59. Lautan Darah Malam Ini ✓

60 6 0
                                    

Dor!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor!!!

Satu tembakan melesat.

Dor!!!

Kali ini, tembakan kedua tepat sekali melesat di kaki si pria berbaju hitam.

“Arghh!!!!!”

Haewon terus berlari dan membantu orang-orang untuk menembakkan para komplotan berbaju hitam ini. Hingga dimana ia berhenti di depan kamarnya dan melihat seseorang dengan baju hitam dan tudung hitamnya.

“Tungguㅡkau terlihat tidak asing?”

“Haewon?!?!”

Haewon membulatkan matanya, “T-Tunggu...”

Orang berbaju hitam itu melepaskan bandana di mulutnya dan melepaskan maskernya perlahan. Haewon menutup mulutnya tak percaya.

“Yuna?!”

Yuna menghampiri Haewon, “Kenapa kau disini?! Disini berbahaya, Haewon!”

Haewon menggeleng marah, “Kau berjanji untuk tidak sampai membunuh siapapun, Yuna! Bagaimana jika kau ditangkap?! Ayah memang harus di dera, tapi ini cara yang salah!”

“Kau tidak mengerti maksudku, Haewon...” Lirih Yuna.

“Aku mengerti! Hentikan permainan ini, aku membencinya!”

Wonnie, kumohon dengarkan aku!” Yuna meraih tangan Haewon dan menatap gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

“Maafkan aku, tapi aku benar-benar dendam dengan Ayah...”

Rasanya sangat sesak. Haewon mati matian menahan tangisnya yang akan terdengar sebentar lagi.

“Sial! Kenapa aku tak pernah bisa marah denganmu dari kecil, Shin Yuna!” Protes Haewon kemudian memeluk Yuna erat.

Yuna memeluk Haewon dan mengelus punggung gadis itu, “Kumohon pergi dari sini sebelum kau mati disini”

Haewon melepaskan pelukannya, “Tidak! Lalu bagaimana denganmu?”

“Aku tidak akan mati, Haewon. Aku sudah punya misiku sendiri”

Haewon menggeleng tak terima, “Aku akan bersamamu!”

“Jangan, kumohon!”

“Aku. Ikut. Denganmu. Shin Yuna”

Yuna terdiam, ia hanya mengangguk menyetujui permintaan Haewon. Kedua gadis itu saling menggenggam tangan dan turun ke lantai dasar, untuk menyelesaikan semuanya.

***

“Kenapa Kakak mengajakku kesini?”

Lily tersenyum kecil dan membalikkan tubuhnya setelah puas melihat pemandangan malam di depan danau. Gadis itu menghampiri Sullyoon yang berdiri membeku disana.

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang