Makan Bersama (2)

470 37 0
                                    

Selamat membaca <3

Takjub hanya itu yang hazel pikirkan saat ini. Dia melihat rumah johnny. Ahh tidak bukan rumah ini lebih mirip seperti istana.

Hazel tidak berlebihan untuk bilang rumah ini lebih mirip istana, saat perjalanan dari pintu gerbang sampai masuk ke dalam ruang tamu rumah ini hazel tak henti memandang dengan kagum. Bahkan ruang tamu ini 2 kali lebih besar dari 1 unit flatnya.

Interior rumah bergaya kontemporer yang memancarkan kemewahan. Dipadu padankan dengan warna putih, hitam dan sedikit warna emas sangat memanjakan mata.

"Kamu bisa menunggu disini sebentar, saya akan ke dapur untuk menyiapkan masakan. Baby tolong bawa aunty hazel keruang tamu"

suruh johnny kepada haechan.

"Ayo aunty tunggu diluang tamu."

Hazel ragu untuk pergi bersama haechan, sepertinya johnny butuh bantuan agar masakan cepat siap. Lagipula tak enak untuk meninggalkan tuan rumah sendirian kerepotan didapur, sedangkan dirinya duduk-duduk saja tanpa membantu.

"Apa ada yang bisa saya bantu?"

Hazel menawarkan dirinya untuk membantu johnny.

"Tidak usah aunty, aku dan daddy yang akan memasak hali (hari) ini. Aunty hanya liat saja, tidak usah bantu. Echan disini yang akan bantu daddy, Iya kan daddy"

Johnny mengangguk tanda setuju.

-

-

-

-

-

-

-

-

Hazel duduk didepan meja pantry yang berhadapan langsung dengan dapur. Disana dia bisa melihat kedua orang berbeda usia itu berkutik dengan bahan dan alat masak.

Sebenarnya hanya satu orang yang kerepotan kesana kemari, buntutnya hanya membantu seadanya saja.

"Boleh tolong daddy mengupas bawang ini bear?"

Johnny memberikan haechan bawang putih untuk dikupas dengan tangannya, tenang saja johnny tak memberi anaknya itu benda tajam.

Haechan yang sudah diberi tugas langsung mengerjakan apa yang disuruh daddynya.

Disela-sela kegiatan mengupas bawang, mata haechan tiba-tiba gatal. Haechan mengusap matanya agar rasa gatalnya menghilang, tidak lama kemudian haechan menangis merasakan perih dimata nya.

"Daddy pelih.... toyong mata echan pelih"

haechan menangis kencang.

Hazel bergerak meraih haechan dan membawanya kedepan wastafel untuk membasuh bagian mata yang perih.

"Apa masih perih sayang?"

"Tidak telalu pelih aunty, telima kasih"

Johnny menghampiri haechan untuk membantu mengelap muka haechan yang basah dengan tissue.

"Sudah merasa lebih baik? sebaiknya kamu tunggu saja dibangku bersama dengan aunty, daddy akan menyelesaikan masakan ini sendiri supaya kita bisa cepat makan. Baby sudah lapar bukan?"

Tanya johnny yang dibalas anggukan oleh haechan.

Tendengar suara tertawa yang sangat nyaring keluar dari mulut haechan.

Dia sangat senang sekali karna aunty baik selalu membuatnya tertawa sangat lepas.

Tak luput juga johnny yang mendengar itu ikut merasakan bahagia.

Disela-sela bermain dan bercanda gurau dengan haechan tak sengaja hazel menatap punggung lelaki tegap itu dengan kagum.

Hazel berfikir johnny adalah sosok yang sangat sempurna.

Seorang pengusaha sukses yang juga bisa merawat anak dan melakukan pekerjaan rumah, sangat jarang sekali laki-laki bisa melakukan pekerjaan itu sekaligus.

Sangat cocok untuk dijadikan daftar suami idaman.

Merasa ada yang terus memperhatikannya, johnny menengok ke arah belakang, hazel tengah menatapnya.

Hazel yang ketauan menatap johnny langsung membuang muka malu, takut dikira tidak sopan. Johnny yang menangkap basah hazel hanya tertawa kecil.

-

-

-

-

-

Johnny sudah menyelesaikan masakannya. Sekarang makanan sudah ditata rapi oleh johnny.

Bergegas memanggil kedua orang yang sudah menunggunya memasak.

"Baby dan aunty makanan sudah siap, ayo segera makan sebelum semuanya dingin"

Johnny membantu haechan untuk memotong daging menjadi bagian yang lebih kecil agar sang anak gampang untuk memakannya.

Hazel menunggu sang tuang rumah makan duluan, barulah hazel berani untuk makan.

Disaat hazel menyuapkan makanan kedalam mulutnya, ada seseorang yang cemas akan rasa masakan yang dimasaknya. Takut tidak sesuai selera sang tamu.

"Gimana aunty, enak kan masakan daddy?"

Hazel menghabiskan makanannya yang berada dimulutnya.

"Sangat enak, masakan bintang lima kalah. Lebih enak masakan daddy haechan"

Yang dipuji hanya membalas tersenyum. Lega akan hasil masakannya yang ternyata sesuai dengan selera hazel.

-

-

-

-

-

-

"Terima kasih karna sudah mau datang untuk memenuhi undangan saya yang mendadak"

"Ahh tidak seharusnya saya yang berterima kasih karna mas sudah mau direpotkan" Hazel

"Tidak sama sekali, saya sangat senang ada orang baru yang mencoba masakan saya"

jawab johnny

"Terima kasih sekali lagi, kalau gitu saya pamit pulang, kebetulan jemputan saya sudah datang"

Sebenarnya johnny sudah menawarkan diri untuk mengantar hazel pulang. Tapi hazel menolak karna sudah ada orang lain yang akan menjemputnya.

Johnny tebak itu adalah pacar nya hazel, karna setelah mereka berdua berdekatan johnny melihat mereka berpelukan singkat serta sang pacar yang mencium kening hazel.

Sangat manis menurut johnny.





















Hai...hai..hai apa kabar kalian semuanya. Caee kembali lagi dengan cerita ini. Aku harap kalian semua sehat dan bahagia ya.

Jangan bosen-bosen sama cerita aku, hehehehehehe.

Ouh iya aku baru sadar setelah baca ulang cerita ini. Diawal itu chapter ada beberapa kali haechan berbicara dengan nada cadel. Tapi dibeberapa chapter ngak.

Jadi untuk kenyamanan kalian dalam membaca cerita ini jadi aku putuskan haechan hanya cadel di kalimat yang ada R nya ya. Tapi ada beberapa kata juga yang aku buat supaya nadanya terkesan lebih imut.

Seperti kata boleh jadi boyeh, lalu kata tolong jadi toyong. Ingat disini haechan masih umur 4 tahunan, biasanya anak umur segitu masih belum bisa mngucapkan beberapa kalimat dengan jelas.



Terima kasih untuk yang sudah membaca 💚~ Caee

Bear FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang