Setelah asyik bermain bersama-sama seharian ini, Lily memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan memilih untuk menjenguk Haewon malam itu. Dan entah mengapa, setelah pulang dari pantai, gadis itu merasakan bahwa suhu tubuhnya mulai panas dan lemas.
Kini, Lily tengah menatap jendela seraya mendongak menatap air hujan yang turun dengan deras, seakan semesta tengah menangisi kepergian gadis baik bernama Kim Jiwoo. Entahlah, mungkin hanya Lily yang berpikir seperti itu.
Ketika hujan turun, langit memberikan tetesan air yang kemudian disebut sebagai Kerahmatan, memberikan harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan Lily ingin hujan turun untuk waktu yang lama agar hujan bisa memberikan pertanda yang baik untuk kesadaran gadis yang tengah terlelap di ranjang Rumah Sakit itu.
Karena suhu udara yang sedang dingin, Lily memakaikan mantel dan sarung tangan kepada Haewon agar gadis itu tak kedinginan. Apalagi AC tak dimatikan saat ini.
Namun, kedatangan seseorang membuyarkan lamunannya.
Cklek...
“AhㅡLily, kau masih bangun?”
Lily menoleh dan tersenyum tipis, “Aku sebentar lagi akan pulang, Kak”
Seseorang yang ia panggil dengan sebutan Kak itu adalah Bangchan. Pemuda itu menghampiri Lily dengan sebungkus makanan yang ia bawa di tangan kanannya.
“Makanlah, aku tahu kau belum makan” Bangchan mengulurkan bungkus itu kepada Lily.
Lily menatapnya sejenak, “Aku tidak lapㅡ”
“Lily, aku tidak suka jika orang menolak pemberianku” Ungkap Bangchan seraya tersenyum simpul.
Lily menghela nafas berat, lalu mengangguk kecil. Gadis itu menerima bungkusan yang diberikan oleh Bangchan.
“Terimakasih banyak, Kak”
Bangchan mengerut tatkala kulit tangan Lily mengenai tangannya, ia merasakan suhu panas dari gadis itu. Tanpa banyak bertanya, pemuda itu segera menaruh punggung tangannya di dahi Lily.
“Tungguㅡkau sakit?”
Lily meringis pelan dan mengangguk, “Mungkin sedikit?”
Bangchan menggeleng, “Kau demam, Lily. Hari ini kau tak boleh pulang dulu. Menginap disini, aku aku akan merawatmu”
Kali ini Lily yang menggeleng, “Tidak usah, Kak. Aku minum obat sedikit juga sudah pasti sembuh”
“Memangnya dulu siapa yang merawatmu saat kau kecelakaan? Nuruti saja perkataan ku, oke?”
Lily terkekeh saat melihat Bangchan yang mendesaknya untuk menginap di Rumah Sakit.
“Tapi aku tidak membawa baju”
Bangchan memutar kedua bola matanya malas, “Kau kira anak yang tidur disana itu siapa, huh?”
Lily menoleh ke arah Haewon, kemudian terkekeh kecil seraya menggaruk tengkuknya. Memakai baju Haewon yang pernah ia kemasi saja tak apa-apa, kan? Lagipula, hanya semalam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|
Short Story❝....𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.... ❞ {𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭 𝓸𝓷 𝓝𝓸𝓿𝓮𝓶𝓫𝓮𝓻 ⁹, ²⁰²²} 𝑁𝑀𝐼𝑋𝑋 × 𝐽𝐼𝑁𝐼