54. Pajama's Party #2 ✓

47 4 1
                                    

Seminggu setelah kepergian peri kecil mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu setelah kepergian peri kecil mereka. Kini para gadis-gadis itu tengah berkumpul di ruang tengah rumah Lily. Ruangan yang biasa mereka tempati jika sedang bersama.

Namun kali ini suasananya agak sedikit berbeda.

Haewon yang sedang memetik gitarnya pelan, Sullyoon yang duduk di atas sofa sambil melamun bersama Bae dan Jiwoo di sampingnya, Jinni yang tengah mengaduk makanannya sambil menunduk, dan Lily yang tengah bersandar di kaki sofa sambil memejamkan matanya menikmati alunan musik lewat earphone-nya.

Tidak ada yang membuka pembicaraan diantara gadis-gadis itu, mereka larut dalam pikirannya masing-masing.

“Kyujin benar-benar membuat semuanya berubah...” Cicit Bae lesu.

“Aku masih tak percaya kalau diaㅡsudah menjadi abu...” Sahut Jiwoo

“Rasanya aneh tanpa dirinya disini sekarang...” Timpal Sullyoon

“Kapan terakhir kali kita bahagia?”

Gadis-gadis itu menoleh kompak ke arah suara. Lily bertanya dalam keadaan mata yang terpejam.

“Kapan terakhir kali kita bahagia?” Tanya Lily. Sekali lagi.

Haewon berfikir sejenak, “Saat Pajama's Party?” Balasnya ragu.

Lily tersenyum, kemudian membuka matanya. Gadis itu menatap mereka semua satu persatu.

“Ayo lakukan itu lagi”

“T-Tanpa Kyujin?” Tanya Jiwoo, agak terbata.

“Tentu, bersamanya. Kalian lupa? Kyujin selalu ada dihati kita, kan. Dan gadis itu selalu bersama kita meskipun tidak terlihat” Balas Lily.

Mereka tersenyum dan menatap satu sama lain, “Ayo lakukan!”

***

“Aku mendengar bahwa dia akan melakukan pertemuan di rumahnya. Bagaimana jika kita berikan sedikit permainan pada hari itu?”

“Tapi NonaㅡBagaimana jika Nona Haewon datang ke rumahnya disaat hari itu?”

Gadis itu. Tentu kita semua mengenalnya. Shin Yuna. Ia berbalik dan menghadap ke arah dua pengawalnya.

“Usahakan agar dia tidak datang. Jangan biarkan ia terluka sedikitpun” Balas Yuna datar.

“Tugas kami hanya menyandera orang-orang disana saja?” Sahut salah satu pengawal. Panggil saja ia Jiheok.

“Kau mau apa, Jiheok?” Tanya Yuna.

Jiheok tersenyum sinis, “Bagaimana jika kita membunuh orang-orang disana? Kita akan kaㅡ”

“Kau ini bodoh, ya? Aku ingin agar Tuan Oh Haedan membusuk di penjara. Bukan mati dengan sengsara seperti itu” Potong Yuna cepat.

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang