Jeju

220 27 0
                                    

Selamat Membaca <3

Mereka semua sudah sampai di villa tempat mereka menginap. Kebetulan villa tersebut milik yuta, jadi mereka sangat bebas untuk menginap beberapa hari kedepan.

Villa tersebut adalah hadiah yuta untuk sang istri yang waktu itu tengah mengandung kedua anaknya, waktu itu bunda sakura sangat ingin tinggal beberapa bulan di pulau jeju. Jadi daripada menyewa sekalian saja yuta membeli villa tersebut agar sang istri puas berada di pulau jeju.

Villa tersebut langsung menghadap pantai pulau jeju yang sangat indah. Pemandangannya sangatlah bagus, apalagi jika matahari akan tenggelam. Keindahannya akan berkali-kali lipat.

Haechan memperhatikan sekitarnya, teman-temannya sedang asik bercanda gurau bersama para bunda mereka. Sedangkan dirinya hanya melihat, jujur haechan sangat iri melihat teman-temannya yang tumbuh berkembang dengan dukungan dari kedua orang tuanya.

Walaupun dirinya pun tak merasa kekurangan sedikit pun rasa kasih sayang yang daddy nya berikan. Tapi haechan masih saja mencari kasih sayang dari sosok bundanya. Dia bertanya-tanya bagaimana rasanya memasak bersama sang bunda, bagaimana rasanya bermain dan belajar bersama sang bunda,
selalu ditemani dan dipeluk disaat haechan tertidur. Haechan selalu ingin melakukan hal-hal sederhana bersama sang bunda.

Tapi haechan mengerti bundanya sudah bahagia di surga, jadi dia hanya perlu berbuat baik agar dirinya dan bunda kelak bertemu.

Sujin melihat kearah haechan, dia tau sepertinya ada yang haechan pikirkan. Karna haechan bukan tipe anak yang pendiam, dia tau haechan adalah salah satu anak yang paling aktif dan ceria diantara semua teman-teman sesusianya.

"Sayang, sedang memikirkan apa?"

Sujin menghampiri haechan

"Tidak ada mama yangyang, echan hanya bosan disini"

"Bosan? Bagaimana kalau kita bermain monopoli, kebetulan mama membawa nya. Haechan mau main bersama mama dan yangyang?"

"Ayok echan kita main monopoli!"

Ajak yangyang

"Ayo, echan mau yang biru ya pilal (pilar) nya"

"Okey yangyang mau yang mana nak?"

"Aku yang hijau, mama yang merah"

"Nah, ini ambil"

Sujin menyodorkan pilar pilihan masing-masing. Anak-anak lain yang melihat ada monopoli langsung saja ingin bermain juga. Sujin jadi tidak bermain, dirinya hanya melihat anak-anak yang bermain.

...

Matahari sudah mau tenggelam, untuk itu mereka semua mengadakan party kecil-kecilan.

"Papi jeno mau tambah sosisnya"

"Aw...aw..panas"

Jeno tidak sabaran memakan sosis yang masih panas.

"Jen-jen pelan-pelan saja ditiup dulu, mana sini biar mami tiupin dulu sosisnya"

Rose yang sedang memakan makanannya terhenti, dirinya mengurus bayi kecil nya dulu.

Disisi lain ada yuta yang sedang kejar-kejaran bersama kedua anaknya. Dirinya sedang berperan menjadi monster dan tentunya kedua anaknya menjadi superheronya.

"Jangan kabul monstel jahat, spidel na ada dicini untuk membunuh monstel"

"Kya....dasar cemen monsternya masa takut sama kita, iya kan na?"

Renjun meledek yuta.

"Iya ih, dasal cemen"

"Siapa yang bilang cemen? Mana orangnya, sini biar mosnter makan. Mana? Nyam...nyam...nyamm"

Bear FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang