72. Memilih Jujur ✓

38 4 2
                                    

Sudah hampir seminggu, Bae berada di Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir seminggu, Bae berada di Rumah Sakit. Itupun sesuai dengan permintaan Jinhan yang menyuruhnya untuk terus beristirahat. Namun, Bae masih memikirkan kabar dari Jiwoo yang tak mengiriminya pesan selama ia di Rumah Sakit.

Bae hanya tahu bahwa Jiwoo pergi disaat ia pingsan, padahal nyatanya...

Bahkan sampai di perjalanan pun, Bae masih berusaha menelfon nomor yang tak aktif itu. Sudah sekitar tujuh kali, ia menelfonnya. Sampai Bae menghela nafasnya malas dan menatap pemandangan di jendela mobil.

Jinhan dan Seola saling bertatapan dengan lirih, mereka masih enggan buka suara pasal kepergian Jiwoo yang sebenarnya.

“Jinsol”

“Iya, Bu?”

“Sudah, ya? Jangan ganggu Jiwoo lagi. Nanti kalau ada waktu, pasti dia akan menghubungimu” Tutur Seola melirih.

Bae mendecak pelan, “Tapi, Jiwoo sama sekali tak membalasnya dari Minggu kemarin. Bagaimana aku tak khawatir?”

“Jinsol. Lebih baik kau istirahat saja, ya. Jiwoo pasti juga sedang istirahat dan menenangkan pikirannya sejenak. Kau tak mau membuat dia semakin sakit, kan?” Papar Jinhan lembut, namun terdengar lelah.

Bae menghela nafasnya berat, kemudian memutuskan untuk mencari kontak seseorang. Setelah dirasa menemukannya, Bae segera menekan tombol panggilan itu.

Tuutt....

“Halo?”

Baejin, kau sudah sehat?”

“Sudah, Jinni. Terimakasih sudah menjagaku selama aku di rumah sakit”

“Hei, tidak apa-apa. Maaf kalau aku tak bisa menjemputmu hari ini, aku sedang ada urusan dengan Yoona dan Kak Lily”

Bae mengerut kecil, “Yoona? Kak Lily?”

Heeum, kami ingin bertemu hari iniㅡah, kau ingin ikut? Awalnya kami tak ingin mengajakmu karena kau baru sembuh”

Bae terkekeh kecil, “Aku sudah baik-baik saja, Jinni. Sebentar yaㅡ” Bae menjauhkan ponselnya dari telinganya.

“Ayah, Ibu, aku ingin bertemu dengan teman-temanku hari ini di rumah Yoona. Boleh, ya?” Pinta Bae memelas.

“Kau baru sehat, sayang. Lebih baik kau istirahat saja” Sahut Jinhan seraya meliriknya lewat kaca spion.

“Sebentar saja, Ayah. Ada hal penting yang ingin kami bicarakan. Aku janji tak akan lama”

Jinhan menoleh sejenak ke arah Seola, yang dimana dibalas anggukan kecil oleh Wanita itu.

“Yasudah, tapi jangan malam-malam. Ayah akan mengantarmu ke Rumah Yoona” Balas Jinhan pelan, dimana langsung dibalas oleh seruan girang oleh Bae.

“Yes!” Gadis itu kembali mendekatkan ponsel ke telinganya.

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang