Tidak berdaya, Zayden segera memalingkan wajahnya. "Sebenarnya aku tidak ingin pergi," katanya agak cemberut.
Hael tidak mengerti mengapa Zayden cemberut. Tapi, omega itu tidak banyak berpikir dan tetap menghibur alpha dengan tulus.
"Tidak apa-apa, tuan harus pergi, jika tidak bagaimana urusan itu akan selesai? Mereka membutuhkan tuan."
"Jika kamu berkata demikian aku akan pergi."
Tangan Zayden terulur untuk memberikan tepukan pelan pada puncak kepala Hael.
"Jaga dirimu di rumah, selalu berhati-hati terhadap tangga dan langkahmu."
Hael mengerti bahwa Zayden menghawatirkan janin yang masih berada di perutnya, omega itu tidak pernah menaruh harapan tidak pasti kepada Zayden yang sudah jelas sangat berbeda posisi dengannya.
Dengan anggukan semangat dan ekspresi meyakinkan, akhirnya Hael hanya bisa mengantar Zayden sampai ke depan pintu rumah dan melihatnya memasuki mobil sampai alpha itu benar-benar pergi meninggalkannya ke perusahaan.
Hael berdiri sendiri di teras rumah.
Julian sebagai asisten sekaligus pelayan jelas pergi mengikuti Zayden untuk sekedar membantu.
Dan maka dari itu di rumah besar yang tidak memiliki pelayan lain ini Hael hanya sendirian.
Selepas perginya mobil yang ditumpangi Zayden dan Julian, sebuah mobil lain datang masuk ke dalam pekarangan rumah.
Hael menyaksikannya.
Dia jelas tahu bahwa mobil yang baru saja masuk itu bukanlah mobil yang baru saja ditumpangi Zayden.
Siapakah itu?
Ketika sedang sibuk menebak siapa kemungkinan yang berada di dalam mobil, akhirnya sosok yang menjadi sumber pikiran Hael turun dan menampakkan sosoknya.
Sejenak Hael tertegun menatap kecantikan luar biasa dari orang yang keluar mobil itu.
Omega laki-laki itu bahkan sampai tidak menyadari bahwa sosok omega cantik yang dia kagumi itu perlahan berjalan mendekat kepadanya dengan tatapan tajam.
---
TbcKalian bisa tebak siapa yang dateng ketemu Hael?
Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (ABO) Crazy Accident
RomansaZayden telah melakukan kesalahan. Bukan kesalahan biasa, melainkan kesalahan gila! Bagaimana bisa dia menjadi bodoh hanya karena sebuah cinta?!! Pergi ke klub malam lalu meniduri seorang omega asing yang tidak dikenalnya. Brengsek! Sekarang baga...