74. Rumah Sakit ✓

44 4 1
                                    

Setelah asyik bermain bersama-sama seharian ini, Lily memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan memilih untuk menjenguk Haewon malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah asyik bermain bersama-sama seharian ini, Lily memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan memilih untuk menjenguk Haewon malam itu. Dan entah mengapa, setelah pulang dari pantai, gadis itu merasakan bahwa suhu tubuhnya mulai panas dan lemas.

Kini, Lily tengah menatap jendela seraya mendongak menatap air hujan yang turun dengan deras, seakan semesta tengah menangisi kepergian gadis baik bernama Kim Jiwoo. Entahlah, mungkin hanya Lily yang berpikir seperti itu.

Ketika hujan turun, langit memberikan tetesan air yang kemudian disebut sebagai Kerahmatan, memberikan harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan Lily ingin hujan turun untuk waktu yang lama agar hujan bisa memberikan pertanda yang baik untuk kesadaran gadis yang tengah terlelap di ranjang Rumah Sakit itu.

Karena suhu udara yang sedang dingin, Lily memakaikan mantel dan sarung tangan kepada Haewon agar gadis itu tak kedinginan. Apalagi AC tak dimatikan saat ini.

Namun, kedatangan seseorang membuyarkan lamunannya.

Cklek...

“AhㅡLily, kau masih bangun?”

Lily menoleh dan tersenyum tipis, “Aku sebentar lagi akan pulang, Kak”

Seseorang yang ia panggil dengan sebutan Kak itu adalah Bangchan. Pemuda itu menghampiri Lily dengan sebungkus makanan yang ia bawa di tangan kanannya.

“Makanlah, aku tahu kau belum makan” Bangchan mengulurkan bungkus itu kepada Lily.

Lily menatapnya sejenak, “Aku tidak lapㅡ”

“Lily, aku tidak suka jika orang menolak pemberianku” Ungkap Bangchan seraya tersenyum simpul.

Lily menghela nafas berat, lalu mengangguk kecil. Gadis itu menerima bungkusan yang diberikan oleh Bangchan.

“Terimakasih banyak, Kak”

Bangchan mengerut tatkala kulit tangan Lily mengenai tangannya, ia merasakan suhu panas dari gadis itu. Tanpa banyak bertanya, pemuda itu segera menaruh punggung tangannya di dahi Lily.

“Tungguㅡkau sakit?”

Lily meringis pelan dan mengangguk, “Mungkin sedikit?”

Bangchan menggeleng, “Kau demam, Lily. Hari ini kau tak boleh pulang dulu. Menginap disini, aku aku akan merawatmu”

Kali ini Lily yang menggeleng, “Tidak usah, Kak. Aku minum obat sedikit juga sudah pasti sembuh”

“Memangnya dulu siapa yang merawatmu saat kau kecelakaan? Nuruti saja perkataan ku, oke?”

Lily terkekeh saat melihat Bangchan yang mendesaknya untuk menginap di Rumah Sakit.

“Tapi aku tidak membawa baju”

Bangchan memutar kedua bola matanya malas, “Kau kira anak yang tidur disana itu siapa, huh?”

Lily menoleh ke arah Haewon, kemudian terkekeh kecil seraya menggaruk tengkuknya. Memakai baju Haewon yang pernah ia kemasi saja tak apa-apa, kan? Lagipula, hanya semalam ini.

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang