New Born

196 23 2
                                    

Selamat Membaca <3

Malam sudah larut, setelah melihat hazel tertidur johnny memutuskan kembali membuka laptopnya untuk mengerjakan segudang pekerjaannya yang tertunda.

Johnny mencium kening hazel lalu menarik selimut sampai dada hazel agar dirinya tak kedinginan. Semenjak kehamilan hazel memasuki usia tua, yaitu 9 bulan. Johnny benar-benar tak pergi kemanapun, bahkan pekerjaannya dilakukan dirumah.

Dirinya hanya bersiap diri jika hazel tiba-tiba ingin melahirkan. Johnny ingin menjadi pasangan yang siap siaga 24 jam. Sebenarnya dirinya mengantuk, tapi inilah kesempatan dirinya mengerjakan pekerjaan ini. Karna jika hazel bangun, johnny tak boleh menyentuh pekerjaannya lagi dikarenakan malam sudah larut.

...

Hazel terbangun, tak melihat johnny disampingnya. Dirinya tau pasti johnny sedang sibuk berkutat dengan setumpuk kertas-kertas penghasil uang itu beserta gadget pintarnya. Dirinya berinisiatif untuk turun kebawah dan menuju dapur untuk membuat coklat hangat.

Suara ketukan menginterupsi pandangan johnny dari laptopnya. Dirinya melihat hazel masuk membawa nampan dan satu gelas dengan asap yang masih senantiasa mengebul keluar, rupanya hazel membuat susu coklat yang diatasnya ditambah marsmallow yang membentuk bunga mekar.

Hazel memilih membuat susu coklat ketimbang kopi. Karna jika dirinya membuat kopi untuk johnny, johnny akan semakin segar dan tak akan bisa tidur.

"Terima kasih" johnny tersenyum canggung, pasti dirinya akan dimarahi oleh wanita cantik didepannya. Dirinya sudah siap dengan segudang ocehan yang akan dirinya dengar dari mulut manis hazel, salah satu candunya saat ini.

Tebakan johnny salah, hazel menuju belakang bangku johnny. Memegang pundak johnny dan memberikan pijitan lembut yang membuat tubuh johnny menjadi rileks.

Johnny memejamkan mata, merasa rileks tubuhnya saat hazel memijat dengan pelan.

"Jangan terlalu memaksakan pekerjaan mas, tak baik untuk kesehatan" hazel beralih memijat bagian kepala johnny, jujur johnny jadi sedikit mengantuk.

Johnny memegang tangan hazel, membawa tubuh hazel untuk duduk dipahanya. Mereka berdua saling memandang, hazel sudah mengerti arti pandangan yang johnny berikan.

"Baiklah, 30 menit lagi mas sudah harus tidur!" Tatapan johnny meminta waktu sedikit lagi untuk mengerjakan pekerjaannya, dan berhasil membuat hazel luluh.

Johnny mencium seluruh wajah hazel, lalu tak lupa perut hazel yang membulat sempurna.

Hazel berjalan keluar untuk pergi kekamar untuk melanjutkan tidurnya. Saat tangannya ingin membuka pintu untuk keluar, hazel memegang perutnya dan merintih, merasakan sakit yang teramat.

"Honey?" Johnny menengok kearah hazel dan berlari menahan tubuh kekasihnya yang akan merosot kelantai.

"Sakit mas! Sttt... sakit!!!" hazel merasakan kesakitan melebihi keram yang biasa dirinya rasakan.

Darah mengalir keluar membasahi paha hazel. Johnny membawa hazel untuk duduk disofa samping pintu, kemudian memanggil via telepon dokter obgyn yang menanggani hazel selama masa kehamilannya.

...

Kini hazel sudah terduduk didalam bak berisi air hangat, beberapa orang dokter dan perawat mengelilingi dirinya.

Johnny senantiasa mendampingi hazel, memberikan dukungan agar hazel dapat mengalihkan rasa sakitnya dan merasa tidak sendirian. Selain itu johnny sedikit trauma jika menyangkut persalinan. Johnny hanya ingin memastikan hazel dan bayinya selamat dan tak kekurangan suatu apapun dan tentunya persalinan hazel tak luput dari pandangan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bear FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang