Jiwoo telah kembali ke rumahnya, gadis itu melirik jarum jam yang menunjukkan pukul 10 malam. Kedua Orang tuanya sedang tak ada dirumah, membuat gadis itu menhela nafas panjang. Lagi-lagi dirinya harus sendirian di rumah.
Jiwoo menutup pintu kamarnya dengan amat rapat, kemudian ia bersandar di belakang pintu sembari mengusak rambutnya frustasi.
“Sialan!” Gerutu gadis itu menendang angin di hadapannya.
“Kenapa harus kau, Kak! Kenapa harus kau!” Lirih Jiwoo disela emosinya.
Jiwoo kembali membuka ponselnya, kemudian melihat roomchat miliknya dengan Stella tadi siang. Ya. Gadis itu menelfonnya, alih-alih memberikan pesan.
Jiwoo mengerut tatkala nomor Stella yang tak ia simpan tiba-tiba menelfonnya, gadis itu memilih untuk menghindari Lily dan Jinni sementara dengan memilih keluar dari ruangan Haewon.
Jiwoo mengangkat panggilan itu dan terdiam, nafasnya tiba-tiba tercekat mendengar suara nyaring Stella yang memasuki indera pendengarannya.
“Hai, Kim Jiwoo. Bagaimana kabarmu setelah kau keluar dari Rumah Sakit?”
Jiwoo menggigit bibir bawahnya, “Cukup dengan omong kosong mu, Stella”
Terdengar kekehan Stella dari seberang sana, “Kau ini tidak beda jauh dengan Jinsol, ya? Sama Sama pengecut!”
“Apa yang kau mau? Setelah ini tinggalkan aku dan Kak Bae”
Jiwoo mengerut tatkala tidak mendengar balasan dari Stella.
“Jauhi, Bae Jinsol”
“Apa maumu, Stella!” Sentak Jiwoo mulai emosi.
“Kalau kau ingin Jinsol lepas dari Ayahku, maka kau yang harus mengorbankan diri”
“M-Maksudmu??”
“Ayahku ingin sedikit bermain denganmu, Kim Jiwoo”
Jiwoo mengepalkan tangannya kuat, tubuhnya bergetar hebat dengan mata yang setia menatap kosong ke depan.
“Apa maksud dari bermain itu?”
“Datanglah ke Markas tempat Ayahku menyulikmu”
“Aku tidak akan datang jika alasanmu tidak jelas”
“Kalau begitu, aku hanya ingin memberitahu bahwa sisa hidupmu sepertinya hanya tersisaㅡ5 Hari ke depan”
“Sialan!”
“Gunakan 5 Harimu esok dengan baik, Kim Jiwoo. Dan jangan lupa untuk berpamitan dengan teman-teman sialanmu dan Bae Jinsol”
Panggilan dimatikan oleh Stella. Jiwoo menggenggam erat ponselnya hingga jari-jarinya memutih. Gadis itu merasa khawatir dengan 5 hari kedepan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|
Historia Corta❝....𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.... ❞ {𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭 𝓸𝓷 𝓝𝓸𝓿𝓮𝓶𝓫𝓮𝓻 ⁹, ²⁰²²} 𝑁𝑀𝐼𝑋𝑋 × 𝐽𝐼𝑁𝐼