73. Healing, dan Kenangan ✓

33 6 0
                                    

Karena pertemuan kemarin tidak begitu memuaskan, sebab mereka terlalu banyak menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena pertemuan kemarin tidak begitu memuaskan, sebab mereka terlalu banyak menangis. Maka itu, pertemuan hari ini akan menjadi pertemuan yang menyenangkan, karena Lily mengajak mereka semua pergi ke Taman Bermain sesuai dengan permintaan Sullyoon.

Tentunya karena Sullyoon ingin mengenang gadis yang sudah membawanya ke taman bermain saat itu. Namun, Sullyoon memutuskan untuk mengajak mereka menuju Taman Bermain yang berbeda agar ia tak lagi larut dalam kesedihannya.

Selain itu, entah mengapa, hari ini gadis pemilik nama Choi Yunjin itu sangat amat protektif dengan Sullyoon. Contohnya adalah kejadian dimana Sullyoon ingin menyebrang, namun ia tak melihat kanan kiri sehingga hampir saja ada motor yang menyerempet dirinya jika tidak ditarik Jinni.

Arghh! Sudah kubilang untuk berhati-hati jika ingin menyebrang! Coba kalau aku tidak tarik, kau akan tertabrak jika begitu!” Omel Jinni kepada Sullyoon yang asyik menyeruput minumannya.

“Galak sekali, kau. Jangan marah marah, nanti cepat tua!” Desis Sullyoon pelan.

Jinni mencubit lengan Sullyoon kencang, dan sukses membuat gadis yang dicubit memekik kesakitan.

“A-Aw!!”

“Ini demi kebaikanmu, hei! Kalau aku marahi, harusnya kau sudah mengerti!”

“Ck, iya!”

Sementara Lily dan Bae hanya terkekeh kecil melihat betapa lucunya Jinni tatkala memarahi Sullyoon yang tampak acuh.

“Sudahlah, Jinni. Kau lucu sekali jika sedang marah-marah” Tutur Lily dengan kekehan kecil.

“Iya, seperti nenek lampir” Celetuk Sullyoon.

Jinni kembali geram, namun ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk menghadap Lily.

“Kan, dia saja menyebalkan seperti itu. Anaknya memang keras kepala!” Protesnya geram, rasanya ia ingin sekali memangsa Sullyoon dan menyisakan tulang tulang gadis itu.

Lily kembali terkekeh, kali ini sambil menggeleng kecil.

“Sudah, ya. Lebih baik kita masuk sebelum ramaiㅡah, kita juga belum makan, kan?” Jelas Bae seraya menepuk bahu Jinni pelan.

“Belum! Ayo kita cari makan!” Sahut Sullyoon bersemangat. Namun, sukses membuat gadis bernama Choi itu mendelik sebal.

“Tidak! Aku ingin mencari Vending Machine dulu!”

Sullyoon menjulurkan lidahnya, “Cari saja sendiri, kami tidak mau mengantar kau”

“Sialan, kau!”

“Hei, sudahㅡastaga, kalian ini benar-benar membuatku ingin menjewer kalian, ya!” Omel Lily, terdengar lembut namun mematikan bagi mereka.

Lantas Sullyoon dan Jinni menyengir, dan berhasil membuat Bae tertawa terbahak-bahak melihat tingkah keduanya.

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang