Fever

394 24 2
                                    


Selamat membaca <3

Panas hazel tak kunjung menurun juga, johnny yang sangat khawatir akhirnya menghubungi dokter moon untuk memeriksa keadaan hazel.

"Dia demam, saya akan resepkan beberapa obat dan vitamin sebagai penguat daya tahan tubuhnya. Apa dia semalam habis kehujanan john?"

"Iya benar, aku bertemu dia dijalan saat arah pulang dari kantor dengan keadaan yang basah kuyup"

"Sudah tak perlu khawatir demamnya akan segera turun, asal kau memberi dia obat dengan tepat waktu dan biarkan dia beristirahat dengan cukup"

Dokter moon melihat wajah johnny yang khawatir.

Setelah memeriksa hazel, dokter moon pamit.

...

Hazel terbangun, dirinya sadar dia tidak berada dirumahnya.

Cklek... pintu didepannya terbuka, terlihat johnny yang sedang membawa nampan berisi makanan untuk hazel.

Johnny memegang kepala hazel, mengecek apakah demamnya sudah turun atau belum.

"Apa masih pusing?"

"Sedikit mas"

"Makanlah saya sudah membuat bubur untukmu, setelah itu minum obatnya supaya demam nya bisa turun"

"Terima kasih mas"

Hazel mulai memakan bubur yang dimasak johnny. Pahit lidahnya saat memasukkan bubur itu kedalam mulutnya. Tapi mau bagaimana lagi, perutnya harus diisi agar bisa minum obat dan kembali pulih.

Dirinya tidak mau berlama-lama disini, takut merepotkan johnny fikirnya.

"Uhuk...uhuk..uhuk..."

Hazel tersedak bubur, buru-buru johnny mengambil air putih yang ada di meja nakas.

"Pelan-pelan saja, ini minum dulu"

"Terima kasih mas, maaf saya selalu merepotkan mas"

Johnny hanya tersenyum.

Setelah beberapa suap bubur masuk kedalam perutnya, hazel sudah mulai enek. Dia menyudahi acara makannya dan langsung meminum obat.

"Sekarang lebih baik kamu beristirahat, agar cepat pulih kembali."

"Terima kasih mas"

Setelah itu johnny meninggalkan hazel untuk kembali beristirahat.

Tak lama kemudian hazel kembali tertidur, mungkin efek samping obat itu.

...

Malam harinya hazel sudah mulai membaik, dirinya mengurung diri dikamar yang disediakan johnny bukan tanpa alasan.

Dirinya benar-benar lemas dan sepertinya mengalami gejala pilek. Untuk itu dia tidak berani untuk kemana-mana. Karna dia takut menularkan penyakitnya kepada orang yang tinggal disini. Terlebih ada haechan yang akan sangat mudah untuk tertular.

Dirinya yang merasa kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya berniat untuk pulang. Hazel berjalan menghampiri johnny yang berada di ruang tv sepertinya tengah bekerja.

"Mas maaf saya mau izin pulang, terima kasih karna saya sudah dirawat dan boleh tinggal sementara disini"

Johnny sedikit kaget

"Tidak perlu buru-buru pulang, kamu bisa disini sampai keadaan kamu membaik, lihat muka mu saja masih pucat. Saya hanya khawatir kamu belum cukup pulih."

Johnny melihat muka hazel yang masih sedikit pucat.

"Tidak mas terima kasih atas tawarannya, saya tidak mau merepotkan mas"

Bear FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang