Setelah panggilan berakhir, Haewon membenarkan posisi duduknya. Gadis itu sudah bersiap untuk makan semangkuk bubur yang kini berada di tangan Seorang gadis yang ia kenali.
“Ayo, makan. Aku sudah tak sabar menyuapimu”
Haewon sedikit terkekeh, “Aku bisa makan sendiri, Yuna”
Shin Yuna. Gadis itu menggeleng tak terima, niat ia menjenguk Haewon kan untuk membantunya.
“Tidak, ya. Tanganmu yang masih di infus itu masih terlalu sakit untuk digerakkan. Jangan sok kuat, deh”
“Hahaha, baiklah. Lakukan saja apa yang kau mau”
“Kalau begitu, buka mulutmu”
Yuna menyuapi Haewon untuk pertama kalinya setelah pertemuan pertama mereka bertemu. Padahal baru beberapa hari lalu mereka berkenalan, namun entah mengapa kedua gadis itu sudah menjadi akrab layaknya seorang teman dekat. Dan Haewon beruntung karena Yuna hadir untuk menjadi temannya, meskipun awalnya ia agakㅡtertekan.
***
“Kau pulang bersamaku, kan?”
Sullyoon melirik Jinni sekilas, “Iya, tapi yang menjemput Yuan”
Jinni mendecih sebal, “Sudah kubilang untuk jauhi anak itu. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi kepadamu”
Sullyoon menatap Jinni tak suka, gadis itu menghentikan langkahnya di tengah-tengah koridor Rumah Sakit. Bahkan Lily dan yang lainnya tak menyadari bahwa kedua gadis itu menghentikan langkah mereka.
“Maksudmu? Kau menjatuhkan Yuan untuk yang kesekian kalinya, Jinni. Hentikan omong kosong tak berfaedah mu itu”
“Aku hanya ingin menjagamu dari dia, Seol Yoona” Kali ini nada bicara Jinni agak ditekan.
“Ada apa denganmu akhir-akhir ini?! Kalau kau cemburu karena aku dekat dengan Yuan bilang saja. Dia sepupu ku, Yunjin! Aku juga masih normal jika kau suka denganku” Bentak Sullyoon pelan pada Jinni.
Jinni tertohok, gadis itu tertawa miris dan menggeleng. Ia menatap kecewa kepada Sullyoon dan memicingkan mata. Lagipula, siapa yang bilang bahwa dirinya menyukai gadis itu? Jinni tidak pernah bilang, kan?
“Sampai kapanpun aku tak pernah sudi kau dekat dengan Yuan, perkataanmu membuatku sakit hati”
“Kau duluan yang membuatku seperti ini. Sifatmu seperti anak kecil” Protes Sullyoon tak terima.
“Dengar, Yoona. Pertemanan kita akan semakin memburuk jika kau tak mendengarkanku” Nada bicara Jinni mulai tertahan, tentu saja agar emosinya tak meledak.
Sullyoon menggeleng, “Kalau begitu berhenti menyuruhku, aku jadi malas denganmu jika kau masih seperti ini”
Jinni tersenyum dan mengangguk puas, “Kalau begitu. Terserah mu saja, aku tak mau ikut campur jika terjadi sesuatu denganmuㅡah, satu lagi. Aku tak mau pulang denganmu”
KAMU SEDANG MEMBACA
°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|
Short Story❝....𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏.... ❞ {𝓒𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭 𝓸𝓷 𝓝𝓸𝓿𝓮𝓶𝓫𝓮𝓻 ⁹, ²⁰²²} 𝑁𝑀𝐼𝑋𝑋 × 𝐽𝐼𝑁𝐼