°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|

36. Jenguk ✓

“Maaf ya, aku gagal menjagamu. Tahu begitu, aku mengantarmu pulang saja bersamaku tadi”

Jiwoo tersenyum dan menggeleng, gadis itu memeluk lengan Bae dan bersandar di bahu gadis itu.

“Aku sudah bilang, Kak. Aku baik-baik saja, kakak tidak perlu khawatir kepadaku”

Bae mengangguk, gadis itu melihat ke arah jalanan malam hari lewat jendela. Ia menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak.

Kring.....Kring.....

Bae dan Jiwoo melirik cepat ke arah ponsel Bae. Sullyoon menelfonnya, padahal mobil gadis itu berada di depan mereka.

Dengan segera, Bae mengangkat panggilan itu dan menyalakan speaker agar Jiwoo dapat mendengarnya.

“Ya, Halo?”

“B-Bae?”

Bae dan Jiwoo mengerut, “Ada apa, Yoona? Kenapa nada bicaramu terdengar panik?”

“K-Kyujin”

Bae dan Jiwoo saling bertatapan dengan kedua bola mata yang terbuka sempurna.

***

“Bangunlah, Kyujin. Kumohon bangun...”

Sullyoon, Jinni, Bae dan Jiwoo berlari di lorong Rumah Sakit setelah mendengar kabar bahwa Kyujin masuk rumah sakit pada malam ini.

Ciiittt...

Decitan sepatu gadis-gadis itu terhenti tatkala melihat seorang Wanita paruh baya tengah terisak di depan ruang ICU sambil menciumi baju milik anak bayi.

Hiks...Hiks...

Sullyoon menatap gadis-gadis itu dan mengangguk kecil, gadis itu maju terdepan untuk memegang bahu Wanita paruh baya itu.

“Bibi?....”

Wanita itu adalah Gyurin. Sosok Ibunda Kyujin yang mereka kenali.

“Yoona? K-Kalian?...”

Sullyoon memeluk Gyurin dan mengelus punggung wanita itu.

“Apa yang sebenarnya terjadi, Bibi?” Tanya Jinni.

Sullyoon melepaskan pelukan Gyurin. Membiarkan Gyurin mengambil nafas sejenak dan mengusap air matanya.

“Tadi, Bibi ingin melihat keadaan Kyujin di kamarnya setelah Paman Gooyoung mengunci pintu kamarnya seharian. Bibi sempat bertengkar dengan Paman Gooyoung karena yang dilakukannya sangat berlebihan, Kyujin tak makan seharian karenanya”

“Saat Bibi membuka pintu kamarnya, Bibiㅡ” Gyurin menggigit bibir bawahnya sejenak.

“ㅡBibi melihat Kyujin tergeletak di bawah dengan darah di tissue bekas. Darah itu sangat banyak, bahkan masih tersisa di sekitar wajah Kyujin” Lanjut Gyurin bergetar hebat.